Kegaduhan Politik Malaysia Segera Berakhir

Rabu, 20 April 2016 - 14:52 WIB
Kegaduhan Politik Malaysia...
Kegaduhan Politik Malaysia Segera Berakhir
A A A
NAJIB Razak berbicara blak-blakan tentang situasi politik Malaysia yang memanas akhir-akhir ini. Baginya, kegaduhan itu tiada lain disebabkan faktor individu yang ingin memaksakan pengaruhnya di pemerintahan yang dia pimpin. Kepada KORAN SINDO dan iNewsTV, Najib berbicara panjang lebar tentang berbagai hal. Simak penuturan selengkapnya.

Bagaimana kabarnya Pak Najib?

Alhamdulillah baik.

Pak Najib, bagaimana situasi politik Malaysia akhir-akhir ini? Kami di Indonesia melihat banyak perubahan di Malaysia dan kami ingin mendapat gambaran langsung dari Bapak tentang politik di Malaysia.

Hakikat sebenarnya politik di Malaysia ini stabil. Apa yang mereka lihat tu sebagai noise level (tingkat kegaduhan) ya. Noise level-nya agak tinggi. Tapi hakikatnya, fundamentalnya, ada stabiliti (stabilitas). Sebab untuk melakukan sesuatu perubahan di Malaysia tu mesti berpatokan pada kelembagaan dan the rule of law. Pelembagaan kita dengan jelas mengatakan bahwa siapa yang ada di dalam dewan parlemen, maka dia merobohkan keadaan. Kita ada sistem partai di mana
siapa yang jadi presiden partai dalam hal ini Partai UMNO sebagai partai terbesar dari segi politik, maka dia juga menjadi perdana menteri.

Kita tak boleh menukar kerajaan (mengganti pemerintahan) dengan demonstrasi jalanan, tetapi kita tetap memegang kepada demokrasi. Demokrasi memberi hak kepada rakyat untuk memilih kerajaan sekali dalam masa lima tahun. Kalau menukar dengan demonstrasi jalanan, jadi democrazy. Kita tidak mau democrazy. Kita tahu Indonesia sudah melalui proses demikian.

Indonesia mencoba patuh pada kelembagaan. Sebab kalau kita lihat pada Arab Spring apa kesudahannya, kesudahannya tidak seperti yang diimpikan, yang rohmat ataupun political defeated. Tidak sepertinya. Jadi kita mesti ada rasa penuh tanggung jawab dengan pemikiran yang rasional bahwa kita mesti pandu pada pelembagaan atau rule of law, tapi tetap berpijak pada prinsip demokrasi di mana rakyat memiliki hak memilih kerajaan setiap lima tahun sekali. Kami melihat UMNO masih tetap solid di tengah gerakan oposisi.

Bagaimana Bapak bisa menyolidkan UMNO?

UMNO memang kokoh dan kita ada struktur yang begitu established. Itu satu. Maknanya, boleh dikatakan setiap kampung ada cawangan atau ranting, sudah ada. Dan kita sebagai sebuah partai mempunyai keahlian lebih kurang hampir 3 juta bilangan ya.

Jadi sudah ada sistem kita yang agak teratur tersusun. Namun sebagai pemimpin utama dalam UMNO, saya senantiasa mendampingi pemimpin-pemimpin UMNO, bukan saja di peringkat nasional, tapi (juga) di peringkat negeri (wilayah). Mungkin saya ada sedikit kelebihan.

Sebab saya sudah dalam politik selama 40 tahun. Teman-teman saya ini saya sudah kenal sejak dulu. Jadi mereka tak asing kepada saya, malah jadi sahabat karib saya. Jadi dengan ini saya mempunyai kekuatan, bukan saja kekuatan dari segi struktur, tapi juga kekuatan dari segi hubungan pribadi.

Apakah karena sejak dulu katanya Bapak adalah ketua Pemuda UMNO juga?

Oya memang. Saya dulu bisa berucap berapi-api karena saya ketua pemuda ya. Tapi sekarang ini agak sedikit sober. Dan ini berpengaruh juga terhadap kepemimpinan Bapak sekarang di UMNO dengan Bapak pernah menjadi ketua pemuda?

Ya dulu mereka ini muda. Sekarang sudah menjadi meningkat. Jadi walaupun kebanyakan dari mereka masih merasakan mereka masih muda, hakikatnya umur sudah lanjut. Dulu rambut saya hitam, sekarang sudah putih umpamanya. Tapi semangat kita masih utuh, semangat kita masih kuat lagi, sebab kita mempunyai agenda sebagai pemimpin yang dalam kerajaan kita mesti mempunyai agenda. Agenda itulah yang mesti kita terjemahkan dalam bentuk perancangan dan pelaksanaan karena kesudahannya ialah mesti utuh menentukan kesejahteraan rakyat.

Bagaimana dengan partai-partai oposisi?

