Hallyu: Kesuksesan yang Tidak Instan
loading...
A
A
A
Kim Yong-woon
Direktur Korean Cultural Center Indonesia
PADA April 1992, sekitar 30 tahun yang lalu, muncul Seotaiji and Boys di layar TV Korea. Debut boy group tersebut membawa kejutan baru dalam dunia musik Korea.
Berbeda dengan kebanyakan musik yang hanya dibuat dengan melodi saja, karya Seotaiji dibumbui beat dan rap. Musik Seotaiji menjadi sebuah titik tolak yang mengubah sistem penggarapan karya musik dalam dunia lagu pop Korea pada saat itu.
Tidak hanya itu, lagu mereka menjadi inspirasi bagi generasi muda karena mengangkat isu-isu sosial. Seotaiji pun menjadi salah satu kontributor dalam pencabutan kebijakan sensor musik pop di Korea sehingga insan musik dapat memperoleh kebebasan untuk lebih kreatif dalam berkarya.
Tidak heran Seotaiji pun dijuluki Mr Presiden Budaya. Pengaruhnya bagi masyarakat dan kebudayaan Korea pada 1990-an begitu besar.
Pada Juli 2012, sekitar 10 tahun yang lalu, dirilis lagu PSY yang berjudul Gangnam Style, yang mencetak sejumlah rekor baru yang terabadikan dalam lembaran sejarah musik dunia. Beberapa rekor itu, antara lain, PSY menjadi penyanyi Korea pertama yang video musiknya diputar 100 juta kali di YouTube.
Selama lima tahun berturut-turut, sejak November 2012, PSY menempati posisi pertama di YouTube dengan jumlah pencarian terbanyak. Dia juga menduduki peringkat kedua tangga lagu Billboard.
Sejumlah capaian PSY tersebut merupakan rekor yang sulit terpecahkan dalam dunia musik pop Korea. BTS pernah berkomentar mereka berterima kasih kepada PSY yang telah menjadi pembuka jalan bagi para penyanyi K-pop untuk memasuki pasar musik dunia.
Seotaiji menyadarkan industri musik Korea perihal adanya potensi keberhasilan K-pop diindustri musik dunia. Sementara PSYmengantarkan para penyanyi K-pop untuk beranjak dari pasar Asia dan mementaskan musiknya di panggung dunia.
Dua penyanyi itu disebut sebagai perintisyang memiliki andil besar dalam keberhasilan K-pop hingga dapat merajalela seperti sekarang ini. Kehadiran keduanya dinilai sebagai tonggak sejarah dalam 100 tahun perjalanan lagu Pop Korea.
Hallyu (gelombang budaya Korea) mencapai masa kejayaannya saat ini. Sebut saja Squid Game, Youn Yuh Jung yang membintangi film Parasite dan menyabet penghargaan Oscar, film Broker dan Decision to Leave yang memperoleh penghargaan Cannes, serta peringkat 1 Billboard yang diraih oleh BTS.
Tidak sedikit orang asing yang penasaran dengan latar belakang kesuksesan Hallyu, termasuk Indonesia. Saya pun menjawab bahwa Hallyu tidak terbentuk dalam semalam.
Hallyu bukan suatu fenomena tren sesaat. Hallyu merupakan hasil perpaduan dari beragam unsur budaya Korea yang terlestarikan selama berabad-abad dan sekaligus merupakan hasil kolaborasi antara masyarakat dan Pemerintah Korea.
Kebijakan Pemerintah Korea terkait dengan Hallyu ialah menjamin kebebasan berkreasi dalam berkarya dengan prinsip mendukung, tetapi tidak mengintervensi. Bersamaan dengan kebijakan pemerintah, dilakukan upaya lintas kementerian yang dipimpin Kementerian Budaya, Olahraga dan Pariwisata Korea Selatan.
Misalnya melakukan diversifikasi konten Hallyu, menghubungkan konten budaya dengan industri makanan dan kecantikan, serta memfasilitasi kegiatan pengenalan konten budaya Korea di luar negeri.
Indonesia adalah salah satu negara yang dilanda Hallyu. Oleh karen aitu, KCCI selalu ingat masyarakat Indonesia dan berterima kasih atas antusiasme terhadap Hallyu. KCCI menjalin kerja sama dengan Pemerintah Indonesia untuk saling berbagi pengalaman dan mengetahui berbagai hal yang terkait dengan Hallyu.
Tujuannya mempertahankan popularitas budaya Korea di Indonesia dan mendorong kebudayaan Indonesia agar mendapat perhatian dunia, seperti Hallyu.
Persaingan ketat antara K-Wave dan I-Wave di panggung internasional sebagai hasil kegiatan pertukaran budaya dan kerja sama antara Korea dan Indonesia adalah satu momen yang saya nantikan.
