Mahfud MD Ingatkan Adagium Vox Populi Vox Dei, Apa Artinya?
Minggu, 12 November 2023 - 11:42 WIB
Ungkapan ini sering dikaitkan dengan William of Malmesbury (abad ke-12) dan surat Alcuin of York kepada Charlemagne pada tahun 798. Meskipun sering diartikan secara mentah-mentah bahwa suara rakyat adalah suara Tuhan, hal ini menyiratkan bahwa pendapat umum selalu benar.
Adagium "vox populi, vox dei" berasal dari bahasa Latin yang berarti "suara rakyat adalah suara Tuhan." Artinya, pendapat atau pilihan mayoritas rakyat dianggap memiliki kekuatan atau legitimasi yang tinggi, seolah-olah merepresentasikan kehendak atau keputusan Tuhan.
Adagium ini menekankan pentingnya mendengarkan dan menghormati suara mayoritas dalam konteks pengambilan keputusan atau pemilihan umum.
Istilah ini sangat terkenal, bahkan banyak orang di masyarakat umum yang tahu dan memahami makna istilah tersebut dalam bahasa aslinya. Ya, istilah dalam bahasa Latin "vox populi vox dei" sudah begitu mendunia.
Dalam bahasa Indonesia, ungkapan kuat ini berarti suara rakyat adalah suara Tuhan. Suara rakyat menjadi penentu utama dalam panggung politik, menentukan hasil kontes politik atau pemilu.
Adagium ini menyuarakan prinsip demokrasi yang menempatkan kekuasaan pada tangan rakyat. Ide dasar di balik adagium ini adalah pemerintahan yang baik seharusnya mencerminkan keinginan dan aspirasi rakyat. Suara mayoritas seharusnya dihormati dan diikutsertakan dalam proses pengambilan keputusan.
Walaupun ungkapan ini mencerminkan prinsip-prinsip demokrasi, penting diingat bahwa demokrasi sejati juga memerlukan perlindungan terhadap hak-hak minoritas dan menghormati nilai-nilai hak asasi manusia. Meskipun suara rakyat memiliki peran krusial, demokrasi yang berkualitas harus melibatkan perlindungan terhadap hak-hak individu dan sistem pembatasan terhadap potensi tirani mayoritas.
Adagium "vox populi, vox dei" berasal dari bahasa Latin yang berarti "suara rakyat adalah suara Tuhan." Artinya, pendapat atau pilihan mayoritas rakyat dianggap memiliki kekuatan atau legitimasi yang tinggi, seolah-olah merepresentasikan kehendak atau keputusan Tuhan.
Adagium ini menekankan pentingnya mendengarkan dan menghormati suara mayoritas dalam konteks pengambilan keputusan atau pemilihan umum.
Istilah ini sangat terkenal, bahkan banyak orang di masyarakat umum yang tahu dan memahami makna istilah tersebut dalam bahasa aslinya. Ya, istilah dalam bahasa Latin "vox populi vox dei" sudah begitu mendunia.
Dalam bahasa Indonesia, ungkapan kuat ini berarti suara rakyat adalah suara Tuhan. Suara rakyat menjadi penentu utama dalam panggung politik, menentukan hasil kontes politik atau pemilu.
Adagium ini menyuarakan prinsip demokrasi yang menempatkan kekuasaan pada tangan rakyat. Ide dasar di balik adagium ini adalah pemerintahan yang baik seharusnya mencerminkan keinginan dan aspirasi rakyat. Suara mayoritas seharusnya dihormati dan diikutsertakan dalam proses pengambilan keputusan.
Walaupun ungkapan ini mencerminkan prinsip-prinsip demokrasi, penting diingat bahwa demokrasi sejati juga memerlukan perlindungan terhadap hak-hak minoritas dan menghormati nilai-nilai hak asasi manusia. Meskipun suara rakyat memiliki peran krusial, demokrasi yang berkualitas harus melibatkan perlindungan terhadap hak-hak individu dan sistem pembatasan terhadap potensi tirani mayoritas.
(jon)
tulis komentar anda