Tiada Lagi Mas Tjahjo Kumolo

Jum'at, 01 Juli 2022 - 19:17 WIB
loading...
A A A
Tjahjo Kumolo lahir 1 Desember 1957 adalah politikus senior Indonesia yang saat wafat memangku jabatan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Indonesia sejak 23 Oktober 2019. Tjahjo sebelumnya pernah menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri Indonesia dari 27 Oktober 2014 hingga 20 Oktober 2019 pada Kabinet Kerja. Di masa Orde Baru Tjahjo Kumolo tercatat sebagai Ketua Umum KNPI dan anggota Golongan Karya.

Sahabat yang care
Sekitar dua minggu Tjahjo dirawat di RS Abdi Waluyo, Menteng, Jakarta Pusat, karena infeksi paru-paru. Kemarin, Kamis (30/6) ketika bertemu Dirjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri, Prof Dr. Zudan Arif Fakrulloh di kantornya, saya menanyakan kabar Tjahjo. Dari Zudan saya tahu kondisi kesehatannya cukup kritis. Zudan yang baru saja membesuknya sudah seminggu ini Tjahjo "ditidurkan" oleh dokter untuk mengatasi masalah di paru-parunya.

"Silakan saja Mas kalau mau besuk. Hubungi saja keluarganya. Yang pasti harus test swab PCR sebelum ke sana," saran Zudan.

Belum duapuluh empat jam informasi itu berlalu, muncul berita duka Mas Tjahjo meninggal dunia Jumat (1/7/2022) siang. Tjahjo Kumolo adalah sahabat sejati. Persahabatan kami sudah berjalan puluhan tahun. Saya ikut meliput ketika dia terpilih sebagai Ketua Umum KNPI.

Saya terakhir bertemu fisik dengan almarhum di Munas Kappija 21, tanggal 14 Desember 2019 itu. Sebab setelahnya, pandemi Covid-19 melanda Tanah Air dan komunikasi kami pun hanya berlangsung lewat WhatsApp.

Terakhir 6 Juni saya mengirim pesan lewat WA. Tapi tidak dibalas. Mungkin masa itulah almarhum sedang mengalami gangguan kesehatan atau tengah dalam perawatan medis. Terakhir media meeting yang dia rencanakan pada 22 Juni lalu pun dibatalkan.

Bukan karakter Tjahjo tak membalas pesan sahabatnya. Begitu eratnya hubungan kami, hampir tidak pernah ada acara keluarga maupun perusahaan Cek & Ricek Group yang tidak dihadiri oleh Tjahjo. Lebih sepuluh tahun lalu ketika program infotainmen mendapat sorotan ormas keagamaan, Tjahjo tampil menengahi. Saya ingat dia menelepon elite NU, KH Said Aqil Siradj, agar menerima penjelasan saya. Setelah bertemu dengan KH Said Aqil Siradj di Kantor PWI Pusat, persoalan pun kelar. Tjahjo Kumolo senang sekali menyambut penyelesaian itu.



Kami punya group "Dragon", komunitas sahabat seperjuangan. Anggotanya, lintas profesi, pelbagai latar belakang politik tapi dipersatukan oleh persahabatan. Namanya groupnya "Dragon" dipimpin Karni Ilyas dengan anggota, Timbo Siahaan, politikus Suparlan, Sugeng Suprawoto, Adang Ruchiatna, Yohannes Hardian, Wahyu Muryadi, Yopie Hidayat, Danie Soeoed, dan beberapa lagi. Di WAG Dragon tadi siang Karni Ilyas menyatakan perasaan berkabung secara mendalam" Geng Naga rontok satu per satu," tulisnya. Memang ada beberapa sahabat yang telah pergi mendahului, antara lain : Yusirwan Uyun, Mohammad Yamin, dan Albert Cahyadi.

Sebelum Tjahjo menjadi menteri kami bertemu secara teratur minimal sekali sebulan sambil bersantap malam. Di WAG "Dragon" dan di WAG "Komengsong" Tjahjo cukup aktif menyapa.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2353 seconds (0.1#10.140)