Bukan Johny Lumintang, Jenderal Kopassus Ini Ternyata Pangkostrad Tersingkat: Cuma 90 Menit!
Selasa, 06 Juni 2023 - 09:00 WIB
JAKARTA - Tidak ada pergantian Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat ( Pangkostrad ) sedramatis Letjen TNI Johny Lumintang. Jenderal lulusan Akademi Militer 1970 itu hanya menjabat tak lebih dari 17 jam. Tapi, tak banyak orang tahu ternyata ada yang lebih singkat dari itu.
Sosok tersebut tak lain Jenderal TNI Subagyo HS. Jenderal Kopassus mantan pengawal pribadi Presiden Soeharto itu secara administratif pernah menjabat Pangkostrad. Tahu berapa lama? Hanya 90 menit!
Kisah ini bermula ketika turun perintah agar Pangkostrad Letjen TNI Prabowo Subianto diganti. Bersamaan dengan itu, Danjen Kopassus Muchdi Purwoprandjono juga harus dicopot dari jabatannya.
Asal tahu, situasi setelah lengsernya Presiden Soeharto pada Mei 1998 tak stabil. Bukan hanya kondisi masyarakat yang masih kacau-balau, di tubuh TNI AD pun terjadi ketegangan. Siapa berada di pihak mana tidak mudah ditebak. Subagyo yang saat itu menjabat KSAD sadar benar situasi yang terjadi.
“Saya tidak mau membuat sejarah hitam atau peristiwa negatif di lingkungan TNI AD, baik di Mabesad, Mako Kostrad maupun di Kopassus. Sebagai pembina saya tidak mau mempermalukan pimpinan satuan besar,” tutur Bagyo dalam buku biografi berjudul ‘Subagyo HS, Kasad dari Piyungan’ yang ditulis Carmelia Sukmawati (hal 182), dikutip Selasa (6/6/2023).
Namun, perintah Istana telah datang. Tidak mungkin juga Subagyo tak melaksanakan perintah tersebut.
Tentara berkumis tebal ini berpikir keras agar bagaimana caranya pergantian tidak menimbulkan gejolak serta tak mempermalukan satuan, namun perintah atasan dapat dilaksanakan dengan baik.
Sosok tersebut tak lain Jenderal TNI Subagyo HS. Jenderal Kopassus mantan pengawal pribadi Presiden Soeharto itu secara administratif pernah menjabat Pangkostrad. Tahu berapa lama? Hanya 90 menit!
Kisah ini bermula ketika turun perintah agar Pangkostrad Letjen TNI Prabowo Subianto diganti. Bersamaan dengan itu, Danjen Kopassus Muchdi Purwoprandjono juga harus dicopot dari jabatannya.
Asal tahu, situasi setelah lengsernya Presiden Soeharto pada Mei 1998 tak stabil. Bukan hanya kondisi masyarakat yang masih kacau-balau, di tubuh TNI AD pun terjadi ketegangan. Siapa berada di pihak mana tidak mudah ditebak. Subagyo yang saat itu menjabat KSAD sadar benar situasi yang terjadi.
“Saya tidak mau membuat sejarah hitam atau peristiwa negatif di lingkungan TNI AD, baik di Mabesad, Mako Kostrad maupun di Kopassus. Sebagai pembina saya tidak mau mempermalukan pimpinan satuan besar,” tutur Bagyo dalam buku biografi berjudul ‘Subagyo HS, Kasad dari Piyungan’ yang ditulis Carmelia Sukmawati (hal 182), dikutip Selasa (6/6/2023).
Namun, perintah Istana telah datang. Tidak mungkin juga Subagyo tak melaksanakan perintah tersebut.
Baca Juga
Tentara berkumis tebal ini berpikir keras agar bagaimana caranya pergantian tidak menimbulkan gejolak serta tak mempermalukan satuan, namun perintah atasan dapat dilaksanakan dengan baik.
Detik-detik Pergantian Pangkostrad
tulis komentar anda