Spesies Invasif dan Ancaman Biodiversitas Kita
A
A
A
Surya Gentha Akmal
Peneliti Pusat Studi Bencana-LPPM IPB dan Asisten Dosen MSP-FPIK-IPB
JENIS makhluk hidup yang beragam baik hewan atau tumbuhan memiliki fungsi serta peran masing-masing dalam ekosistem. Alam secara alami membatasi pergerakan makhluk hidup yang beragam tersebut dengan isolasi sehingga membentuk keragaman yang khas dan unik. Isolasi alam tersebut berupa lautan, sungai, gurun, dan pegunungan yang menjadi pemisah bagi penyebaran makhluk hidup kawasan ekosistem.
Biodiversitas (keanekaragaman hayati) yang ditemukan di muka bumi adalah hasil dari proses evolusi selama miliaran tahun. Keanekaragaman hayati seringkali digunakan sebagai ukuran kesehatan sistem ekologis. Wilayah tropis seperti Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi. Namun, keanekaragaman yang tinggi tersebut bisa terancam dengan masuknya spesies asing invasif. Spesies invasif dapat masuk akibat aktivitas manusia yang menyebabkan suatu makhluk hidup menyebar dengan tidak normal dan mengancam lingkungan. Spesies invasif yang keluar dari habitat alaminya serta dapat bertahan hidup dan berkembang biak di habitat baru akan mengancam keanekaragaman hayati, mengancam ekosistem maupun spesies tertentu.
Kasus spesies invasif telah menimbulkan permasalahan pelik di Indonesia. Beberapa spesies asing invasif (invasive alien species) diketahui memiliki ancaman serius terhadap biodiversitas alami dan memiliki dampak hebat terhadap beberapa komunitas flora dan fauna. Diketahui invasive alien species ini seringkali menekan pertumbuhan, menginfeksi, berkompetisi, berhibridasi, dan memangsa spesies asli (native species).
Dampak Signifikan
Bagai memakan buah simalakama spesies asing yang mampu beradaptasi dengan ekosistem baru memang secara nyata memberikan kontribusi positif dan keuntungan ekonomi bagi kesejahteraan masyarakat. Namun, di sisi lain, invasive alien species yang mampu tumbuh dan menyebar cepat dengan mengalahkan native species dapat mengubah struktur atau komposisi spesies dalam ekosistem alami. Spesies lokal tidak dapat bersaing kemudian terancam punah, kondisi demikian menjadi ancaman besar bagi penghidupan masyarakat secara umum. Seringkali ditemui spesies yang mengancam biodiversitas tersebut juga dapat mengakibatkan kehancuran bidang industri yang berbasis sumber daya alam.
Kemunculan spesies invasif dapat berdampak sangat signifikan secara ekonomi. Biaya yang digunakan untuk mengendalikan dan memperbaiki struktur dan komposisi spesies dalam ekosistem alami tentunya akan sangat besar jumlahnya. Masalah spesies asing invasif ini sudah lama terjadi di Indonesia. Transportasi lintas daerah, lintas pulau, bahkan lintas negara menjadi awal mula spesies tersebut keluar dari habitat alaminya dan berpindah ke habitat baru sebagai spesies asing.
Menurut catatan The Invasive Species Specialist Group (ISSG), terdapat ratusan spesies asing yang sangat invasif yang tersebar di beberapa wilayah. Hingga saat ini pengendalian dan penanganan spesies asing invasif di Indonesia terkesan sporadis. Namun, tentu saja upaya-upaya yang telah dilakukan pemerintah perlu kita apresiasi. Salah satunya Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) sebagai National Focal Point Convention on Biological Diversity sudah mengawali dengan menginisiasi penyusunan Rencana Aksi Pengelolaan spesies asing invasif pada 2013.
Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, tentu tidak semua spesies asing bersifat invasif, ada beberapa spesies yang dalam bentuk galur dan varietas baru secara nyata memberikan manfaat secara ekonomi, serta memberikan kontribusi yang baik bagi kesejahteraan masyarakat. Sehingga, dirasa perlu peran para ahli dan pemerintah dalam mengatur spesies mana yang boleh dan spesies mana yang tidak boleh menyebar ke dalam suatu lingkungan baru.
Spesies-spesies yang memiliki kemampuan tumbuh dan menyebar secara cepat serta mengalahkan spesies asli harus dapat dihentikan penyebarannya sedini mungkin. Hal yang mungkin selama ini tidak kita sadari adalah bahwa spesies asing invasif juga berpengaruh terhadap siklus nutrien. Spesies asing invasif dapat menggeser keberadaan spesies asli sehingga dapat mengubah komposisi makanan hewan lainnya. Dampak mengerikan dari spesies asing invasif ini adalah dapat mengancam biodiversitas dan penghidupan masyarakat.
