Kajari Subang Kelabakan Setelah Digarap KPK
A
A
A
JAKARTA - Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Subang, Jawa Barat Chandra Yahya Welo kelabakan dan berupaya menutupi wajahnya usai digarap penyidi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Chandra Yahya Welo terlihat keluar dari ruang pemeriksaan dan muncul di ruang steril KPK sekitar pukul 21.45 WIB. Chandra terlihat mengenakan batik ungu bermotif hijau, putih, dan merah. Di tangan kanannya tergenggam map berwarna oranye.
Dicegat beberapa awak media di bagian kiri Gedung KPK, Chandra kelabakan. Raut wajah Chandra tak bisa menyembunyikan kekagetannya. Map oranye yang dipegangnya langsung digunakan untuk menutupi wajah.
Chandra memilih berjalan dengan cepat dan tergesa-gesa. Disinggung ihwal pemeriksaannya, dia tak bergeming. "Tanya penyidik saja," ujar Chandra sembari menutupi wajah, di samping Gedung KPK, Jakarta, Rabu 1 Juni 2016 malam.
Dia tetap tutup mulut saat disinggung, apakah turut menerima uang dari Bupati Subang Ojang Sohandi. Chandra bahkan coba mengalihkan perhatian awak media dengan berjalan dihimpitan mobil yang terparkir di parkiran KPK.
Ditanya apakah tahu tentang dugaan gratifikasi Ojang, Chandra berkelit. "Enggak," kilahnya.
Chandra memilih bungkam dikonfirmasi sejak kapan dirinya mengenal Ojang. Dia juga tutup mulut saat ditanya soal bagaimana penanganan dugaan kasus dugaan korupsi penyalahgunaan anggaran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) pada Dinkes Kabupaten Subang 2014.
Dia baru angkat bicara setelah ditanya sejak kapan dirinya menjabat sebagai Kajari Subang. "Baru dua bulan," jawab Chandra singkat sambil tetap menutupi wajahnya.
Beberapa detik kemudian, Chandra berhenti di dekat pos satpam bagian belakang Gedung KPK. "Mobil saya mana ya?," tanyanya.
Seorang satpam di situ kemudian menanyakan apa plat mobil tersebut. Chandra menjawab T. Diketahui plat nomor T merujuk pada wilayah Karawang, Purwakarta, dan Subang.
Petugas satpam tadi meminta Chandra menghubungi pengemudi mobil. Sambil mengedarkan pandangan, Chandra hanya menimpali, "handphone saya lowbate."
Tak lama kemudian, Chandra menelusuri bagian belakang pagar Gedung KPK. Serta merta sejumlah anak buahnya langsung menjemput Chandra dan memboyong masuk mobil Toyota Kijang Innova hitam T 1418 NR.
Pelaksana Harian Kepala Biro Humas KPK Yuyuk Andriati Iskak mengatakan, Rabu ini Kajari Subang Chandra Yahya Welo dan Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasi Pidsus) Kejari Subang Anang Suhartono diperiksa sebagai saksi untuk kasus dugaan suap penanganan kasus dugaan korupsi penyalahgunaan anggaran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) pada Dinkes Kabupaten Subang 2014 yang diusut Kejaksaan Tinggi Jawa Barat (Kejati Jabar).
Pemeriksaan Chandra dan Anang pada Rabu ini untuk tersangka penerima suap Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejati Jabar Deviyanti Rochaeni.
"Diduga keduanya mengetahui perkara yang disangkakan kepada tersangka DVR (Deviyanti)," ujar Yuyuk.
Sebelumnya, pada Selasa, 17 Mei 2016 KPK sebenarnya menjadwalkan pemeriksaan terhadap Kajari Subang Chandra Yahya Welo, Kasi Pidsus Kejari Subang Anang Suharyanto, Kepala Seksi Intelijen (Kasintel) Subang Choky Hutapea. Tapi Selasa itu ketiga orang ini mangkir dan KPK melakukan pemanggilan kedua.
"Chandra Yahya Welo, Anang Suharyanto, dan Choky Hutapea diduga mengetahui beberapa hal terkait asal usul barang yang diduga gratifikasi yang diterima OJS yang berhubungan dengan kasus suapnya," tegas Yuyuk.
