Kontribusi Para Petani Dinilai Cukup Signifikan di Tengah Pandemi Corona

Sabtu, 04 Juli 2020 - 15:16 WIB
loading...
Kontribusi Para Petani Dinilai Cukup Signifikan di Tengah Pandemi Corona
Manfaat kehadiran program smart farming berbasis Internet of Things (IOT) melalui Gerakan Menyongsong Pertanian 4.0 PT BNI (Persero) Tbk telah dirasakan petani. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Manfaat dari kehadiran program smart farming berbasis Internet of Things (IOT) melalui Gerakan Menyongsong Pertanian 4.0 PT Bank Negara Indonesia (BNI) Persero Tbk, telah dirasakan oleh para petani di tujuh titik di Indonesia. Salah satu petani Situbondo, Fero Kamahendra menceritakan di daerahnya petani telah merasakan manfaat yang positif dari kehadiran program smart farming itu.

"Di mana, selain mendapat dukungan permodalan untuk bertani, petani di daerahnya telah didukung dengan alat sensor, BNI benar-benar memperhatikan masyarakat pertanian di daerah kami," kata Fero Kamahendra, Sabtu (4/7/2020). (Baca juga: Gugus Tugas Sebut Masalah Kasus Corona Harus Dilihat Per Daerah)

Hal senada diungkapkan petani di Malang, Pujiono. "Dengan kehadiran BNI ke daerah kami, semangat petani semakin meningkat, bahkan lahan tidur yang sebelumnya kurang produktif telah dimanfaatkan sebagai lahan hijau untuk ditanami tanaman pangan dan hortikultura," ucapnya.

(Baca juga: Gugus Tugas Corona Diusulkan Diganti seperti BRR Era SBY)

Begitu juga disampaikan oleh petani lainnya di Banyuwangi, Ribut. "Dengan dukungan seperti ini petani juga semakin mudah mendapat rekomendasi pertanian yang paling akurat dan hasilnya terlihat saat panen, dimana saat panen terakhir kami volume dan kualitas hasil panen meningkat," ujarnya.

Sementara Direktur Bisnis Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) BNI Tambok P Setyawati mengatakan, sektor pertanian termasuk yang paling tangguh di kondisi pandemi seperti sekarang ini. "Karena itu, kita banyak melakukan pelatihan digital marketing bagi teman-teman UMKM agar bisa meningkatkan aktivitas penjualan secara online," ungkapnya.

Tambok berpendapat, Program Smart Farming membidik para petani milenial, dengan cara memberikan berbagai pelatihan seperti nerapkan teknologi sensor tanah dan cuaca, sehingga dapat memantau kondisi lahan secara real time. Dengan program tersebut, petani diberikan pemahaman tentang pemanfaatan lahan yang terbatas namun hasilnya memuaskan dan biaya lebih efisiensi.

"Jadi, efektivitas dan produktivitasnya terukur karena semua kegiatan petani berdasarkan data analytic yang akurat. Temen-temen petani milenial sangat tertarik mengikuti Program Smart Faming, dan diantara mereka ada yang sudah mengalami beberapa kali panen," jelasnya.

Kata Tambok, selain menggelar berbagai pelatihan bagi petani milenial, selama pandemi virus Corona (Covid-19) ini BNI juga terbilang getol membantu sektor UMKM lainnya. Satu di antaranya adalah sektor pariwisata, hotel, dan industri terkait. BNI telah membantu para pelaku bisnis dengan menggelar webniar tentang upaya-upaya sektor pariwisata dalam mengadapatasi kondisi pandemi seperti sekarang ini.

Tambok melihat, industri pariwisata dan perhotelan beserta turunannya merupakan salah sektor bisnis yang paling terdampak pandemi Covid-19. Kondisi masyarakat cenderung menunda pelesiran ke tempat wisata berimbas pada sepinya hotel, home stay, dan UMKM yang menjajakan suvenir atau oleh-oleh. Karenanya, selama pademi Corona ini BNI telah melakukan berbagai kegiatan yang mendukung aktivitas UMKM, salah satunya memberikan kemudahan dalam bertransaksi.

"Silahkan UMKM memanfaatkan berbagai produk serta layanan BNI, kapan dan dimana saja. Nggak perlu datang ke outlet kami, cukup dari rumah mengajukan kredit secara online, persetujuan cukup lewat WhatsApp, email, tanda tangannya pakai Digital Signature. Teman-teman UMKM bisa tenang bekerja dari rumah sambil tetap menjaga kesehatan," ajaknya.

Bukan itu saja, BNI juga mengajak dan memfasilitasi UMKM menggunakan sistem ritel modern serta mengikutsertakan mereka dalam ajang pameran baik nasional maupun internasional. Bila berkeinginan melakukan pemasaran ke luar negeri, UMKM bisa menggunakan Kantor Cabang BNI di berbagai negara seperti Singapore, London, Hongkong, New York, dan Tokyo. "Mereka bisa menampilkan produk di sana," kata Tambok.

Namun di masa pandemi ini lanjut dia, BNI memang mengurangi aktivitas promosi UMKM ke luar negeri dan menggantinya dengan memberikan bantuan untuk penjualan melalui market place. "Sebelumnya kami juga lakukan coaching Clinic terhadap pemasaran mereka di marketplace dan potensi bisnis ekspor, juga mendorong jangkauan pasar melalui promosi di showroom di bagian branch kami termasuk yang di luar negeri," ungkapnya.

Sekadar diketahui, hingga kini, UMKM terutama yang bergerak pada bidang pertanian terbukti tangguh dari berbagai guncangan krisis ekonomi. Di tengah kondisi sulit akibat pandemi Corona yang melanda hampir seluruh negara di dunia, sektor UMKM tampil sebagai penopang perekonomian masyarakat Indonesia.

PT BNI (Persero) Tbk makin fokus menggarap sektor UMKM pertanian sejak 2019 silam. Kala itu, BNI meluncurkan Program Smart Farming berbasis Internet of Things (IOT) melalui Gerakan Menyongsong Pertanian 4.0, sebagai upaya implementasi pertanian presisi dengan pemanfaatan teknologi digital guna meningkatkan produksi dengan proses budidaya yang semakin efektif. Alhasil, melalui sektor ini kesejahteraan masyarakat dapat terkerek naik.
(maf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1135 seconds (0.1#10.140)