Dissenting Opinion Hakim, Lin Che Wei Tak Terima Keuntungan Pribadi terkait Kelangkaan Migor
loading...
A
A
A
JAKARTA - Anggota Majelis Hakim, Muhammad Agus Salim memiliki pandangan berbeda (dissenting opinion) dalam pertimbangan vonis terdakwa kasus korupsi ekspor CPO, Weibinanto Halimdjati alias Lin Che Wei . Menurut Hakim Agus, founder dan CEO dari Independent Research & Advisory Indonesia (IRAI) itu tidak pernah membantu pengurusan ekspor (PE) yang diajukan perusahaan sawit.
Hakim Agus juga menyebut Lin Che Wei tidak pernah memiliki perjanjian kerja sama dengan perusahaan manapun berkaitan dengan penerbitan PE.
"Bahwa terdakwa Lin Che Wei atau IRAI tidak memperoleh keuntungan pribadi atas perannya dalam menangani permasalahan kelangkaan atau kenaikan harga minyak goreng," kata Hakim Agus saat membacakan amar pertimbangan di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Rabu (4/1/2023).
Ia menyatakan, Lin Che Wei terbukti tidak pernah menggunakan jabatannya sebagai Tim Asistensi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian untuk bertindak seolah-olah seperti pejabat yang mempunyai otoritas dalam penerbitan PE, dengan memberikan rekomendasi persetujuan ekspor CPO dan turunannya.
Selain itu, Hakim Agus menilai perbuatan Lin Che Wei menangani kelangkaan minyak goreng pasif. Lin Che Wei dinilai melakukan tindakan setelah adanya permintaan dari Menteri Perdagangan.
"Bahwa zoom meeting yang diikuti terdakwa adalah semuanya terbuka, tidak ada yang ditutup-tutupi. Kalaupun ada permintaan dari pelaku usaha yang disampaikan oleh terdakwa, oleh terdakwa disampaikan kepada pejabat terkait yang berwenang, misalnya pada Menteri Perdagangan atau Dirjen Daglu. Menteri Perdagangan atau Dirjen Daglu sendirilah yang secara langsung meresponsnya," ujar Hakim Agus.
Baca juga: Mantan Dirjen Daglu Indrasari Wisnu Wardhana Divonis 3 Tahun Penjara
Ia juga menyebut Lin Che Wei, dalam pembahasan kelangkaan minyak goreng yang dilakukan oleh Kemendag, sekadar menyampaikan saran. Hakim Agus juga menyatakan, kajian yang diberikan Lin Che Wei tidak bersifat mengikat.
"Artinya kajian dan atau usulan terdakwa Lin Che Wei adalah bukan keputusan dari pejabat yang berwenang, dan karenanya kajian dan saran Lin Che Wei adalah sifatnya tidak final, tidak mengikat, dan tidak executable," ujarnya.
Hakim Agus juga menyebut Lin Che Wei tidak pernah memiliki perjanjian kerja sama dengan perusahaan manapun berkaitan dengan penerbitan PE.
"Bahwa terdakwa Lin Che Wei atau IRAI tidak memperoleh keuntungan pribadi atas perannya dalam menangani permasalahan kelangkaan atau kenaikan harga minyak goreng," kata Hakim Agus saat membacakan amar pertimbangan di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Rabu (4/1/2023).
Ia menyatakan, Lin Che Wei terbukti tidak pernah menggunakan jabatannya sebagai Tim Asistensi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian untuk bertindak seolah-olah seperti pejabat yang mempunyai otoritas dalam penerbitan PE, dengan memberikan rekomendasi persetujuan ekspor CPO dan turunannya.
Selain itu, Hakim Agus menilai perbuatan Lin Che Wei menangani kelangkaan minyak goreng pasif. Lin Che Wei dinilai melakukan tindakan setelah adanya permintaan dari Menteri Perdagangan.
"Bahwa zoom meeting yang diikuti terdakwa adalah semuanya terbuka, tidak ada yang ditutup-tutupi. Kalaupun ada permintaan dari pelaku usaha yang disampaikan oleh terdakwa, oleh terdakwa disampaikan kepada pejabat terkait yang berwenang, misalnya pada Menteri Perdagangan atau Dirjen Daglu. Menteri Perdagangan atau Dirjen Daglu sendirilah yang secara langsung meresponsnya," ujar Hakim Agus.
Baca juga: Mantan Dirjen Daglu Indrasari Wisnu Wardhana Divonis 3 Tahun Penjara
Ia juga menyebut Lin Che Wei, dalam pembahasan kelangkaan minyak goreng yang dilakukan oleh Kemendag, sekadar menyampaikan saran. Hakim Agus juga menyatakan, kajian yang diberikan Lin Che Wei tidak bersifat mengikat.
"Artinya kajian dan atau usulan terdakwa Lin Che Wei adalah bukan keputusan dari pejabat yang berwenang, dan karenanya kajian dan saran Lin Che Wei adalah sifatnya tidak final, tidak mengikat, dan tidak executable," ujarnya.