Urgensi Indonesia Melawan UE Menjegal Nikel

Senin, 10 Juli 2023 - 05:20 WIB
Dengan jumlah produksi ini,Indonesia menjadi penghasil nikel nomor satu. Total produksinya diperkirakan mencapai 1,6 juta metrik ton atau menyumbang 48,48% dari total produksi nikel global sepanjang tahun lalu. Indonesia tercatat sebagai pemilik cadangan nikel terbesar di dunia pada 2022 yakni mencapai 21 juta metrik ton.

baca juga: Soal Ekspor 5 Juta Ton Bijih Nikel Ilegal ke China, Menteri ESDM: Masa Segede Itu Sih?

Posisi ini setara dengan Australia. Ini artinya, Indonesia dan Australia masing-masing menyumbang 21% dari total cadangan nikel global sepanjang tahun lalu. Di sisi lain, posisi nikel sangat penting untuk mendukung energi ramah lingkungan dan enegeri baru-terbarukan (EBT).

Menurut International Energy Agency (IEA) dalam laporan Southeast Asia Energy Outlook 2022, nikel merupakan bahan baku penting bagi industri baterai kendaraan listrik serta pembangkitan energi geotermal. Dengan posisi ini, masa depan nikel sangat cerah.

Permintaan nikel di pasar global pun diproyeksikan akan terus meningkat, seiring dengan penguatan tren EBT. Diperkirakan permintaan nikel untuk teknologi energi bersih akan berkembang pesat hingga 20 kali lipat selama periode 2020 sampai 2040.

Masih menurut laporan IEA,dengan kapasitas produksi yang dimiliki Indonesia bisamenyumbang sekitar setengah dari pertumbuhan nikel global. Dengan kekuatan itu rantai pasokan nikel akanterpengaruh signifikan oleh kebijakan Indonesia.

Untuk memaksimalkan potensi tersebut dan mendukung program hilirisasi nikel, pemerintah telah mendorong pembangunan smelter. Beberapa smelter yang sudah dibangun antara lain milik PT Aneka Tambang (Persero) Tbk. di Pomalaa, Kolaka, Sulawesi Tenggara, PT Vale Indonesia di Sulawesi Selatan.

baca juga: RI Setop Ekspor Bijih Bauksit Mulai Juni, Jokowi: Siap-Siap Digugat China!

Ada jugatiga smelter di Maluku Utara yang masing-masing dimilikiPT Wanatiara Persada, PT Fajar Bhakti Lintas Nusantara, dan PT Weda Bay Nickel. Selain itu masih ada smelter yang dalam proses pembangunan, yakni milik PT Antam di Maluku UtaradanPT Sebuku Iron Leteritic Ores di Kalimantan Selatan. telah mencapai 80,11%.

Pada 2023, Kementerian ESDM menargetkan pembangunan total 17 smelter. Dalam jangka panjang, Indonesia juga sudah menyusun peta jalan (roadmap) hilirisasi investasi strategis dalam rangka mendorong transformasi ekonomi.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More