Mengenal 6 Ibu Negara, Fatmawati hingga Iriana
Rabu, 08 Maret 2023 - 16:34 WIB
Saat mendampingi Soeharto sebagai presiden sejak 1968, Bu Tien banyak berperan dalam berbagai kebijakan yang dikeluarkan Presiden Soeharto. Ia juga merupakan penggagas proyek pembangunan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) yang diresmikan Soeharto pada 1975. Gagasan dibangunnya miniatur Indonesia itu dicetuskan Bu Tien pada tahun 1970.
Dua tahun sebelum Soeharto lengser, tepatnya pada 28 April 1996, Bu Tien meninggal dunia karena sakit jantung. Ia dimakamkan di Astana Giribangun, Karanganyar, Jawa Tengah. Tak lama setelah itu, pemerintah memberikan gelar pahlawan nasional kepada Siti Hartinah Soeharto pada 30 Juli 1996.
Lahir di Semarang pada 11 Agustus 1931 dengan nama asli Hasri Ainun Besari, Ainun merupakan seorang dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan pernah bekerja di RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta.
Ainun menikah dengan Habibie pada 12 Mei 1962 dan dikaruniai dua orang putra. Ia meninggal pada 24 Maret 2010 di Jerman karena kanker ovarium. Jasadnya dimakamkan di TMP Kalibata, Jakarta Selatan.
Sejak muda, Sinta yang lahir pada 8 Maret 1948 ini dikenal sebagai sosok yang memiliki pemikiran kritis. Ia tercatat sebagai pendiri Yayasan Puan Amal Hayati pada 2000, yang bergerak untuk membela hak perempuan. Hingga kini, ibu empat itu masih konsisten dalam bidang pemberdayaan perempuan.
Dua tahun sebelum Soeharto lengser, tepatnya pada 28 April 1996, Bu Tien meninggal dunia karena sakit jantung. Ia dimakamkan di Astana Giribangun, Karanganyar, Jawa Tengah. Tak lama setelah itu, pemerintah memberikan gelar pahlawan nasional kepada Siti Hartinah Soeharto pada 30 Juli 1996.
3. Hasri Ainun Habibie
Ketika BJ Habibie menjadi presiden ketiga Indonesia, otomatis Hasri Ainun Habibie memulai perannya sebagai ibu negara. Perempuan yang akrab disapa Ainun ini dikenal sebagai sosok yang memiliki kepedulian sosial tinggi. Ia mendirikan klinik mata di Bogor yang kini bernama Klinik Mata dr Hasri Ainun Habibie, selain mendirikan Yayasan Beasiswa Orbit yang memberikan beasiswa kepada pelajar. Ainun juga sempat menjadi Ketua Perkumpulan Penyantun Mata Tunanetra Indonesia (PPMTI).Baca Juga
Lahir di Semarang pada 11 Agustus 1931 dengan nama asli Hasri Ainun Besari, Ainun merupakan seorang dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan pernah bekerja di RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta.
Ainun menikah dengan Habibie pada 12 Mei 1962 dan dikaruniai dua orang putra. Ia meninggal pada 24 Maret 2010 di Jerman karena kanker ovarium. Jasadnya dimakamkan di TMP Kalibata, Jakarta Selatan.
4. Sinta Nuriyah Wahid
Ibu negara Indonesia yang keempat, Sinta Nuriyah Wahid, adalah istri Presiden Abdurrahman Wahid. Pernikahannya dengan Gus Dur, sapaan Abdurrahman Wahid, terbilang unik karena dilakukan secara jarak jauh. Ketika menikah pada 11 Juli 1968, Gus Dur tengah berada di luar negeri untuk menempuh pendidikannya, sementara Sinta di Jombang. Karena itu, Gus Dur diwakilkan oleh KH Bisri Syansuri, kakeknya. Kedua baru berkumpul pada 1971, sepulangnya Gus Dur dari luar negeri.Sejak muda, Sinta yang lahir pada 8 Maret 1948 ini dikenal sebagai sosok yang memiliki pemikiran kritis. Ia tercatat sebagai pendiri Yayasan Puan Amal Hayati pada 2000, yang bergerak untuk membela hak perempuan. Hingga kini, ibu empat itu masih konsisten dalam bidang pemberdayaan perempuan.
5. Ani Yudhoyono
Ani Yudhoyono menjalankan peran sebagai ibu negara saat suaminya, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), menjadi presiden keenam RI. Perempuan bernama asli Kristiani Herrawati ini lahir di Yogyakarta pada 6 Juli 1952. Ia menikah dengan SBY pada 30 Juli 1976 ketika usianya 24 tahun, sementara SBY baru dilantik menjadi perwira TNI.Lihat Juga :
tulis komentar anda