Sekuriti Kompleks Rumah Ferdy Sambo Dengar 3 Kali Suara seperti Petasan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sekuriti Kompleks Polri Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan, Marjuki mengaku mendengar suara seperti petasan sebanyak 3 kali saat berjaga pada Jumat sore, 8 Juli 2022. Sore itu diyakini sebagai waktu pembunuhan Brigadir J di rumah dinas Ferdy Sambo .
Hal ini diungkapkan Marjuki saat menjadi saksi sidang perkara obstruction of justice dengan terdakwa AKP Irfan Widyanto, Rabu (26/10/2022) siang.
"Apakah sekitar sore hari, pada saat saudara sedang piket, saudara mendengar sesuatu bunyi dari rumah (dinas Ferdy Sambo di Duren Tiga) Nomor 46?," tanya Jaksa Penuntut Umum (JPU) di persidangan.
"Kalau untuk mendengar dari arahnya, kita tidak mendengar, cuma waktu itu saya mendengar suara kayak petasan, mungkin sekitar 3 (kali bunyi petasan)," jawab Marjuki.
Menurutnya, saat mendengar suara seperti petasan itu, dia tengah berada di Pos Satpam. Jarak antara Pos Satpam dengan rumah dinas Ferdy Sambo di Duren Tiga itu sekitar 20 meter. "Di Pos ada layar TV untuk CCTV, iya berfungsi. Standby di pos, sewaktu mulai banyak yang datang mendekati," tuturnya.
Saat di pos satpam itu, Marjuki melihat ada keramaian di rumah Ferdy Sambo. Saat semakin banyak orang, dia pun mendekat. Saat itu Marjuki masih belum tahu tentang adanya dugaan penembakan atau pembunuhan terhadap Brigadir J.
Baca juga: Kuasa Hukum Sambo dan Putri Minta Pemeriksaan Saksi dari Keluarga Brigadir J Digabung
Dalam kesaksiannya, Marjuki juga menjelaskan mengenai penggantian DVR CCTV setelah dirinya turun piket dan diganti sekan sekuriti yang lain. "Enggak tahu (ada ambulans datang ke rumah Ferdy Sambo), waktu aplusan masih ada (CCTV), dicek, betul berganti," katanya.
Hal ini diungkapkan Marjuki saat menjadi saksi sidang perkara obstruction of justice dengan terdakwa AKP Irfan Widyanto, Rabu (26/10/2022) siang.
"Apakah sekitar sore hari, pada saat saudara sedang piket, saudara mendengar sesuatu bunyi dari rumah (dinas Ferdy Sambo di Duren Tiga) Nomor 46?," tanya Jaksa Penuntut Umum (JPU) di persidangan.
"Kalau untuk mendengar dari arahnya, kita tidak mendengar, cuma waktu itu saya mendengar suara kayak petasan, mungkin sekitar 3 (kali bunyi petasan)," jawab Marjuki.
Menurutnya, saat mendengar suara seperti petasan itu, dia tengah berada di Pos Satpam. Jarak antara Pos Satpam dengan rumah dinas Ferdy Sambo di Duren Tiga itu sekitar 20 meter. "Di Pos ada layar TV untuk CCTV, iya berfungsi. Standby di pos, sewaktu mulai banyak yang datang mendekati," tuturnya.
Saat di pos satpam itu, Marjuki melihat ada keramaian di rumah Ferdy Sambo. Saat semakin banyak orang, dia pun mendekat. Saat itu Marjuki masih belum tahu tentang adanya dugaan penembakan atau pembunuhan terhadap Brigadir J.
Baca juga: Kuasa Hukum Sambo dan Putri Minta Pemeriksaan Saksi dari Keluarga Brigadir J Digabung
Dalam kesaksiannya, Marjuki juga menjelaskan mengenai penggantian DVR CCTV setelah dirinya turun piket dan diganti sekan sekuriti yang lain. "Enggak tahu (ada ambulans datang ke rumah Ferdy Sambo), waktu aplusan masih ada (CCTV), dicek, betul berganti," katanya.
(abd)