Bedah Menoreh: Wisata Baru Yogyakarta

Senin, 30 Juli 2018 - 09:00 WIB
Bedah Menoreh: Wisata Baru Yogyakarta
Bedah Menoreh: Wisata Baru Yogyakarta
A A A
Cyrillus Harinowo Hadiwedoyo
Pembina Pusat Studi BUMN

LAGU Country Road yang dipopulerkan penyanyi kenamaan John Denver menggambarkan indahnya alam di West Virginia. Daerah yang berbatasan di sebelah barat dengan ibu kota Amerika Serikat Washington DC tersebut memang memiliki keelokan pemandangan yang luar biasa. Apalagi jika kita menelusuri jalur jalan di puncak gunung Blue Ridge Mountain memandang ke bawah ke arah Shenandoah Valley, pemandangan memang menjadi luar biasa.

Pengalaman serupa juga saya rasakan sewaktu menelusuri jalan menuju puncak Rocky Mountain di Colorado melalui kota kecil Estes Park yang mendaki ke puncak bernama Pike’s Peak. Di Colorado saya juga pernah mengendarai mobil dari Aspen memotong puncak Rocky Mountain menuju Colorado Spring. Jalur yang mendebarkan tersebut minimal sudah saya lewati dengan rasa syukur yang besar.

Di Swiss, jalur semacam itu sudah berkembang lebih lama dan banyak dibangun jalur kereta api menyisir lereng Gunung Alpen menuju puncak. Kita mengenal jalur Panoramic Express dari Montreaux di dekat Danau Le Man (Danau Geneva) menuju Lucerne melewati daerah yang indah seperti Gstaad dan Inter­laken. Atau Glacier Express yang menyusuri rute dari Zermatt di tengah selatan Swiss di lereng Gunung Matterhorn menuju St Moritz di Swiss bagian timur.

Jalur Puncak Baru
Di Indonesia, jalur puncak yang terkenal adalah jalur dari Gadok Puncak Cianjur. Jalur ini sudah dikembangkan cukup lama dan akhirnya memunculkan titik-titik kemacetan di sepanjang jalurnya.

Di Kulon Progo, sebuah kabu­paten di daerah DIY yang terletak di sebelah barat Kota Yogyakarta, kokoh berdiri sebuah pegunungan yang memanjang dari selatan ke utara. Pegunungan ini tampak jelas jika kita menyusuri jalan dari Yogya melalui Godean ke arah barat atau jika kita mengendarai mobil dari Muntilan ke Borobudur. Formasi Pegunungan Menoreh sangat menarik. Di satu titik menuju ke arah Borobudur, kita bisa melihat pemandangan yang sangat mirip dengan Rocky Mountain saat kita menyusuri jalan dari Denver ke Boulder.

Di puncak Pegunungan Menoreh ini pemerintah sedang membangun jalur puncak Pegunungan Menoreh dari lokasi bandara Yogya yang baru menuju ke Borobudur. Jalur puncak ini akan melalui Waduk Sermo, perkebunan teh Nglinggo, puncak Suralaya, dan banyak tempat lain. Ini jelas akan menjadi jalur puncak yang baru yang akan sangat menarik karena melalui tempat-tempat wisata potensial yang luar biasa.

Kebun Teh Nglinggo
Jika kita melalui jalur kawasan Puncak, perkebunan teh Gunung Mas menjadi menu pemandangan utama yang memanjakan mata kita. Di jalur puncak Pegunungan Menoreh yang jalurnya dikenal sebagai Bedah Menoreh ternyata juga terdapat kebun teh yang sangat indah yang bernama Kebun Teh Nglinggo. Kebun teh ini dikembangkan oleh PTP Pagilaran yang berpusat di Pekalongan. Di jalur tersebut juga terdapat kebun teh lain yang dikembangkan oleh masyarakat.

Kebetulan dari jalur Bedah Menoreh tersebut, yang saat ini mungkin belum tersambung sepenuhnya, saya hanya memiliki kesempatan menyusuri jalur dari Samigaluh menuju Kebun Teh Nglinggo. Saya yakin kebun ini akan menjadi destinasi wisata unggulan di tahun-tahun mendatang. Hawa yang sejuk, cenderung dingin di malam hari dan kabut di pagi hari, merupakan daya tarik yang luar biasa.

Di siang hari dari tempat tersebut kita bisa menyaksikan beberapa gunung secara utuh. Merapi, Merbabu, Sumbing, dan lainnya. Saya bisa membayangkan pemandangan matahari terbit yang indah di pagi hari yang muncul dari antara Gunung Merapi dan Merbabu.

Dengan gambaran semacam itu, Yogya sungguh akan diperkaya dengan begitu banyaknya destinasi wisata yang indah di seluruh wilayahnya. Bandara Yogya yang baru pasti akan “meledakkan” destinasi wisata ini yang akan mampu membawa kesejahteraan bagi masyarakatnya.
(wib)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4332 seconds (0.1#10.140)