Gemoy tapi Kejam: Kisah Kekejaman Dinasti Kim Jong-un
Minggu, 26 November 2023 - 17:40 WIB
Gemoy tapi kejam. Itulah gambaran Kim di mata para netizen dunia. Olok-olok gendut itu kerap muncul ketika Kim melancarkan uji coba rudal dan nuklir. Namun dibalik olok-olok gemoy pada diri Kim itu ada sebuah kritik keras dari para netizen kepada seorang pemimpin berbadan gendut yang bygot, despotik dan kejam yang hingga kini membawa negaranya dalam isolasi totaliter ditengah dunia yang sudah maju pesat.
Tentu kita memilih pemimpin tak sekadar dilihat dari postur badan. Tak sekedar melihat ia gemoy atau bukan. Walau gembrot dalam peradababan keagamaan layaknya Islam dan Kristiani, pertanda ketidakmampuan seseorang mengendalikan nafsu duniawi. Sehingga agama pun menganjurkan umatnya untuk berpuasa.
Untuk itu, Thomas Wright, seorang puritan Inggri abad ke-17, meneyebut kegemukan adalah fenomena kultural, fenomena kebudayaan. Baik dalam kultur Barat dan Timur, kegemukan pertanda “kerakusan”. Dalam sains modern, kegemukan pertanda potensi bertumpuknya penyakit, bermula dari rumus sederhana; orang makan melebihi kebutuhan alami tubuh.
Tentu kita memilih pemimpin tak sekadar dilihat dari postur badan. Tak sekedar melihat ia gemoy atau bukan. Walau gembrot dalam peradababan keagamaan layaknya Islam dan Kristiani, pertanda ketidakmampuan seseorang mengendalikan nafsu duniawi. Sehingga agama pun menganjurkan umatnya untuk berpuasa.
Untuk itu, Thomas Wright, seorang puritan Inggri abad ke-17, meneyebut kegemukan adalah fenomena kultural, fenomena kebudayaan. Baik dalam kultur Barat dan Timur, kegemukan pertanda “kerakusan”. Dalam sains modern, kegemukan pertanda potensi bertumpuknya penyakit, bermula dari rumus sederhana; orang makan melebihi kebutuhan alami tubuh.
(poe)
tulis komentar anda