Dirjen Imigrasi Ingin Jewer Djoko Tjandra
loading...
A
A
A
JAKARTA - Direktur Jenderal (Dirjen) Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Jhoni Ginting mengaku kesal dengan buronan kasus pengalihan hak tagih Bank Bali, Djoko Sugiarto Tjandra .
Jhoni mengakui sangat ingin menjewer telinga Djoko Tjandra jika bertemu. Sebab, Jhoni mengatakan dirinya dilantik sebagai Dirjen Imigrasi pada Senin 4 Mei 2020.
"Kalau ketemu ini orang, saya mau jewer juga nih. Karena saya diangkat kan tanggal 4 Mei, baru hampir dua bulan, tiba-tiba kejadian begini," ujar Jhoni Ginting dalam rapat dengar pendapat Komisi III DPR, Senin (13/7/2020).
Menurut Jhoni, Djoko Tjandra mengetahui kelemahan Pemerintah Indonesia. "Dia tahu kelemahan kita. Dia main di kelemahan kita itu. Kami menyadari itu," katanya.
( )
Dia memberikan contoh, petugas imigrasi yang bertemu Djoko Tjandra mengaku tidak mengenal buronan itu. "Pada saat jam 08.00 WIB dia datang, itu petugas kita petugas baru, bukan membela lagi, kalau memang kami disalahkan, kami disalahkan, kami menerima itu, kalau dia baru umur 20 tahun, 23 tahun, dia baru lulus, dia tidak kenal katanya. Dari sistem juga enggak ada. Bukan defensif," katanya.
Penjelasan Jhoni Ginting itu pun ditanggapi oleh Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Demokrat Benny Kabur Harman. "Tolong penjelasan seperti itu tidak usah lah. Jangan lah penjelasan bahwa petugasnya ini baru 20 tahun, tidak kenal itu. Tapi itu kan bapak punya pegawai kan, dan sistem ada kan," ujar Benny.
Jhoni mengakui sangat ingin menjewer telinga Djoko Tjandra jika bertemu. Sebab, Jhoni mengatakan dirinya dilantik sebagai Dirjen Imigrasi pada Senin 4 Mei 2020.
"Kalau ketemu ini orang, saya mau jewer juga nih. Karena saya diangkat kan tanggal 4 Mei, baru hampir dua bulan, tiba-tiba kejadian begini," ujar Jhoni Ginting dalam rapat dengar pendapat Komisi III DPR, Senin (13/7/2020).
Menurut Jhoni, Djoko Tjandra mengetahui kelemahan Pemerintah Indonesia. "Dia tahu kelemahan kita. Dia main di kelemahan kita itu. Kami menyadari itu," katanya.
( )
Dia memberikan contoh, petugas imigrasi yang bertemu Djoko Tjandra mengaku tidak mengenal buronan itu. "Pada saat jam 08.00 WIB dia datang, itu petugas kita petugas baru, bukan membela lagi, kalau memang kami disalahkan, kami disalahkan, kami menerima itu, kalau dia baru umur 20 tahun, 23 tahun, dia baru lulus, dia tidak kenal katanya. Dari sistem juga enggak ada. Bukan defensif," katanya.
Penjelasan Jhoni Ginting itu pun ditanggapi oleh Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Demokrat Benny Kabur Harman. "Tolong penjelasan seperti itu tidak usah lah. Jangan lah penjelasan bahwa petugasnya ini baru 20 tahun, tidak kenal itu. Tapi itu kan bapak punya pegawai kan, dan sistem ada kan," ujar Benny.
(dam)