Chandra Yahya Welo terlihat keluar dari ruang pemeriksaan dan muncul di ruang steril KPK sekitar pukul 21.45 WIB. Chandra terlihat mengenakan batik ungu bermotif hijau, putih, dan merah. Di tangan kanannya tergenggam map berwarna oranye.
Dicegat beberapa awak media di bagian kiri Gedung KPK, Chandra kelabakan. Raut wajah Chandra tak bisa menyembunyikan kekagetannya. Map oranye yang dipegangnya langsung digunakan untuk menutupi wajah.
Chandra memilih berjalan dengan cepat dan tergesa-gesa. Disinggung ihwal pemeriksaannya, dia tak bergeming. "Tanya penyidik saja," ujar Chandra sembari menutupi wajah, di samping Gedung KPK, Jakarta, Rabu 1 Juni 2016 malam.
Dia tetap tutup mulut saat disinggung, apakah turut menerima uang dari Bupati Subang Ojang Sohandi. Chandra bahkan coba mengalihkan perhatian awak media dengan berjalan dihimpitan mobil yang terparkir di parkiran KPK.
Ditanya apakah tahu tentang dugaan gratifikasi Ojang, Chandra berkelit. "Enggak," kilahnya.
Chandra memilih bungkam dikonfirmasi sejak kapan dirinya mengenal Ojang. Dia juga tutup mulut saat ditanya soal bagaimana penanganan dugaan kasus dugaan korupsi penyalahgunaan anggaran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) pada Dinkes Kabupaten Subang 2014.
Dia baru angkat bicara setelah ditanya sejak kapan dirinya menjabat sebagai Kajari Subang. "Baru dua bulan," jawab Chandra singkat sambil tetap menutupi wajahnya.
Beberapa detik kemudian, Chandra berhenti di dekat pos satpam bagian belakang Gedung KPK. "Mobil saya mana ya?," tanyanya.
Seorang satpam di situ kemudian menanyakan apa plat mobil tersebut. Chandra menjawab T. Diketahui plat nomor T merujuk pada wilayah Karawang, Purwakarta, dan Subang.
Petugas satpam tadi meminta Chandra menghubungi pengemudi mobil. Sambil mengedarkan pandangan, Chandra hanya menimpali, "handphone saya lowbate."
Tak lama kemudian, Chandra menelusuri bagian belakang pagar Gedung KPK. Serta merta sejumlah anak buahnya langsung menjemput Chandra dan memboyong masuk mobil Toyota Kijang Innova hitam T 1418 NR.
Pelaksana Harian Kepala Biro Humas KPK Yuyuk Andriati Iskak mengatakan, Rabu ini Kajari Subang Chandra Yahya Welo dan Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasi Pidsus) Kejari Subang Anang Suhartono diperiksa sebagai saksi untuk kasus dugaan suap penanganan kasus dugaan korupsi penyalahgunaan anggaran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) pada Dinkes Kabupaten Subang 2014 yang diusut Kejaksaan Tinggi Jawa Barat (Kejati Jabar).
Pemeriksaan Chandra dan Anang pada Rabu ini untuk tersangka penerima suap Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejati Jabar Deviyanti Rochaeni.
"Diduga keduanya mengetahui perkara yang disangkakan kepada tersangka DVR (Deviyanti)," ujar Yuyuk.
Sebelumnya, pada Selasa, 17 Mei 2016 KPK sebenarnya menjadwalkan pemeriksaan terhadap Kajari Subang Chandra Yahya Welo, Kasi Pidsus Kejari Subang Anang Suharyanto, Kepala Seksi Intelijen (Kasintel) Subang Choky Hutapea. Tapi Selasa itu ketiga orang ini mangkir dan KPK melakukan pemanggilan kedua.
"Chandra Yahya Welo, Anang Suharyanto, dan Choky Hutapea diduga mengetahui beberapa hal terkait asal usul barang yang diduga gratifikasi yang diterima OJS yang berhubungan dengan kasus suapnya," tegas Yuyuk.
(mhd)