Perspektif Merkantilisme dan Transformasi Struktural

Senin, 03 Oktober 2022 - 07:53 WIB
loading...
A A A
Begitu juga untuk produk pertanian, Indonesia memiliki tanah yang subur dan baik untuk berbagai produk pertanian. BPS menunjukkan bahwaeksporIndonesia pada Juni 2022 mencatatkan surplus USD 26,09 miliar, tumbuh kuat dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 40,68% (yoy). BPS mencatat pertumbuhan ekspor terjadi pada komponen migas 22,71% (yoy) maupun nonmigas 41,89% (yoy).

Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari-Juni 2022 mencapai USD 141,07 miliar atau naik 37,11% dibanding periode yang sama pada 2021. Hingga kini nilai ekspor Indonesia terus bertumbuh seiring pergerakan harga komoditas global yang masih berada pada tren peningkatan sejak 2021 dan saat ini makin tereskalasi karena terjadi konflik geopolitik.

Bagi Indonesia, ekspor merupakan salah satu driverbagi kinerja pertumbuhan ekonomi, terutama pada 2021, ketika konsumsi rumah tangga mengalami tekanan akibat pandemi.

Memasuki 2022, selain makin menguatnya aktivitas konsumsi dan investasi seiring dengan keberhasilan pengendalian pandemi, pertumbuhan ekspor diharapkan tetap mampu berkontribusi positif terhadap perekonomian Indonesia 2022 yang saat ini juga kian solid. Peningkatan ekspor akan berimbas positif pada aktivitas investasi dan konsumsi domestik Indonesia.

Walaupun begitu, daya saing Indonesia masih memerlukan perhatian ekstra. Daya saing ekspor Indonesia belum mengalami perubahan signifikan, bahkan mengalami penurunan signifikan pada 2022. Laporan Institute for Management Development (IMD) World Competitive Year Book 2022 menyebutkan bahwa daya saing Indonesia pada 2022 berada di posisi ke-44 dari sebelumnya di posisi ke-37 pada 2021.

Jika dilihat dari keunggulan komparatif, terutama karena melimpahnya sumber daya, maka Indonesia masih cukup bagus. Tetapi, pada keunggulan kompetitif, Indonesia masih memerlukan banyak perbaikan untuk bisa mengejar negara lain. Kondisi pasar yang semakin bebas saat ini mutlak memaksa Indonesia untuk menghasilkan produk yang berdaya saing serta dukungan sektor industri yang bertransformasi.

Urgensi penguatan kualitas ekspor Indonesia juga patut diupayakan mengingat struktur ekspor di Indonesia saat ini masih didominasi komoditas sumber daya alam (SDA) dan sektor manufaktur berteknologi rendah. Ke depan tentu ini harus berubah, mengingat beberapa negara seperti Sri Langka, Vietnam, sudah memasuki industri dengan produk yang berteknologi tinggi/digital.

Transformasi Ekonomi dan Industri
Transformasi ekonomi merupakan syarat bagi Indonesia menuju kelompok negara berpendapatan tinggi pada 2045. Transformasi ekonomi pada dasarnya adalah sektor–sektor ekonomi yang ada memberikan nilai tambah lebih tinggi bagi perekonomian.

Perbaikan cara berproduksi, proses produksi yang lebih efisien termasuk ditemukannya sumber daya baru atau teknologi baru yang mampu menghasilkan produk dengan kualitas tinggi dengan menggunakan sumber daya yang lebih sedikit.

Transformasi ekonomi juga berkaitan dengan penguatan investasi baik domestik maupun asing yang tentu menuntut tata kelola pemerintahan yang lebih baik, baik di perizinan maupun dukungan infrastruktur yang memadai.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1956 seconds (0.1#10.140)