Ketua DPR Jamu Presiden Vietnam, Dorong Peningkatan Kerja Sama
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketua DPR Puan Maharani menerima kunjungan Presiden Vietnam Nguyen Xuan Phuc di Gedung Kura-Kura DPR, Kamis (22/12/2022) sore. Dalam pertemuan itu, Puan menekankan pentingnya peningkatan kerja sama multilateral.
Apalagi, kondisi dunia saat ini tengah mengalami mode krisis pasca pandemi Covid-19 melanda. Untuk menghadapi tantangan tersebut, Puan mendorong peningkatan kerja sama internasional, termasuk kerja sama bilateral antar negara termasuk Indonesia-Vietnam.
“Kedua negara dapat memperkuat kerja sama bilateral untuk berkontribusi bagi upaya mengatasi tantangan bagi stabilitas dunia dan pertumbuhan ekonomi global,” kata Puan dalam keteranganya, dikutip Jumat (23/12/2022).
Salah satu kerja sama yang dapat dilakukan yakni, kerja sama parlemen Indonesia dengan Vietnam. Ia berharap kerja sama itu dapat lebih dimaksimalkan. Menurut Puan, kerja sama antar-parlemen dapat memberi nilai tambah bagi kemitraan strategis kedua negara.
“Kerja sama antara parlemen akan menambah solid kerja sama bilateral kedua negara, khususnya dalam mempromosikan nilai demokrasi dan governance di kawasan,” katanya.
Pertemuan Puan dengan Presiden Nguyen Xuan Phuc juga turut membahas penguatan kerja sama ekonomi perdagangan Indonesia-Vietnam. Apalagi, Vietnam merupakan mitra dagang Indonesia terbesar ke-9 di dunia, dan ke-4 di ASEAN.
“Di tengah terdisrupsinya rantai pasok global (global supply chain), maka kita perlu menangkap peluang bagi peningkatan hubungan ekonomi dan perdagangan kedua negara,” ucap Puan.
“Saya juga mendorong upaya memperkuat kerja sama sektor manufaktur, industrialisasi, kelautan dan perikanan, serta ekonomi digital,” imbuhnya.
Selain hubungan perdagangan dan transportasi, Puan menikaj kerja sama dalam sektor pariwisata dapat ditingkatkan. Apalagi, sektor pariwisata dinilai Puan merupakan bagian penting untuk pertumbuhan ekonomi di masa paska pandemi Covid-19.
“Dalam kaitan ini, Indonesia memiliki berbagai destinasi unggulan bagi wisatawan Vietnam. Tentunya saya berharap akan adanya peningkatan wisatawan dari Vietnam di masa mendatang,” ucap Puan.
Dalam kesempatan itu, Puan pun memberi apresiasi atas selesainya perundingan terkait garis batas ZEE Indonesia-Vietnam. Diketahui, perundingan soal garis batas ZEE Indonesia-Vietnam telah berlangsung selama 12 tahun.
“Atas penyelesaian perundingan batas Zona Ekonomi Eksklusif pada kunjungan bapak Presiden Vietnam, saya menyambut baik hal ini. Saya berharap dengan selesainya perundingan ini dapat menjadi momentum untuk lebih mempererat hubungan kedua negara,” papar Puan.
Apalagi, kondisi dunia saat ini tengah mengalami mode krisis pasca pandemi Covid-19 melanda. Untuk menghadapi tantangan tersebut, Puan mendorong peningkatan kerja sama internasional, termasuk kerja sama bilateral antar negara termasuk Indonesia-Vietnam.
“Kedua negara dapat memperkuat kerja sama bilateral untuk berkontribusi bagi upaya mengatasi tantangan bagi stabilitas dunia dan pertumbuhan ekonomi global,” kata Puan dalam keteranganya, dikutip Jumat (23/12/2022).
Salah satu kerja sama yang dapat dilakukan yakni, kerja sama parlemen Indonesia dengan Vietnam. Ia berharap kerja sama itu dapat lebih dimaksimalkan. Menurut Puan, kerja sama antar-parlemen dapat memberi nilai tambah bagi kemitraan strategis kedua negara.
“Kerja sama antara parlemen akan menambah solid kerja sama bilateral kedua negara, khususnya dalam mempromosikan nilai demokrasi dan governance di kawasan,” katanya.
Pertemuan Puan dengan Presiden Nguyen Xuan Phuc juga turut membahas penguatan kerja sama ekonomi perdagangan Indonesia-Vietnam. Apalagi, Vietnam merupakan mitra dagang Indonesia terbesar ke-9 di dunia, dan ke-4 di ASEAN.
“Di tengah terdisrupsinya rantai pasok global (global supply chain), maka kita perlu menangkap peluang bagi peningkatan hubungan ekonomi dan perdagangan kedua negara,” ucap Puan.
“Saya juga mendorong upaya memperkuat kerja sama sektor manufaktur, industrialisasi, kelautan dan perikanan, serta ekonomi digital,” imbuhnya.
Selain hubungan perdagangan dan transportasi, Puan menikaj kerja sama dalam sektor pariwisata dapat ditingkatkan. Apalagi, sektor pariwisata dinilai Puan merupakan bagian penting untuk pertumbuhan ekonomi di masa paska pandemi Covid-19.
“Dalam kaitan ini, Indonesia memiliki berbagai destinasi unggulan bagi wisatawan Vietnam. Tentunya saya berharap akan adanya peningkatan wisatawan dari Vietnam di masa mendatang,” ucap Puan.
Dalam kesempatan itu, Puan pun memberi apresiasi atas selesainya perundingan terkait garis batas ZEE Indonesia-Vietnam. Diketahui, perundingan soal garis batas ZEE Indonesia-Vietnam telah berlangsung selama 12 tahun.
“Atas penyelesaian perundingan batas Zona Ekonomi Eksklusif pada kunjungan bapak Presiden Vietnam, saya menyambut baik hal ini. Saya berharap dengan selesainya perundingan ini dapat menjadi momentum untuk lebih mempererat hubungan kedua negara,” papar Puan.
(muh)