Lihat Juga: Kpopers Ikut Demo Tolak PPN 12% di Depan Istana Meski Diguyur Hujan, Bawa Lightstick dan Nyanyi Lagu SNSD
Direktur Korean Cultural Center Indonesia
PADA April 1992, sekitar 30 tahun yang lalu, muncul Seotaiji and Boys di layar TV Korea. Debut boy group tersebut membawa kejutan baru dalam dunia musik Korea.
Berbeda dengan kebanyakan musik yang hanya dibuat dengan melodi saja, karya Seotaiji dibumbui beat dan rap. Musik Seotaiji menjadi sebuah titik tolak yang mengubah sistem penggarapan karya musik dalam dunia lagu pop Korea pada saat itu.
Tidak hanya itu, lagu mereka menjadi inspirasi bagi generasi muda karena mengangkat isu-isu sosial. Seotaiji pun menjadi salah satu kontributor dalam pencabutan kebijakan sensor musik pop di Korea sehingga insan musik dapat memperoleh kebebasan untuk lebih kreatif dalam berkarya.
Tidak heran Seotaiji pun dijuluki Mr Presiden Budaya. Pengaruhnya bagi masyarakat dan kebudayaan Korea pada 1990-an begitu besar.
Pada Juli 2012, sekitar 10 tahun yang lalu, dirilis lagu PSY yang berjudul Gangnam Style, yang mencetak sejumlah rekor baru yang terabadikan dalam lembaran sejarah musik dunia. Beberapa rekor itu, antara lain, PSY menjadi penyanyi Korea pertama yang video musiknya diputar 100 juta kali di YouTube.
Selama lima tahun berturut-turut, sejak November 2012, PSY menempati posisi pertama di YouTube dengan jumlah pencarian terbanyak. Dia juga menduduki peringkat kedua tangga lagu Billboard.
Sejumlah capaian PSY tersebut merupakan rekor yang sulit terpecahkan dalam dunia musik pop Korea. BTS pernah berkomentar mereka berterima kasih kepada PSY yang telah menjadi pembuka jalan bagi para penyanyi K-pop untuk memasuki pasar musik dunia.
Seotaiji menyadarkan industri musik Korea perihal adanya potensi keberhasilan K-pop diindustri musik dunia. Sementara PSYmengantarkan para penyanyi K-pop untuk beranjak dari pasar Asia dan mementaskan musiknya di panggung dunia.
Dua penyanyi itu disebut sebagai perintisyang memiliki andil besar dalam keberhasilan K-pop hingga dapat merajalela seperti sekarang ini. Kehadiran keduanya dinilai sebagai tonggak sejarah dalam 100 tahun perjalanan lagu Pop Korea.
Hallyu (gelombang budaya Korea) mencapai masa kejayaannya saat ini. Sebut saja Squid Game, Youn Yuh Jung yang membintangi film Parasite dan menyabet penghargaan Oscar, film Broker dan Decision to Leave yang memperoleh penghargaan Cannes, serta peringkat 1 Billboard yang diraih oleh BTS.
Tidak sedikit orang asing yang penasaran dengan latar belakang kesuksesan Hallyu, termasuk Indonesia. Saya pun menjawab bahwa Hallyu tidak terbentuk dalam semalam.
Hallyu bukan suatu fenomena tren sesaat. Hallyu merupakan hasil perpaduan dari beragam unsur budaya Korea yang terlestarikan selama berabad-abad dan sekaligus merupakan hasil kolaborasi antara masyarakat dan Pemerintah Korea.
Kebijakan Pemerintah Korea terkait dengan Hallyu ialah menjamin kebebasan berkreasi dalam berkarya dengan prinsip mendukung, tetapi tidak mengintervensi. Bersamaan dengan kebijakan pemerintah, dilakukan upaya lintas kementerian yang dipimpin Kementerian Budaya, Olahraga dan Pariwisata Korea Selatan.
Misalnya melakukan diversifikasi konten Hallyu, menghubungkan konten budaya dengan industri makanan dan kecantikan, serta memfasilitasi kegiatan pengenalan konten budaya Korea di luar negeri.
Indonesia adalah salah satu negara yang dilanda Hallyu. Oleh karen aitu, KCCI selalu ingat masyarakat Indonesia dan berterima kasih atas antusiasme terhadap Hallyu. KCCI menjalin kerja sama dengan Pemerintah Indonesia untuk saling berbagi pengalaman dan mengetahui berbagai hal yang terkait dengan Hallyu.
Tujuannya mempertahankan popularitas budaya Korea di Indonesia dan mendorong kebudayaan Indonesia agar mendapat perhatian dunia, seperti Hallyu.
Persaingan ketat antara K-Wave dan I-Wave di panggung internasional sebagai hasil kegiatan pertukaran budaya dan kerja sama antara Korea dan Indonesia adalah satu momen yang saya nantikan.
Lihat Juga: Kpopers Ikut Demo Tolak PPN 12% di Depan Istana Meski Diguyur Hujan, Bawa Lightstick dan Nyanyi Lagu SNSD
(poe)