Tantangan NU Abad ke-2: Perbanyak Teknokrat

Senin, 13 Februari 2023 - 15:15 WIB
Jika teknologi dibidang NU sudah bisa dilakukan, maka kader NU apabila menduduki birokrasi tentu akan menjadi teknokrat yang andal.

Kedua, NU harus melakukan lompatan-lompatan dalam bidang teknologi agar mampu beradaptasi dengan jaman, dengan memanfaatkan teknologi yang bijak dan santun. Seluruh kitab-kitab kuning disemua displin ilmu harus digitalisasi agar menjadi khazanah keilmuan pesantren yang bisa diakses dengan mudah oleh semua ilmuwan sepanjang zaman.

Penggunaan teknologi keilmuan klasik tersebut menunjukkan kodifikasi ilmu yang sangat modern untuk bisa dibaca dengan mudah di semua kalangan. Skill, kompetensi dan teknokrasi dilingkungan NU akan bisa berimbas pada praktik teknokrasi keilmuan di pemerintahan.

Ketiga, gerenasi muda NU harus diorientasikan dengan meningkatkan skill dan teknokrasi yang berbasis IT dan memiliki sertifikasi yang berstandar nasional sehingga terlahir para profesional di lingkungan NU di berbagai bidang untuk mengisi seluruh jabatan-jabatan tehnokrasi dan profesionalitas di dunia kerja baik dalam bidang pemerintahan, korporasi, maupun bisnis.

Kader NU yang modern menunjukkan kemampuan kualitas teknokrat NU yang dapat diterima dalam kepemimpinan nasional, daerah, dan di dunia profesional. Kader modern NU ini di antaranya ditandai dengan disiplin, komprehensif, konsisten, dan senantiasa beradaptasi dengan perubahan. Sikap dan etika kader NU ini sesuai dengan kaidah almukhafadhotul ala qodimissholih, wal ahdzu bil jadidil ashlah.

Walhasil, NU ke depan harus meningkatkan kualitas teknokrasi dan profesional dalam bidang birokrasi pemerintahan dan bidang bisnis. Program ini harus mewabah dan terintergrasi sejak dari pengurus ranting, pengurus MWC, pengurus cabang, pengurus wilayah sampai pengurus besar.

Program ini akan menjawab sekaligus menolak terhadap anggapan bahwa NU adalah organisasi tradisional yang tidak memiliki teknokrat andal. Semua terpulang kepada NU sendiri. Cukup menantang bukan?
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(bmm)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More