Dinilai The King Maker Pencapresan Ganjar, Jokowi Miliki Dua Keranjang Telur

Sabtu, 22 April 2023 - 07:26 WIB
"Kepiawaian Presiden Jokowi sebagai The King Maker begitu dituntut untuk memuluskan misi beliau menjaga warisan kebijakan (legacy) pemerintahan saat ini. Akhirnya bagaimana dinamika politik pasca pencapresan Ganjar oleh PDIP?" paparnya.

Pertama, jalan PDIP menang hattrick dalam pilpres dan pileg akan semakin mudah bila mampu berkolaborasi dengan Presiden Jokowi dalam mengkonsolidasikan KIB dan KKIR dalam Koalisi Besar. Walaupun ini bukan pekerjaan mudah, menimbang di setiap poros prapilpres sudah mengemuka nama capres-cawapres yang akan diusung.

"Misalnya di sisi KIB, bagaimana nasib Airlangga yang menginginkan tiket RI 2 untuk mengamankan kursi Ketum Golkar pasca gonjang-ganjing di internal? Sementara di sisi KKIR lebih kompleks lagi, karena baik Prabowo maupun Cak Imin sama-sama mengunci tiket capres-cawapres."

"Artinya bukan perkara mudah mempertemukan beragam kepentingan di atas dalam sebuah titik temu karena masing-masing kandidat juga merupakan ketua umum partai yang berharap pencalonan atas dirinya memiliki efek elektoral bagi partai yang dipimpinnya," sambungnya.

Kedua, bagi Presiden Jokowi dengan dicapreskannya Ganjar otomatis akan membuat dirinya memiliki ‘dua keranjang telur” melalui Prabowo dan Ganjar sebagai bentuk investasi politik walaupun ini berisiko bila tak dikelola dengan hati-hati ketika tak turut mendukung Anies. Menimbang elektabilitas antar capres sementara ini masih berlangsung kompetitif.

Menurutnya, di fase ini pengejawantahan peran Presiden Jokowi lainnya yakni sebagai negarawan mengemuka. Setidaknya demi menjaga citra publik Jokowi agar tetap memiliki keseimbangan politik sekaligus agar legacynya aman siapa pun presidennya.

"Pun bila akhirnya Presiden Jokowi memilih tak menyokong Anies, maka memastikan skenario memasangkan Prabowo-Ganjar menjadi keniscayaan di tengah tren penurunan elektabilitas Ganjar dan PDIP, untuk memastikan pilpres hanya dua calon (agar 1 putaran) dengan Anies sebagai lawannya. Namun pertanyaan mendasarnya mengemuka, rela kah PDIP memberikan kursi capresnya kepada Prabowo?" tuturnya.



Ketiga, tambah Agung, pencapresan Ganjar oleh PDIP memberi stimulus politik bagi KPP yang mengusung Anies untuk melangkah ke fase lanjutan perihal memilih cawapres ideal. Setidaknya KPP semakin solid, sementara bagi KIB dan KKIR, proposal Ganjar sebagai capres saat kelak melebur dalam Koalisi Besar menghadirkan dilema-dilema politik yang bila tak diatur secara optimal maka akan mengkristalkan poros prapilpres minimal dalam tiga kubu, yakni KIB-PDIP, KKIR, dan KPP.

"Kebersamaan KIB-PDIP menjadi mungkin, karena sampai saat ini KIB belum memilki capres-cawapres definitf sebagaimana KKIR dan KKP," tutupnya.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More