Ahli Psikologi Forensik: Ferdy Sambo Punya Risiko Tinggi Melakukan Agresi

Rabu, 21 Desember 2022 - 13:57 WIB
loading...
Ahli Psikologi Forensik:...
Ahli Psikologi Forensik Reni Kusumowardhani mengungkapkan terdakwa dugaan kasus pembunuhan Brigadir J, Ferdy Sambo dan Bharada E memiliki risiko tinggi melakukan agresi secara psikologis. Foto/MPI
A A A
JAKARTA - Ahli Psikologi Forensik (Apsifor) Reni Kusumowardhani mengungkapkan terdakwa dugaan kasus pembunuhan Brigadir J, Ferdy Sambo dan Bharada E memiliki risiko tinggi melakukan agresi secara psikologis.

"Saya ingin spesifik pada potensi terhadap subjek pemeriksaan para terdakwa untuk melakukan tindak pidana bagaimana?" tanya jaksa di PN Jaksel, Rabu (21/12/2022). Baca juga: Saksi Ahli: Kuat Ma'ruf Miliki Kecerdasan di Bawah Rata-rata

"Potensi melakukan tindak pidana, semua itu tergolong di dalam situasi kepribadian yang normal-bornal saja sebenarnya, tapi ada potensi melakukan agresi itu pada beberapa, seperti di sini Pak Ferdy Sambo yang emosinya mudah sekali naik, terutama jika itu menyangkut harga diri martabat dan sesuatu yang menurut budayanya harus dipertahankan, ini memang menjadi risiko untuk melakukan agresi," ujar Reni saat bersaksi dalam sidang untuk terdakwa Ferdy Sambo Cs.

Menurut Reni, Ferdy Sambo memiliki potensi melakukan agresi manakala emosinya naik. Selain Sambo, Bharada E juga berisiko pada kepatuhannya yang mengakibatkan perilaku yang bersifat destruktif, terutama jika dia dihadapkan pada figur otoritas yang lebih tinggi posisinya dari dirinya, itu kurang dapat memberikan satu perilaku asertif.

Hal itu, kata dia, berbeda halnya dengan Ricky Rizal yang lebih stabil secara emosional. Sedangkan Kuat Ma'ruf merupakan orang sederhana, orang yang maunya adem ayem karena memiliki value Jawa sehingga bukanlah termasuk pada tipologi orang yang berpotensi kuat untuk melakukan agresi.

"Tapi pada saat dia (Kuat) harus mempertahankan sesuatu itu yah semua orang akan bisa melakukan agresi, tapi tak dijumpai karakteristik khas dari Pak Kuat dan Bu PC (Putri Candrawathi) untuk melakukan agresi," tuturnya.

Reni menambahkan agresi itu dalam bahasa psikologi bisa bersifat verbal maupun nonverbal. Agresi bersifat verbal itu seperti kemarahan hingga umpatan, sedangkan agresi nonverbal bisa dari sangat ringan dan sangat tinggi, seperti mencubit, menampar, memukul sampai perilaku selanjutnya.

"Nah Pak Ferdy Sambo dan Richard merupakan polisi yah, seseorang yang berprofesi sebagai polisi dan pegang senjata, maka risiko agresinya memang menjadi meningkat, begitu, karena dia punya alat yang melekat yang dipegang ada keseharian, nah Pak Ferdy Sambo terutama jika memang ada sesuatu yang memicu emosinya," tandas Reni.
(kri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1708 seconds (0.1#10.140)