Mereka tak dapat bersatu. Sebenarnya sudah berpecah. Koalisi mereka pilihan rakyat yang lalu tidak kekal. Umpamanya sudah daripada koalisi. Dan dalam pasukan mereka pun mereka mempunyai pelbagai kepahaman. Dan mereka tak setuju dari segi siapa yang sepatutnya menjadi pemimpin utama mereka.

Jadi sebenarnya siapa yang membuat politik Malaysia agak memanas belakangan ini?

Ya ini soal noise level . Itu saja sebenarnya. Sebab di sini ada masing-masing coba yang mempunyai agenda pribadi masing-masing. Itu yang jadi menyebabkan suasana tu. Kalau dilihat dari luar seolah-olah kocar-kacir di Malaysia. Tapi bila mereka lihat pada fundamentalnya di sini stabil. Sebab mereka tak mampu, tak ada kerajaan tanpa melalui proses demokrasi.

Lantas bagaimana hubungan Bapak dengan Pak Mahathir sekarang? Bukankah Bapak dulu sangat mendukung Mahathir?

Ya memang selama 22 tahun lebih (jadi pendukung). Iya jadi penyokong setia kepada dia. Tapi sekarang, (Mahatir) jadi tak ingat kepada jasa sumbangan saya selama lebih 22 tahun. Tapi saya ingat sebagai secara personality dia mau kontrol. Pada saya perdana menteri yang mendapat mandat daripada rakyat jadi saya harus mentakrir negara ini, menentukan dasar negara kita, membuat keputusan berdasarkan pada kepemimpinan.

Pada hemat saya apa yang terbaik setelah saya bincang dengan rekan-rekan saya di kabinet dalam supreme council (majelis tertinggi) secara kolektif dan sebagainya. Jadi saya bersandar pada prinsip itu. Jadi bila saya menjadi perdana menteri, saya harus diberi ruang untuk memimpin negara sama seperti
saat Dr Mahathir menjadi perdana menteri.

Dia tak mau orang mengganggu dia. Malah tak dinasihati. Zaman dia ada kata ‘You do it my will or no way’. Jadi zaman saya, saya agak lebih terbuka, saya terima pendapat. Tapi saya tidak mau menepikan prinsipnya. Prinsipnya saya adalah perdana menteri yang sah dan saya akan tetap memimpin mengikut pada pertimbangan saya terbaik untuk negara dan untuk rakyat.

Padahal dulu Bapak selalu hadir di setiap situasi kritis yang dihadapi Pak Mahathir? Benarkah demikian?

Iya dulu ya. Mahathir hampir-hampir jatuh ya pada 1987-an. Separuh dari anggota partai tidak mau mendukung dia lagi. Tapi kita tetap
setia kepada Mahathir. Sebab itu dia bisa menjadi perdana menteri selama 22 tahun.

Yang mengejutkan apa kira-kira yang membuat perubahan sikap itu? Apakah lupa pada partainya atau negaranya atau bagaimana?

Pada saya tiada prinsip dalam politik dalam hidup kita. Maknanya kalau kita tak ada apa-apa pun. Ibaratnya tinggal dalam keadaan apa pun sekurang-kurangnya kita ada martabat diri. Orang penting kata ‘we must keep our dignity’. Jadi kalau kita korbankan prinsip, maka sejarah akan menghukum kita. Mereka akan tanya apa legacy (warisan) kita, sejarah akan tanya apa legacy kita. Kita patut memahami hakikat bahwa kepemimpinan kita ini bukan akan dinilai hari ini, tapi sejarah akan menilai.

Hubungan dengan Pak Lah (Abdullah Ahmad Badawi) bagaimana?

Ya hubungan baik. Pak Lah, dia gentleman. Dia terima prinsip bahwa dia tidak lagi perdana menteri. Maka dia sokong saya sampai sekarang ini.
Dia support. Walaupun saya ambil alih daripada jabatan dia, tapi dia tak ada perasaan iri hati, tak ada.

Jadi siapa sebenarnya yang membuat ribut-ribut ini?

Ribut-ribut ini tiada lain daripada Pak Mahathir, saya bilang. Ga ada orang lain.

Apa yang bersangkutan memiliki agenda khusus?

Ya ya punya agenda dia. Dia mungkin ada sesuatu, mungkin kerana anak dia mungkin mau diletakkan dalam kepemimpinan negara atau mungkin dia
mau kontrol policy kerajaan, boleh menteri ada project private-nya yang tak ditunaikkan dan sebagainya.

Sampai kapan urusan politik itu akan selesai?

Ya kita ada kekuatan. Selagi kita ada kekuatan Insyaallah kerajaan hari ini akan kekal sampai pada pilihan rakyat di mana kita harus
kembali kepada rakyat untuk menentukan sama kita akan mendapat sokongan untuk dilanjutkan temponya atau sebaliknya.

Pak Najib akan maju lagi nanti?

Sampai masanya akan terjawab. Tapi mandate, mandate. Soalnya record-nya, prestasinya, dan sebagainya.

Bersambung...
(kur)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8123 seconds (0.1#10.140)