Adian Napitupulu: PDIP Terbuka Terima Erick Thohir sebagai Cawapres
loading...
A
A
A
JAKARTA - Politikus PDI Perjuangan Adian Napitupulu menyebut partainya dengan tangan terbuka menerima Menteri BUMN Erick Thohir jika diusung sebagai Cawapres 2024. Apalagi, temuan berbagai lembaga survei menyebut orang nomor satu di Kementerian BUMN tersebut memiliki elektabilitas tinggi sebagai cawapres.
“Tergantung partai. Apa pun keputusan partai, siapa pun kita terima termasuk menjadi wakil presiden,” terang Adian ketika ditanya potensi Erick Thohir menjadi cawapres dari PDI Perjuangan, Senin (2/1/2023).
Seperti diketahui, Erick Thohir menjadi cawapres terkuat saat ini berdasarkan temuan berbagai lembaga survei. Menteri terbaik dan andalan Presiden Jokowi ini terekam dalam temuan nasional terbaru lembaga Survei dan Polling Indonesia (SPIN) periode 1 – 10 Desember sebagai cawapres terkuat.
Angka elektabilitas Erick Thohir berada di peringkat pertama ketika dilakukan survei di seluruh masyarakat Indonesia. Eks Presiden Inter Milan ini memiliki angka elektabilitas sebesar 19,2%.
Menguntit di belakang Erick Thohir terdapat Gubernur Jawa Barat (Jabar) dan Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Di mana keduanya memiliki elektabilitas sebesar 16,1% dan 4,1%.
Tidak jauh berbeda, hasil temuan survei Poltracking Indonesia periode 21 - 27 November menyebut elektabilitas Erick Thohir juga berada di posisi pertama sebagai cawapres. Dari simulasi 10 nama cawapres, Erick Thohir memiliki elektabilitas sebesar 16,1%.
Angka tersebut kembali mengungguli Ridwan Kamil dan AHY. Angka elektabilitas cawapres dua pemimpin tersebut diketahui sebesar 15,1% dan 12,0%.
Dari survei yang sama, Erick Thohir bahkan terekam sangat kuat ketika dipasangakan dengan kader dari PDI Perjuangan yakni Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Duet Ganjar Pranowo – Erick Thohir terekam sebesar 33,1%.
Angka elektabilitas tersebut menjadi yang teratas dalam berbagai simulasi. Ketika Ganjar Pranowo dipasangkan dengan Ridwan Kamil angka elektabilitas justru menurun menjadi 30,5%.
Maka dari itu, Adian menyatakan menyerahkan keputusan cawapres kepada PDI Perjuangan. Mengingat keputusan partai berdasarkan berbagai pertimbangan matang dan memiliki banyak masukan dari berbagai pihak.
“Partai punya banyak sekali telinga, punya banyak sekali mata, punya banyak sekali masukan dari kiri kanan atas bawah, sehingga dalam mengkaji dan memutuskan partai lebih valid,” kata Adian.
Lihat Juga: PDIP Anggap Janggal Hakim PTUN Tak Menerima Gugatan Pencalonan Gibran: Kita Menang Dismissal
“Tergantung partai. Apa pun keputusan partai, siapa pun kita terima termasuk menjadi wakil presiden,” terang Adian ketika ditanya potensi Erick Thohir menjadi cawapres dari PDI Perjuangan, Senin (2/1/2023).
Seperti diketahui, Erick Thohir menjadi cawapres terkuat saat ini berdasarkan temuan berbagai lembaga survei. Menteri terbaik dan andalan Presiden Jokowi ini terekam dalam temuan nasional terbaru lembaga Survei dan Polling Indonesia (SPIN) periode 1 – 10 Desember sebagai cawapres terkuat.
Angka elektabilitas Erick Thohir berada di peringkat pertama ketika dilakukan survei di seluruh masyarakat Indonesia. Eks Presiden Inter Milan ini memiliki angka elektabilitas sebesar 19,2%.
Menguntit di belakang Erick Thohir terdapat Gubernur Jawa Barat (Jabar) dan Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Di mana keduanya memiliki elektabilitas sebesar 16,1% dan 4,1%.
Tidak jauh berbeda, hasil temuan survei Poltracking Indonesia periode 21 - 27 November menyebut elektabilitas Erick Thohir juga berada di posisi pertama sebagai cawapres. Dari simulasi 10 nama cawapres, Erick Thohir memiliki elektabilitas sebesar 16,1%.
Angka tersebut kembali mengungguli Ridwan Kamil dan AHY. Angka elektabilitas cawapres dua pemimpin tersebut diketahui sebesar 15,1% dan 12,0%.
Dari survei yang sama, Erick Thohir bahkan terekam sangat kuat ketika dipasangakan dengan kader dari PDI Perjuangan yakni Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Duet Ganjar Pranowo – Erick Thohir terekam sebesar 33,1%.
Angka elektabilitas tersebut menjadi yang teratas dalam berbagai simulasi. Ketika Ganjar Pranowo dipasangkan dengan Ridwan Kamil angka elektabilitas justru menurun menjadi 30,5%.
Maka dari itu, Adian menyatakan menyerahkan keputusan cawapres kepada PDI Perjuangan. Mengingat keputusan partai berdasarkan berbagai pertimbangan matang dan memiliki banyak masukan dari berbagai pihak.
“Partai punya banyak sekali telinga, punya banyak sekali mata, punya banyak sekali masukan dari kiri kanan atas bawah, sehingga dalam mengkaji dan memutuskan partai lebih valid,” kata Adian.
Lihat Juga: PDIP Anggap Janggal Hakim PTUN Tak Menerima Gugatan Pencalonan Gibran: Kita Menang Dismissal
(cip)