Membaca Mendayung Dunia
Senin, 24 Juli 2023 - 08:35 WIB
Berdasarkan dari 5 sampel negara yang diambil survei oleh OECD, Indonesia menempati peringkat 4 (di bawah Thailand, Brunei Darusalam, Malaysia dan Singpura) dari kemampuan membaca, matematika serta pemahaman sains.
Membangun Budaya Literasi Sejak Dini
Pasang surut problematika literasi masih dialami Indonesia. Meski demikian, semangat untuk membudayakan baca perlu terus digaungkan.
Pada perkembangannya, apabila dibandingkan dengan negara lain, selama tahun 2016 – 2022, minat baca di Indonesia terus mengalami tren peningkatan (141%) yang dapat menjadi indikasi awal perbaikan literasi yang lebih baik. Oleh sebab itu, meskipun indeks literasi Indonesia masih tergolong rendah di kancah internasional, namun jalan menuju arah perbaikan perlu terus diupayakan.
Membangun literasi bangsa Indonesia memang bukanlah hal yang mudah dan membutuhkan waktu yang tak singkat. Membangun budaya literasi sejak dini adalah jalan terbaik yang dapat diupayakan untuk meningkatkan minat membaca dan menumbuhkan pemahaman yang baik pada anak-anak.
Pada sisi internal, budaya membaca dan manulis dapat dimulai sedini mungkin di lingkungan keluarga, karena akan lebih mudah menanamkan sesuatu yang baik sejak kecil agar dapat menjadi suatu kebiasaan. Dalam hal ini peranan orang tua sangatlah diperlukan bagi perkembangan minat baca anak sejak dini dalam meningkatkan disiplin belajar di rumah.
Pada sisi eksternal, perlu adanya intervensi langsung terhadap peningkatan kualitas PAUD serta akses Pendidikan PAUD yang merata di seluruh Indonesia. Hasil studi menunjukkan bahwa Pendidikan sebelum Sekolah Dasar memberikan return yang tertinggi, baik dalam penghasilan saat memasuki masa kerja maupun perbaikan score PISA yang di dapat suatu negara.
Lebih lanjut, demi mendorong peningkatan kualitas kinerja PAUD di Indonesia, maka anggaran untuk PAUD yang selama ini masih belum memadai (hanya 0,2% dari total anggaran fungsi pendidikan K/L) perlu ditingkatkan.
Selain itu, berkaca pada kondisi yang ada, Indonesia juga dituntut untuk segera mampu membenahi sistem pendidikan nasionalnya.
Peningkatan kompetensi melalui pendekatan kurikulum yang lebih mengadopsi pemahaman dibandingkan metode menghafal serta peningkatan struktur kurikulum yang memiliki standard global perlu dilakukan pada setiap lembaga pendidikan. Selain itu, pemerataan kompetensi guru antar wilayah juga perlu dilakukan, baik melalui pemberlakuan mutasi nasional guru secara nasional maupun rekrutmen putra daerah yang telah melalui Pendidikan formal yang memadai.
Membangun Budaya Literasi Sejak Dini
Pasang surut problematika literasi masih dialami Indonesia. Meski demikian, semangat untuk membudayakan baca perlu terus digaungkan.
Pada perkembangannya, apabila dibandingkan dengan negara lain, selama tahun 2016 – 2022, minat baca di Indonesia terus mengalami tren peningkatan (141%) yang dapat menjadi indikasi awal perbaikan literasi yang lebih baik. Oleh sebab itu, meskipun indeks literasi Indonesia masih tergolong rendah di kancah internasional, namun jalan menuju arah perbaikan perlu terus diupayakan.
Membangun literasi bangsa Indonesia memang bukanlah hal yang mudah dan membutuhkan waktu yang tak singkat. Membangun budaya literasi sejak dini adalah jalan terbaik yang dapat diupayakan untuk meningkatkan minat membaca dan menumbuhkan pemahaman yang baik pada anak-anak.
Pada sisi internal, budaya membaca dan manulis dapat dimulai sedini mungkin di lingkungan keluarga, karena akan lebih mudah menanamkan sesuatu yang baik sejak kecil agar dapat menjadi suatu kebiasaan. Dalam hal ini peranan orang tua sangatlah diperlukan bagi perkembangan minat baca anak sejak dini dalam meningkatkan disiplin belajar di rumah.
Pada sisi eksternal, perlu adanya intervensi langsung terhadap peningkatan kualitas PAUD serta akses Pendidikan PAUD yang merata di seluruh Indonesia. Hasil studi menunjukkan bahwa Pendidikan sebelum Sekolah Dasar memberikan return yang tertinggi, baik dalam penghasilan saat memasuki masa kerja maupun perbaikan score PISA yang di dapat suatu negara.
Lebih lanjut, demi mendorong peningkatan kualitas kinerja PAUD di Indonesia, maka anggaran untuk PAUD yang selama ini masih belum memadai (hanya 0,2% dari total anggaran fungsi pendidikan K/L) perlu ditingkatkan.
Selain itu, berkaca pada kondisi yang ada, Indonesia juga dituntut untuk segera mampu membenahi sistem pendidikan nasionalnya.
Peningkatan kompetensi melalui pendekatan kurikulum yang lebih mengadopsi pemahaman dibandingkan metode menghafal serta peningkatan struktur kurikulum yang memiliki standard global perlu dilakukan pada setiap lembaga pendidikan. Selain itu, pemerataan kompetensi guru antar wilayah juga perlu dilakukan, baik melalui pemberlakuan mutasi nasional guru secara nasional maupun rekrutmen putra daerah yang telah melalui Pendidikan formal yang memadai.
tulis komentar anda