Survei LKPI: Elektabilitas Airlangga Teratas, Ekonomi Jadi Tantangan Capres 2024
loading...
A
A
A
JAKARTA - Elektabilitas Airlangga Hartarto menempati posisi teratas dalam survei terbaru bakal calon presiden (capres) yang dilakukan Lembaga Kajian Pemilu Indonesia (LKPI). Ketua Umum Partai Golkar ini mengungguli tiga capres yang berpotensi maju pada Pilpres 2024.
LKPI kembali melakukan survei terkait dinamika politik menuju Pilpres 2024 pada periode 22 November–6 Desember 2022. Hasil survei menunjukkan, masyarakat menginginkan calon pemimpin Indonesia ke depan harus memiliki kemampuan melakukan transformasi di bidang ekonomi dan pembangunan sumber daya manusia. Hal ini menjadi tantangan terbesar Indonesia di tengah gempuran teknologi dan globalisasi.
"Untuk kriteria yang harus dipenuhi calon pemimpin di masa depan, adalah mampu meningkatkan kualitas ekonomi dan sumber daya manusia Indonesia. Pasalnya, persaingan ekonomi ke depan akan semakin ketat," ujar Direktur Eksekutif LKPI Heru Suyatno dalam keterangannya, Senin (12/12/2022).
Heru menjelaskan, metodologi teknik penetapan sampel dalam survei ini menggunakan probability sampling dengan cara multistage random sampling. Jumlah responden sebanyak 2.380 orang. Teknik pengumpulan data survei dilakukan melalui wawancara via tatap muka dan sambungan telepon seluler serta Whatsapp Video Call secara langsung di 34 ibu kota provinsi di Indonesia. Adapun margin of error dalam survei ini sebesar +/- 2.01% dengan tingkat kepercayaan sebesar 95%.
"Untuk mendapatkan sampel yang proporsional dari responden yang memiliki telepon tersebut terhadap karakteristik populasi nasional, dilakukan pembobotan terhadap sampel terpilih," kata Heru.
Sampel hasil survei selanjutnya divalidasi untuk memastikan posisi responden yang dijadikan sampel sebagai pemilik telepon seluler dengan menggunakan Aplikasi HLR Lookup dan Lacak dengan Lihat Kode Area Operator. Sampel hasil survei divalidasi dengan membandingkan komposisi demografi sampel dan populasi hasil Sensus BPS 2020. Demografi tersebut meliputi provinsi, gender, desa-kota, umur, etnis, dan agama.
Bila ada perbedaan signifikan antara demografi sampel dan populasi, maka dilakukan pembobotan data sedemikian rupa, sehingga komposisi demografi sampel menjadi proporsional terhadap populasi.
Baca juga: Airlangga: KIB Sepakat Jadikan Demokrasi sebagai Pesta Rakyat
Hasil survei terkait tokoh bakal capres yang diinginkan responden, mayoritas didasarkan memiliki pengalaman di pemerintahan dan track record yang bersih (88,7%). Kemudian, didasarkan kemampuan dan prestasi saat menjabat di pemerintahan (80,3%), didasarkan pada pengalaman di legislatif (64,9%), serta didasarkan pada pengalaman berorganisasi dan memimpin organisasi politik (59,6%).
LKPI kembali melakukan survei terkait dinamika politik menuju Pilpres 2024 pada periode 22 November–6 Desember 2022. Hasil survei menunjukkan, masyarakat menginginkan calon pemimpin Indonesia ke depan harus memiliki kemampuan melakukan transformasi di bidang ekonomi dan pembangunan sumber daya manusia. Hal ini menjadi tantangan terbesar Indonesia di tengah gempuran teknologi dan globalisasi.
"Untuk kriteria yang harus dipenuhi calon pemimpin di masa depan, adalah mampu meningkatkan kualitas ekonomi dan sumber daya manusia Indonesia. Pasalnya, persaingan ekonomi ke depan akan semakin ketat," ujar Direktur Eksekutif LKPI Heru Suyatno dalam keterangannya, Senin (12/12/2022).
Heru menjelaskan, metodologi teknik penetapan sampel dalam survei ini menggunakan probability sampling dengan cara multistage random sampling. Jumlah responden sebanyak 2.380 orang. Teknik pengumpulan data survei dilakukan melalui wawancara via tatap muka dan sambungan telepon seluler serta Whatsapp Video Call secara langsung di 34 ibu kota provinsi di Indonesia. Adapun margin of error dalam survei ini sebesar +/- 2.01% dengan tingkat kepercayaan sebesar 95%.
"Untuk mendapatkan sampel yang proporsional dari responden yang memiliki telepon tersebut terhadap karakteristik populasi nasional, dilakukan pembobotan terhadap sampel terpilih," kata Heru.
Sampel hasil survei selanjutnya divalidasi untuk memastikan posisi responden yang dijadikan sampel sebagai pemilik telepon seluler dengan menggunakan Aplikasi HLR Lookup dan Lacak dengan Lihat Kode Area Operator. Sampel hasil survei divalidasi dengan membandingkan komposisi demografi sampel dan populasi hasil Sensus BPS 2020. Demografi tersebut meliputi provinsi, gender, desa-kota, umur, etnis, dan agama.
Bila ada perbedaan signifikan antara demografi sampel dan populasi, maka dilakukan pembobotan data sedemikian rupa, sehingga komposisi demografi sampel menjadi proporsional terhadap populasi.
Baca juga: Airlangga: KIB Sepakat Jadikan Demokrasi sebagai Pesta Rakyat
Hasil survei terkait tokoh bakal capres yang diinginkan responden, mayoritas didasarkan memiliki pengalaman di pemerintahan dan track record yang bersih (88,7%). Kemudian, didasarkan kemampuan dan prestasi saat menjabat di pemerintahan (80,3%), didasarkan pada pengalaman di legislatif (64,9%), serta didasarkan pada pengalaman berorganisasi dan memimpin organisasi politik (59,6%).