Beras Mahal, Saatnya Diversifikasi Pangan

Jum'at, 24 Februari 2023 - 11:00 WIB
Posman Sibuea (Foto: Ist)
Posman Sibuea

Guru Besar Ilmu Pangan Unika Santo Thomas, Medan, Pengurus Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan Indonesia (PATPI), Anggota Pokja Ahli Pangan di Badan Pangan Nasional

DI TENGAH harga beras yang makin mahal dan diperkirakan terus berlanjut, kinerja pemerintah mengawal ketahanan pangan dilaporkan sangat baik.

Produksi beras disebut surplus. Berdasarkan data produksi beras tiga tahun terakhir, rata-rata 32 juta ton, maka kebutuhan beras penduduk Indonesia sejatinya masih tercukupi dengan tingkat konsumsi beras nasional 90 kg/kapita/tahun.



Baca Juga: koran-sindo.com

Kebutuhan beras untuk jumlah penduduk 274 juta jiwa mencapai 24,7 juta ton. Maka produksi beras nasional ini masih bisa digunakan untuk cadangan beras pemerintah (CBP) dan kebutuhan nonpangan seperti pakan ternak, bahan industri maupun untuk bibit/benih.

Jika kinerja pemerintah ini bisa dipercaya, Indonesia tidak perlu melakukan impor beras. Namun arus beras impor yang kian membuih – diperkirakan sudah masuk sebanyak 500.000 ton hingga akhir Februari 2023 – membuktikan kondisi ketahanan pangan kian rapuh.

Sejumlah indikator lain menunjukkan fenomena itu, mulai dari realitas produksi yang menurun karena gagal panen sebagai dampak perubahan iklim hingga percepatan alih fungsi lahan pertanian.

Signifikansi Solusi
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More