Spesies Invasif dan Ancaman Biodiversitas Kita

Rabu, 19 September 2018 - 06:07 WIB
Spesies Invasif dan Ancaman Biodiversitas Kita
Spesies Invasif dan Ancaman Biodiversitas Kita
A A A
Surya Gentha Akmal

Peneliti Pusat Studi Bencana-LPPM IPB dan Asisten Dosen MSP-FPIK-IPB

JENIS makhluk hidup yang bera­gam baik hewan atau tum­buh­an memiliki fungsi serta peran masing-masing dalam eko­sistem. Alam secara alami mem­batasi per­gerakan makhluk hidup yang beragam tersebut dengan isolasi sehingga membentuk ke­ragam­an yang khas dan unik. Isolasi alam tersebut berupa lautan, sungai, gurun, dan pegunungan yang menjadi pemisah bagi penye­baran makhluk hidup kawasan ekosistem.

Biodiversitas (keaneka­raga­m­an hayati) yang ditemukan di muka bumi adalah hasil dari proses evolusi selama miliaran tahun. Keanekaragaman hayati seringkali digunakan sebagai ukuran kesehatan sistem eko­logis. Wilayah tropis seperti Indonesia memiliki keaneka­ragaman hayati yang tinggi. Namun, keanekaragaman yang tinggi tersebut bisa ter­ancam dengan masuknya spesies asing invasif. Spesies invasif dapat masuk akibat aktivitas manusia yang me­nye­babkan suatu makhluk hidup menye­bar de­ngan tidak normal dan meng­ancam ling­kungan. Spesies invasif yang keluar dari habitat alaminya serta dapat bertahan hidup dan berkem­bang biak di ha­bitat baru akan mengancam ke­aneka­ragaman hayati, meng­­ancam ekosistem maupun spe­sies tertentu.

Kasus spesies invasif telah menimbulkan permasalahan pelik di Indonesia. Beberapa spesies asing invasif (invasive alien species) diketahui me­miliki ancaman serius ter­hadap bio­diversitas alami dan memiliki dampak hebat terhadap bebe­rapa komunitas flora dan fauna. Diketahui invasive alien species ini seringkali menekan pertumbuhan, menginfeksi, berkompetisi, berhibridasi, dan memangsa spesies asli (native species).

Dampak Signifikan

Bagai memakan buah simala­kama spesies asing yang mampu beradaptasi de­ngan ekosistem baru memang se­cara nyata memberikan kon­trib­usi positif dan keuntungan eko­nomi bagi ke­sejahteraan masya­ra­kat. Namun, di sisi lain, invasive alien species yang mampu tumbuh dan menye­bar cepat dengan menga­lah­kan native species dapat meng­ubah struktur atau komposisi spesies dalam eko­sistem alami. Spesies lokal tidak dapat bersaing kemudian ter­ancam punah, kondisi demi­kian menjadi ancaman besar bagi penghidupan masyarakat se­cara umum. Seringkali di­temui spesies yang mengancam bio­diversitas tersebut juga dapat mengakibatkan kehan­cur­an bidang industri yang ber­basis sumber daya alam.

Kemunculan spesies invasif dapat berdampak sa­ngat signi­fi­kan secara ekono­mi. Biaya yang digunakan untuk me­ngen­­dalikan dan memperbaiki struk­tur dan komposisi spesies dalam eko­sistem alami tentu­nya akan sangat besar jum­lah­nya. Masalah spesies asing invasif ini sudah lama terjadi di Indonesia. Transportasi lintas daerah, lintas pulau, bahkan lintas negara menjadi awal mula spesies tersebut keluar dari ha­bitat alaminya dan ber­pindah ke habitat baru sebagai spesies asing.

