Marginalisasi dan Metamorfosis IDI

Rabu, 26 Oktober 2022 - 17:03 WIB
loading...
A A A
Selama perjalanan panjang tersebut, organisasi profesi ini telah didera oleh beragam cobaan dan penelikungan. Perannya diganti, dicopot atau dimarginalkan. Tetapi selama ratusan tahun proses gangguan tersebut, kedua organisasi ini tetap survive dan bahkan perannya menjadi updated dan kian dominan.

Intinya, selain tidak tepat dan relevan, upaya memarginalisasi dan memfragmentasi IDI tidak akan membuat organisasi ini mandul fungsi. IDI bisa bermetamorfosis dalam perubahan ruang dan waktu; ia tidak mati. Mereka akan survive dan bahkan bisa makin eksis; termasuk dengan reposisi peran yang makin strategis.

Bagi IDI, upaya memarginalkan peran mereka merupakan riak-riak perjuangan. Kapal organisasi besar ini tidak akan tenggelam karena riak-riak ini. Riak ini justru membuat mereka makin kuat; sejalan dengan prinsip “pelaut ulung tidak pernah lahir dari laut yang tenang”. Riak-riak gelombang ini justru membuat mereka menjadi makin matang. Dengan kematangan itu, proses metamorfosis mereka menjadi lebih strategik dan indah. Sepertinya indahnya metamorfosis ulat yang menjadi kepompong dan akhirnya menjadi kupu-kupu. Dirgahayu ke-72 IDI. Semoga selalu sukses dan amanah.
(bmm)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2144 seconds (0.1#10.140)