Langkah Preventif
Sumber masalah dari penyebaran spesies asing invasif adalah globalisasi perdagangan yang semakin terbuka lebar. Mengarah pada perdagangan bebas, di mana tindakan pemasukan baik untuk kepentingan perdagangan maupun nonperdagangan dilakukan dengan instrumen tarif dan pajak impor yang semakin murah. Masalah itu kian meningkat dengan semakin meningkatnya volume ekspor dan impor komoditas.
Spesies asing invasif perlu disikapi dengan serius dengan langkah-langkah berikut: pertama, pemerintah perlu prinsip kehati-hatian dengan menerapkan perangkat peraturan secara ketat. Belajar dari Amerika yang menerapkan Bioterorism Act karena menganggap bahwa penyebaran biota asing invasif merupakan isu nasional yang mengancam tidak hanya ekologi dan ekonomi, namun juga keamanan negara tersebut.
Kedua, tidak kalah penting terletak pada baris terdepan dalam perlindungan dan keamanan sumber daya hayati, yaitu karantina.
Sistem keamanan dan seleksi di pusat karantina perlu diperkuat. Pusat karantina merupakan ujung tombak bagi pencegahan masuknya spesies asing invasif yang dapat menyebabkan kerugian secara ekonomi dan ekologis. Perlu adanya kerangka perundang-undangan yang jelas dalam mengatur secara menyeluruh aspek perdagangan dan instrumen lingkungan yang diatur menggunakan acuan Convention on Biological Diversity sehingga aspek dan instrumen ini dapat terintegrasi dengan baik.
Ketegasan dalam penindakan dan penerapan aturan yang sudah ada menjadi penting untuk dilakukan oleh pemerintah. Kebijakan yang dibuat haruslah sinergi, efektif, tepat sasaran, dan berada dalam sebuah sistem yang utuh serta terintegrasi agar mampu melindungi biodiversitas yang sudah kita miliki. Kepentingan ekologi, ekonomi, dan bahkan keamanan bangsa dari masuknya spesies asing invasif yang dapat menyerang native species (spesies alami) perlu menjadi perhatian dan tanggung jawab bersama agar tercipta keselarasan, kelestarian, dan keberagaman sumber daya hayati.
Peneliti Pusat Studi Bencana-LPPM IPB dan Asisten Dosen MSP-FPIK-IPB
JENIS makhluk hidup yang beragam baik hewan atau tumbuhan memiliki fungsi serta peran masing-masing dalam ekosistem. Alam secara alami membatasi pergerakan makhluk hidup yang beragam tersebut dengan isolasi sehingga membentuk keragaman yang khas dan unik. Isolasi alam tersebut berupa lautan, sungai, gurun, dan pegunungan yang menjadi pemisah bagi penyebaran makhluk hidup kawasan ekosistem.
Biodiversitas (keanekaragaman hayati) yang ditemukan di muka bumi adalah hasil dari proses evolusi selama miliaran tahun. Keanekaragaman hayati seringkali digunakan sebagai ukuran kesehatan sistem ekologis. Wilayah tropis seperti Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi. Namun, keanekaragaman yang tinggi tersebut bisa terancam dengan masuknya spesies asing invasif. Spesies invasif dapat masuk akibat aktivitas manusia yang menyebabkan suatu makhluk hidup menyebar dengan tidak normal dan mengancam lingkungan. Spesies invasif yang keluar dari habitat alaminya serta dapat bertahan hidup dan berkembang biak di habitat baru akan mengancam keanekaragaman hayati, mengancam ekosistem maupun spesies tertentu.
Kasus spesies invasif telah menimbulkan permasalahan pelik di Indonesia. Beberapa spesies asing invasif (invasive alien species) diketahui memiliki ancaman serius terhadap biodiversitas alami dan memiliki dampak hebat terhadap beberapa komunitas flora dan fauna. Diketahui invasive alien species ini seringkali menekan pertumbuhan, menginfeksi, berkompetisi, berhibridasi, dan memangsa spesies asli (native species).
Dampak Signifikan
Bagai memakan buah simalakama spesies asing yang mampu beradaptasi dengan ekosistem baru memang secara nyata memberikan kontribusi positif dan keuntungan ekonomi bagi kesejahteraan masyarakat. Namun, di sisi lain, invasive alien species yang mampu tumbuh dan menyebar cepat dengan mengalahkan native species dapat mengubah struktur atau komposisi spesies dalam ekosistem alami. Spesies lokal tidak dapat bersaing kemudian terancam punah, kondisi demikian menjadi ancaman besar bagi penghidupan masyarakat secara umum. Seringkali ditemui spesies yang mengancam biodiversitas tersebut juga dapat mengakibatkan kehancuran bidang industri yang berbasis sumber daya alam.