Menurut catatan The Invasive Species Specialist Group (ISSG), terdapat ratusan spe­sies asing yang sangat invasif yang ter­sebar di beberapa wilayah. Hingga saat ini pe­ngen­dalian dan penanganan spesies asing invasif di Indo­nesia terkesan sporadis. Namun, tentu saja upaya-upaya yang telah di­laku­kan pemerintah perlu kita apre­siasi. Salah satunya Kemen­terian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) sebagai National Focal Point Convention on Biological Diversity sudah mengawali dengan mengi­nisiasi penyusunan Rencana Aksi Pe­nge­lolaan spesies asing invasif pada 2013.

Seperti yang sudah disam­pai­kan sebelumnya, tentu tidak semua spesies asing bersifat invasif, ada beberapa spesies yang dalam bentuk galur dan varietas baru secara nyata mem­berikan manfaat secara eko­nomi, serta mem­berikan kon­tri­busi yang baik bagi kesejah­teraan masya­ra­kat. Sehingga, dirasa perlu pe­ran para ahli dan pemerintah dalam mengatur spesies mana yang boleh dan spesies mana yang tidak boleh menyebar ke dalam suatu ling­kungan baru.

Spesies-spesies yang mem­iliki kemampuan tumbuh dan menyebar secara cepat serta mengalahkan spesies asli ha­rus dapat dihentikan penye­bar­an­nya sedini mungkin. Hal yang mungkin selama ini tidak kita sadari adalah bahwa spesies asing invasif juga berpengaruh terhadap siklus nutrien. Spesies asing invasif dapat menggeser keberadaan spesies asli se­hing­ga dapat mengubah komposisi makan­an hewan lainnya. Dam­pak mengerikan dari spesies asing invasif ini adalah dapat meng­ancam biodiversitas dan penghidupan masyarakat.

Langkah Preventif

Sumber masalah dari pe­nye­­baran spesies asing invasif adalah globalisasi perdagang­an yang semakin terbuka le­bar. Mengarah pada per­da­gangan bebas, di mana tin­dakan pe­masukan baik untuk kepenting­an perdagangan mau­pun non­perdagangan dilakukan de­ngan instrumen tarif dan pajak impor yang semakin murah. Masalah itu kian meningkat dengan sema­kin meningkatnya volume eks­por dan impor komoditas.

Spesies asing invasif perlu disikapi dengan serius dengan langkah-langkah berikut: per­tama, pemerintah perlu prinsip kehati-hatian dengan mene­rapkan perangkat per­aturan se­cara ketat. Belajar dari Amerika yang mene­rap­kan Bioterorism Act karena menganggap bahwa penye­bar­an biota asing invasif me­rupa­kan isu nasional yang meng­ancam tidak hanya ekologi dan ekonomi, namun juga ke­aman­an negara ter­sebut.

Kedua, tidak kalah penting ter­letak pada baris terdepan dalam perlindungan dan ke­amanan sumber daya hayati, yaitu karantina.

Sistem ke­aman­­an dan seleksi di pusat karantina perlu diperkuat. Pusat karantina merupakan ujung tombak bagi pencegah­an masuknya spesies asing invasif yang dapat menye­babkan ke­rugian secara eko­no­­mi dan eko­logis. Perlu adanya ke­rangka per­undang-undang­an yang jelas dalam mengatur secara menyeluruh aspek per­dagang­an dan instrumen ling­kungan yang diatur meng­guna­kan acuan Convention on Biological Diversity sehingga aspek dan instrumen ini dapat ter­inte­grasi dengan baik.

Ketegasan dalam penin­dak­an dan penerapan aturan yang sudah ada menjadi penting un­tuk dilakukan oleh pemerintah. Kebijakan yang dibuat haruslah sinergi, efektif, tepat sasaran, dan berada dalam sebuah sis­tem yang utuh serta ter­inte­grasi agar mampu melindungi bio­diver­sitas yang sudah kita miliki. Kepentingan ekologi, eko­nomi, dan bahkan keaman­an bangsa dari masuknya spesies asing invasif yang dapat menyerang native species (spesies alami) perlu menjadi perhatian dan tanggung jawab bersama agar tercipta kese­laras­­an, kele­stari­an, dan ke­beragaman sumber daya hayati.
(pur)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4703 seconds (0.1#10.140)