Sembuhkan Pasien Corona, 13 Rumah Sakit Gunakan Terapi Plasma Konvaselen

Rabu, 01 Juli 2020 - 07:29 WIB
loading...
Sembuhkan Pasien Corona, 13 Rumah Sakit Gunakan Terapi Plasma Konvaselen
Terapi plasma konvalesen (TPK) yang dikembangkan Theresia Monica Rahardjo, ahli genetika dan biologi molekuler Fakultas Kedokteran Universitas Maranatha Bandung untuk sembuhkan pasien corona kini sudah digunakan di 13 rumah sakit. Foto: dok/SINDOphoto
A A A
JAKARTA - Berbagai upaya dilakukan untuk mengatasi pandemi corona (Covid-19). Salah satunya terapi plasma konvalesen (TPK) yang dikembangkan Theresia Monica Rahardjo, ahli genetika dan biologi molekuler Fakultas Kedokteran Universitas Maranatha Bandung. Monica merupakan inisiator yang menyampaikan surat kepada Presiden Joko Widodo untuk penerapan TPK di seluruh Indonesia.

TPK adalah pemberian plasma dari pasien Covid-19 yang sudah sembuh kepada pasien Covid-19 yang masih menderita sakit sehingga antibodi (kekebalan) dalam plasma pasien yang sembuh dapat membantu pasien yang masih sakit untuk mengatasi penyakitnya.

Metode terapi plasma sebenarnya sudah digunakan sejak 100 tahun silam ketika flu spanyol mewabah. Terapi ini juga sudah dijalankan di berbagai negara. Namun, untuk mengembangkan metode ini di Indonesia, Monica mengaku mengalami banyak tantangan. Dengan upaya pantang menyerah Monica terus berupaya mengenalkan metode ini dan kini menuai hasilnya. Saat ini sedikitnya 13 rumah sakit di Indonesia menggunakan metode ini untuk penyembuhan Covid-19 yang hingga kini belum ditemukan vaksinnya. (Baca: Dokter Mocica Ingat pesan Bung Karno Saat Usul terapi Plasma Konvasalen)

Monica menjelaskan, rumah sakit yang sudah menerapkan metode ini untuk penyembuhan COvid-19 antara lain RSPAD Jakarta, RSU dr Soetomo Surabaya, RSUP dr Kariadi Semarang, RSUP dr Sardjito Yogyakarta, RSUD dr Moewardi Solo, RSUD dr Saiful Anwar Malang, RS Unud Bali, dan RSUP dr Wahidin Sudirohusodo Makassar.

”Meski banyak tantangan, saya jalan terus. Saya ingat pesan Bung Karno, kalau berjuang harus dengan hati yang bersih sehingga alam semesta akan mendukung kita. Saya percaya itu hingga kini TPK dilakukan di 13 rumah sakit,” ungkap Monica dalam webinar nasional bertema "Jas Merah: Jangan Sekali-Kali Melupakan Sejarah, Membuat Sejarah Positif bagi Bangsa" yang digelar DPP Taruna Merah Putih (TMP) untuk memperingati Bulan Bung Karno, Minggu (28/6/2020) malam.

Penulis buku Penatalaksanaan Terapi Plasma Konvalesen ini mengatakan bahwa prinsip dan jiwa Bung Karno mengalir dalam darah keluarganya. Maka, ketika dia mengusulkan agar TPK dilakukan Indonesia, hal itu pun diniatkan semata-mata demi kepentingan bangsa, serta menolong sesama warga bangsa. Dia pun mengajak anak-anak muda Indonesia untuk terus belajar sejarah. (Baca juga: Paksa Muslim Uighur Lakukan Aborsi, AS Kecam China)

”Dengan belajar dari sejarah kita bisa menciptakan sejarah di masa depan. Dan, dalam mewujudkan sejarah positif bangsa Indonesia harus terus menggelorakan dan menjalankan semangat gotong-royong dan tolong-menolong sesama anak bangsa. Gotong-royong itulah yang menjadi jiwa bangsa Indonesia. Kalau kita gotong-royong, semua bisa kita lakukan. Termasuk menguasai politik kesehatan,” ungkap perempuan yang telah mendapatkan anugerah Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri) ini.

Webinar ini diikuti oleh 1.000 peserta. Ada Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, Wakil Bupati Belitung Isyak Meirobie, dan Duta Besar Indonesia di Meksiko Cheppy Triprakoso Wartono. Selain dihadiri kader-kader TMP dari seluruh Indonesia, hadir juga pengurus PDIP dari Belanda dan Amerika Serikat.

Dalam sambutan Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto mengajak anak-anak muda Indonesia mewarisi seluruh semangat juang dari proklamator dan bapak bangsa Indonesia sehingga bisa menjawab tantangan zaman. Kaum muda juga harus menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga bangsa Indonesia berdiri di atas kaki sendiri, termasuk di bidang politik kesehatan.

Ketua Umum TMP Maruarar Sirait mengatakan bahwa acara ini terselenggara atas kerja keras dan kebersamaan semua tim. Semua panitia mengerahkan energi dengan penuh totalitas dan disiplin tinggi demi lancarnya kegiatan ini. "TMP menjalankan gotong-royong. Sebab, kita tahu tidak ada superman, yang ada superteam,” ungkap Ara. (Lihat videonya: Lima Rumah Warga Terseret Longsor di Palopo)

Sekjen TMP Restu Hapsari menambahkan bahwa selain melakukan webinar, TMP juga menunjukkan kepedulian di tengah pandemi dengan melakukan gotong-royong. TMP melakukan penyemprotan disinfektan, membagikan APD dan masker di 10 provinsi dan puluhan kabupaten/kota.

”TMP juga memberikan bantuan untuk 28 asrama mahasiswa yang ada di Jakarta. Tahap pertama kami sudah memberikan bantuan untuk mahasiswa yang ada di asrama Aceh, Papua, Kaltara, NTT, dan PMKRI,” ucap Restu. (Abdul Rochim)
(ysw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2005 seconds (0.1#10.140)