Jembatan Peradaban Nahdlatul Ulama
Senin, 05 Juni 2023 - 14:37 WIB
R20 berupaya menumbuhkan ko-eksistensi damai dengan menangani agama dan bentuk-bentuk ekstremisme sekuler. Karenanya, melalui R20 agama didorong dapat memainkan peran yang konstruktif dan vital dalam membangun masyarakat yang damai dan adil, dengan mempromosikan nilai-nilai mulia yang terinspirasi oleh agama.
BPJI NU telah melahirkan buku R20: Moderisme, Kemanusiaan dan Perdamaian Global (BPJI dan Aswaja Pressindo, Mei 2023), yang akan disosialisasikan di beberapa kota di Tanah Air.
Selain R20, Gus Yahya juga aktif mempromosikan Fikih Peradaban. Menurut Ahmad Suaedy, salah satu cendekiawan NU, Fikih Peradaban berupaya mewujudkan transformasi internal di dalam Islam yang berdasar pada paradigma Aswaja, legitimasi keagamaan dan metodologi yang sah. Fikih dan ushul fikih adalah sumber keilmuan dalam sejarah Aswaja maka perubahan harus dimulai dan berakar pada fikih.
Kesimpulan Muktamar Fikih Peradaban menyebutkan, pertama, keberadaan PBB dan DUHAM sah dalam perspektif Aswaja yang selama ini belum pernah secara masif dilakukan. Kedua, dalam waktu yang sama meruntuhkan konsep dasar yang masih menjadikan basis doktrin politik Islam, yaitu konsep khilafah digantikannya menjadi sistem PBB.
Sebagai konsep dan metodologi Fikih Peradaban perlu untuk diperkuat dan didukung secara konseptual. R20 dan Fikih Peardaban, dengan demikian, adalah bagian penting dari jembatan peradaban yang telah dan sedang dikonstruksi oleh NU.
Sebagai kesimpulan, apa yang telah dilakukan oleh NU adalah bagian interfaith diplomacy yang penting dilakukan untuk mendorong sebuah tata kelola perdamaian di tingkat global. Memang jalan ke arah perdamaian tidak pernah mudah, tapi dengan segala kelebihan dan kekurangannya NU telah memulai membangun jembatan peradaban, yang perlu didukung oleh semua pihak yang damba pada perdamaian.
BPJI NU telah melahirkan buku R20: Moderisme, Kemanusiaan dan Perdamaian Global (BPJI dan Aswaja Pressindo, Mei 2023), yang akan disosialisasikan di beberapa kota di Tanah Air.
Selain R20, Gus Yahya juga aktif mempromosikan Fikih Peradaban. Menurut Ahmad Suaedy, salah satu cendekiawan NU, Fikih Peradaban berupaya mewujudkan transformasi internal di dalam Islam yang berdasar pada paradigma Aswaja, legitimasi keagamaan dan metodologi yang sah. Fikih dan ushul fikih adalah sumber keilmuan dalam sejarah Aswaja maka perubahan harus dimulai dan berakar pada fikih.
Kesimpulan Muktamar Fikih Peradaban menyebutkan, pertama, keberadaan PBB dan DUHAM sah dalam perspektif Aswaja yang selama ini belum pernah secara masif dilakukan. Kedua, dalam waktu yang sama meruntuhkan konsep dasar yang masih menjadikan basis doktrin politik Islam, yaitu konsep khilafah digantikannya menjadi sistem PBB.
Sebagai konsep dan metodologi Fikih Peradaban perlu untuk diperkuat dan didukung secara konseptual. R20 dan Fikih Peardaban, dengan demikian, adalah bagian penting dari jembatan peradaban yang telah dan sedang dikonstruksi oleh NU.
Sebagai kesimpulan, apa yang telah dilakukan oleh NU adalah bagian interfaith diplomacy yang penting dilakukan untuk mendorong sebuah tata kelola perdamaian di tingkat global. Memang jalan ke arah perdamaian tidak pernah mudah, tapi dengan segala kelebihan dan kekurangannya NU telah memulai membangun jembatan peradaban, yang perlu didukung oleh semua pihak yang damba pada perdamaian.
(poe)
Lihat Juga :
tulis komentar anda