Hari Ozon Internasional dan Kerja Sama Global Melindungi Kehidupan di Bumi
loading...
A
A
A
Ahmad Baihaqi
Koordinator Edukasi, Fundraising & Outreach Belantara Foundation, Koordinator Bidang Kajian Ilmiah, IKA FABIONA, Alumni Program Studi Biologi Sekolah Pascasarajana Universitas Nasional
SETIAP 16 September, masyarakat di seluruh dunia memperingati Hari Ozon Internasional atau "International Day for the Preservation of the Ozone Layer". Peringatan ini bertujuan untuk mengajak masyarakat dunia agar berperan aktif dalam melindungi dan melestarikan lapisan ozon.
Lapisan ozon adalah wilayah stratosfer bumi yang menyerap sebagian besar radiasi ultraviolet matahari. Peran penting lapisan ozon yaitu sebagai pelindung permukaan bumi dari bahaya yang ditimbulkan dari radiasi ultraviolet matahari.
Jika cahaya ultraviolet mencapai permukaan bumi akibat menipisnya lapisan ozon, lingkungan dan kesehatan tubuh manusia akan terkena dampaknya. Beberapa efek yang signifikan antara lain adalah meningkatnya penyakit kanker kulit dan katarak. Oleh sebab itu, kerja sama global sangat diperlukan untuk melindungi lapisan ozon demi keselamatan bumi.
Tema resmi Hari Pelestarian Lapisan Ozon Internasional 2022 dari United Nations Environment Programme (UNEP) yaitu “Global Cooperation Protecting Life on Earth” atau “Kerja Sama Global Melindungi Kehidupan di Bumi”.
Tema tersebut mengakui dampak yang lebih luas dari Protokol Montreal terhadap perubahan iklim dan kebutuhan mendesak untuk bertindak dalam kolaborasi, menjalin kemitraan dan mengembangkan kerja sama global untuk mengatasi tantangan iklim dan melindungi kehidupan di bumi untuk generasi mendatang.
Pada sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ke-49, Hari Pelestarian Lapisan Ozon ditetapkan sebagai hari besar internasional. Sidang diadakan pada 19 Desember 1994 dan membuahkan beberapa hasil penting, satu di antaranya yaitu resolusi dengan kode A/RES/49/114 tentang peringatan Hari Pelestarian Lapisan Ozon Internasional pada 16 September. Dipilihnya 16 September karena bertepatan dengan penandatanganan Protokol Montreal di Kanada pada 1987 tentang zat-zat yang mengikis lapisan ozon.
Protokol Montreal adalah traktat yang dirancang untuk melindungi lapisan ozon dengan meniadakan produksi sejumlah zat yang dapat merusak lapisan ozon. Protokol Montreal merupakan sebuah protokol yang terilhami dari lahirnya Konvensi Wina pada 1985 yang di dalamnya memuat agenda perlindungan lapisan Ozon.
Para ilmuwan pertama kali mengemukakan terkait lapisan ozon yang rusak pada akhir 1970. Informasi tersebut berdasarkan penelitian oleh “WMO Global Ozone Observing System”, yang mempunyai 150 stasiun pengamat ozon pada pertengahan 1950. Hasil penelitian mengungkapkan terdapat hubungan antara aktivitas manusia dengan kerusakan ozon. Umat manusia telah menciptakan lubang diperisai pelindung lapisan ini.
Selanjutnya, pada pertengahan 1974, para ahli dan peneliti dari Inggris, yaitu British Antartic Survey (BAS) mengumumkan bahwa lapisan ozon di atas Halley Bay – Antartika, menunjukkan adanya penipisan drastis yang diakibatkan reaksi kimia chlorin (C20H16N4) dan nitrogen (N). Observasi di Halley Bay tersebut tercatat bahwa penipisan yang terjadi mencapai sekitar 30-40% dalam satu dekade.
Koordinator Edukasi, Fundraising & Outreach Belantara Foundation, Koordinator Bidang Kajian Ilmiah, IKA FABIONA, Alumni Program Studi Biologi Sekolah Pascasarajana Universitas Nasional
SETIAP 16 September, masyarakat di seluruh dunia memperingati Hari Ozon Internasional atau "International Day for the Preservation of the Ozone Layer". Peringatan ini bertujuan untuk mengajak masyarakat dunia agar berperan aktif dalam melindungi dan melestarikan lapisan ozon.
Lapisan ozon adalah wilayah stratosfer bumi yang menyerap sebagian besar radiasi ultraviolet matahari. Peran penting lapisan ozon yaitu sebagai pelindung permukaan bumi dari bahaya yang ditimbulkan dari radiasi ultraviolet matahari.
Jika cahaya ultraviolet mencapai permukaan bumi akibat menipisnya lapisan ozon, lingkungan dan kesehatan tubuh manusia akan terkena dampaknya. Beberapa efek yang signifikan antara lain adalah meningkatnya penyakit kanker kulit dan katarak. Oleh sebab itu, kerja sama global sangat diperlukan untuk melindungi lapisan ozon demi keselamatan bumi.
Tema resmi Hari Pelestarian Lapisan Ozon Internasional 2022 dari United Nations Environment Programme (UNEP) yaitu “Global Cooperation Protecting Life on Earth” atau “Kerja Sama Global Melindungi Kehidupan di Bumi”.
Tema tersebut mengakui dampak yang lebih luas dari Protokol Montreal terhadap perubahan iklim dan kebutuhan mendesak untuk bertindak dalam kolaborasi, menjalin kemitraan dan mengembangkan kerja sama global untuk mengatasi tantangan iklim dan melindungi kehidupan di bumi untuk generasi mendatang.
Pada sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ke-49, Hari Pelestarian Lapisan Ozon ditetapkan sebagai hari besar internasional. Sidang diadakan pada 19 Desember 1994 dan membuahkan beberapa hasil penting, satu di antaranya yaitu resolusi dengan kode A/RES/49/114 tentang peringatan Hari Pelestarian Lapisan Ozon Internasional pada 16 September. Dipilihnya 16 September karena bertepatan dengan penandatanganan Protokol Montreal di Kanada pada 1987 tentang zat-zat yang mengikis lapisan ozon.
Protokol Montreal adalah traktat yang dirancang untuk melindungi lapisan ozon dengan meniadakan produksi sejumlah zat yang dapat merusak lapisan ozon. Protokol Montreal merupakan sebuah protokol yang terilhami dari lahirnya Konvensi Wina pada 1985 yang di dalamnya memuat agenda perlindungan lapisan Ozon.
Para ilmuwan pertama kali mengemukakan terkait lapisan ozon yang rusak pada akhir 1970. Informasi tersebut berdasarkan penelitian oleh “WMO Global Ozone Observing System”, yang mempunyai 150 stasiun pengamat ozon pada pertengahan 1950. Hasil penelitian mengungkapkan terdapat hubungan antara aktivitas manusia dengan kerusakan ozon. Umat manusia telah menciptakan lubang diperisai pelindung lapisan ini.
Selanjutnya, pada pertengahan 1974, para ahli dan peneliti dari Inggris, yaitu British Antartic Survey (BAS) mengumumkan bahwa lapisan ozon di atas Halley Bay – Antartika, menunjukkan adanya penipisan drastis yang diakibatkan reaksi kimia chlorin (C20H16N4) dan nitrogen (N). Observasi di Halley Bay tersebut tercatat bahwa penipisan yang terjadi mencapai sekitar 30-40% dalam satu dekade.