Mengubah Perilaku untuk Indonesia Bersih dan Bebas Sampah 2025

Sabtu, 01 Oktober 2022 - 05:41 WIB
loading...
Mengubah Perilaku untuk...
Jeannie Latumahina (Foto: Ist)
A A A
Jeannie Latumahina
Ketua Relawan Perempuan dan Anak Perindo

PRESIDEN sudah berulang kali di rapat terbatas membahas masalah dan pengelolaan sampah. Bahkan, sejak masih menjabat sebagai Wali Kota Solo dan Gubernur DKI Jakarta juga menekankan bahwa masalah sampah perlu segera dikerjakan.

Namun, sampai sekarang, Presiden belum mendengar secara tuntas perkembangan apa saja yang sudah dapat dikerjakan dalam pengelolaan sampah, selain dalam pemanfaatan energi sampah untuk pembangkit tenaga listrik. Pada 2021, untuk pertama kalinya di Surabaya, tepatnya TPA Benowo, akhirnya berdiri pembangkit listrik berbasis teknologi ramah lingkungan. Penekanannya bukan pada soal listriknya, tetapi pada "sampah untuk apa?"

Baca Juga: koran-sindo.com

Langkah Wali Kota Surabaya patut diacungi jempol dengan geraknya dalam upaya pengolahan sampah dengan melibatkan peran serta masyarakat, membangun rumah-rumah kompos, bank-bank sampah dan 29.700 kader lingkungan, memasukkan 1.600 ton sampah/hari sebagai sumber dari pembangkit listrik 11 Megawatt, dengan rincian 2 Megawatt dari landfill gas power plant dan yang 9 Megawatt berasal dari gasifikasi power plant.

Selain Surabaya, Presiden juga telah menunjuk 11 kota melalui Perpres Nomor 35/2018, yakni DKI Jakarta, Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan, Kota Bekasi, Kota Bandung, Kota Semarang, Kota Surakarta, Kota Makassar, Kota Denpasar, Kota Palembang, dan Kota Manado.

"Saya gonta-ganti urusan Perpres dan PP bagaimana agar seluruh kota bisa melakukan ini karena urusan sampah itu bukan hanya urusan menjadikan sampah menjadi listrik, bukan itu, tapi urusan kebersihan kota, urusan nanti kalau ada masalah pencemaran karena sampah yang ditumpuk-tumpuk kemudian kalau hujan menghasilkan limbah lindi, problem semuanya," demikian pernyataan Presiden Jokowi.

Presiden menekankan perlunya perbaikan regulasi pengelolaan sampah secara sistemik terpadu antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Presiden berharap pengelolaan sampah yang benar dan tertata dapat berdampak positif pada ekonomi, lingkungan hidup, dan perilaku masyarakat.

Disampaikan juga dalam rapat terbatas perlu ada terobosan dalam membangun sistem yang terpadu mulai dari rumah tangga dan pasar, pemilahan, penjemputan, hingga sampai tempat pembuangan akhir (TPA). Maka, untuk mendorong percepatan pengolahan sampah dicanangkan Indonesia Bersih dan Bebas Sampah 2025, sebagai visi misi gerakan seluruh komponen masyarakat dan pemerintah.

Manajemen Sampah Zero (Masaro) ITB
Pentingnya mengendalikan dan mengolah sampah untuk kebaikan lingkungan hidup mendorong Akhmad Zainal Abidin selaku dosen KK Perancangan Produk Teknik Kimia Institut Teknologi Bandung (ITB) melakukan penelitian membangun teknologi untuk pelatihan pengelolaan sampah dengan zero waste. Ini untuk mengubah kebiasaan yang pada awalnya adalah cost center, yaitu "kumpul-angkut-buang" menjadi profit center, yaitu "pilah-angkut-proses-jual".
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2359 seconds (0.1#10.140)