DPR: Pusat Data Nasional Seperti Brankas Berisi Emas Batangan Plus Berlian
loading...
A
A
A
JAKARTA - Anggota Komisi I DPR Sukamta mengatakan bahwa Pusat Data Nasional (PDN) seperti brankas berisi emas batangan murni 24 karat plus berlian 100 karat. Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menuturkan, ada objek vital nasional di dalam PDN tersebut.
“PDN ini seperti brankas yang di dalamnya itu berisi emas batangan murni 24 karat plus ada berlian 100 karat di situ. Di dalamnya ada objek vital nasional,” kata Sukamta dalam diskusi Polemik MNC Trijaya bertajuk ‘Pusat Data Bocor, Siapa Teledor?’, Sabtu (29/6/2024).
Terkait serangan ransomware yang menimpa PDN, Sukamta berpendapat ada persoalan yang secara esensial perlu dikaji dan diperjelas oleh semua pihak termasuk pemerintah. “Kenapa sih yang diserang PDN? Menurut saya itu pertanyaan fundamentalnya. Kenapa PDN? Kenapa tidak instalasi instansi yang lain? Kenapa kok PDN,” tuturnya.
Menurut dia, hal itu perlu dijelaskan agar semua bisa memahami dan menyadari. “PDN ini pusat data dari seluruh pemerintahan, kementerian, lembaga pemerintah daerah,” imbuhnya.
Menurut Sukamta, peretas memiliki strategi membawa keluar data dari server secara perlahan dan butuh waktu yang panjang. Sukamta menyebut peretas tidak mungkin mengganggu data server PDN dalam sehari ataupun dua hari, karena pasti akan terdeteksi atau ketahuan.
"Ada strateginya bawa keluarnya dikit-dikit pelan-pelan dalam waktu yang panjang, tidak sehari dua hari. Kemarin itu bahwa keluarnya kalau begitu mah ya seperti ngerampok bank ngambil seluruh isi brankasnya. Dalam satu hari kan kemungkinan tidak mungkin langsung ketahuan," jelasnya.
“PDN ini seperti brankas yang di dalamnya itu berisi emas batangan murni 24 karat plus ada berlian 100 karat di situ. Di dalamnya ada objek vital nasional,” kata Sukamta dalam diskusi Polemik MNC Trijaya bertajuk ‘Pusat Data Bocor, Siapa Teledor?’, Sabtu (29/6/2024).
Terkait serangan ransomware yang menimpa PDN, Sukamta berpendapat ada persoalan yang secara esensial perlu dikaji dan diperjelas oleh semua pihak termasuk pemerintah. “Kenapa sih yang diserang PDN? Menurut saya itu pertanyaan fundamentalnya. Kenapa PDN? Kenapa tidak instalasi instansi yang lain? Kenapa kok PDN,” tuturnya.
Menurut dia, hal itu perlu dijelaskan agar semua bisa memahami dan menyadari. “PDN ini pusat data dari seluruh pemerintahan, kementerian, lembaga pemerintah daerah,” imbuhnya.
Menurut Sukamta, peretas memiliki strategi membawa keluar data dari server secara perlahan dan butuh waktu yang panjang. Sukamta menyebut peretas tidak mungkin mengganggu data server PDN dalam sehari ataupun dua hari, karena pasti akan terdeteksi atau ketahuan.
"Ada strateginya bawa keluarnya dikit-dikit pelan-pelan dalam waktu yang panjang, tidak sehari dua hari. Kemarin itu bahwa keluarnya kalau begitu mah ya seperti ngerampok bank ngambil seluruh isi brankasnya. Dalam satu hari kan kemungkinan tidak mungkin langsung ketahuan," jelasnya.
(rca)