Kemunculan spesies invasif dapat berdampak sangat signifikan secara ekonomi. Biaya yang digunakan untuk mengendalikan dan memperbaiki struktur dan komposisi spesies dalam ekosistem alami tentunya akan sangat besar jumlahnya. Masalah spesies asing invasif ini sudah lama terjadi di Indonesia. Transportasi lintas daerah, lintas pulau, bahkan lintas negara menjadi awal mula spesies tersebut keluar dari habitat alaminya dan berpindah ke habitat baru sebagai spesies asing.
Menurut catatan The Invasive Species Specialist Group (ISSG), terdapat ratusan spesies asing yang sangat invasif yang tersebar di beberapa wilayah. Hingga saat ini pengendalian dan penanganan spesies asing invasif di Indonesia terkesan sporadis. Namun, tentu saja upaya-upaya yang telah dilakukan pemerintah perlu kita apresiasi. Salah satunya Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) sebagai National Focal Point Convention on Biological Diversity sudah mengawali dengan menginisiasi penyusunan Rencana Aksi Pengelolaan spesies asing invasif pada 2013.
Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, tentu tidak semua spesies asing bersifat invasif, ada beberapa spesies yang dalam bentuk galur dan varietas baru secara nyata memberikan manfaat secara ekonomi, serta memberikan kontribusi yang baik bagi kesejahteraan masyarakat. Sehingga, dirasa perlu peran para ahli dan pemerintah dalam mengatur spesies mana yang boleh dan spesies mana yang tidak boleh menyebar ke dalam suatu lingkungan baru.
Spesies-spesies yang memiliki kemampuan tumbuh dan menyebar secara cepat serta mengalahkan spesies asli harus dapat dihentikan penyebarannya sedini mungkin. Hal yang mungkin selama ini tidak kita sadari adalah bahwa spesies asing invasif juga berpengaruh terhadap siklus nutrien. Spesies asing invasif dapat menggeser keberadaan spesies asli sehingga dapat mengubah komposisi makanan hewan lainnya. Dampak mengerikan dari spesies asing invasif ini adalah dapat mengancam biodiversitas dan penghidupan masyarakat.
Langkah Preventif
Sumber masalah dari penyebaran spesies asing invasif adalah globalisasi perdagangan yang semakin terbuka lebar. Mengarah pada perdagangan bebas, di mana tindakan pemasukan baik untuk kepentingan perdagangan maupun nonperdagangan dilakukan dengan instrumen tarif dan pajak impor yang semakin murah. Masalah itu kian meningkat dengan semakin meningkatnya volume ekspor dan impor komoditas.
Spesies asing invasif perlu disikapi dengan serius dengan langkah-langkah berikut: pertama, pemerintah perlu prinsip kehati-hatian dengan menerapkan perangkat peraturan secara ketat. Belajar dari Amerika yang menerapkan Bioterorism Act karena menganggap bahwa penyebaran biota asing invasif merupakan isu nasional yang mengancam tidak hanya ekologi dan ekonomi, namun juga keamanan negara tersebut.
Kedua, tidak kalah penting terletak pada baris terdepan dalam perlindungan dan keamanan sumber daya hayati, yaitu karantina.
Sistem keamanan dan seleksi di pusat karantina perlu diperkuat. Pusat karantina merupakan ujung tombak bagi pencegahan masuknya spesies asing invasif yang dapat menyebabkan kerugian secara ekonomi dan ekologis. Perlu adanya kerangka perundang-undangan yang jelas dalam mengatur secara menyeluruh aspek perdagangan dan instrumen lingkungan yang diatur menggunakan acuan Convention on Biological Diversity sehingga aspek dan instrumen ini dapat terintegrasi dengan baik.
Ketegasan dalam penindakan dan penerapan aturan yang sudah ada menjadi penting untuk dilakukan oleh pemerintah. Kebijakan yang dibuat haruslah sinergi, efektif, tepat sasaran, dan berada dalam sebuah sistem yang utuh serta terintegrasi agar mampu melindungi biodiversitas yang sudah kita miliki. Kepentingan ekologi, ekonomi, dan bahkan keamanan bangsa dari masuknya spesies asing invasif yang dapat menyerang native species (spesies alami) perlu menjadi perhatian dan tanggung jawab bersama agar tercipta keselarasan, kelestarian, dan keberagaman sumber daya hayati.
(pur)