Elektabilitas Meningkat, Airlangga Hartarto Punya Peluang di Pilpres 2024
loading...
A
A
A
JAKARTA - Hasil survei yang dilakukan Timur Barat Riset Center (TBRC) menunjukkan elektabilitas Airlangga Hartarto cukup tinggi. Selain itu, Partai Golkar juga menjadi pilihan terbanyak responden.
Direktur Eksekutif TBRC Yohanes Romeo mengatakan pihaknya menggelar penelitian tentang persepsi masyarakat Indonesia terhadap partai politik dan tokoh-tokoh berpotensi menjadi pengganti Presiden Jokowi di Pemilu 2024. Survei digelar pada 29 Mei-12 Juni 2022 dengan jumlah responden sebanyak 2.200 orang.
Survei itu menanyakan tentang kebijakan tokoh bakal capres yang mempengaruhi kehidupan masyarakat dalam hal perekonomian keluarga.
"Menurut pendapat dan persepsi masyarakat nama Menko Perekonomian Airlangga Hartarto disebut oleh 71,9% responden sebagai tokoh bakal capres yang kebijakan dan kinerjanya berdampak positif terhadap kehidupan keluarga, terutama terkait perekonomian keluarga masyarakat di saat pandemi Covid-19," kata Yohannes Romeo dalam keterangan tertulis, Minggu (19/6/2022).
Tokoh berikutnya adalah Puan Maharani yang disebut oleh 29,7% responden, Budi Gunawan 27,7%, Khofifah Indarparawansa 26,7%, Ridwan Kamil 27,8%, Ganjar Pranowo 19,8%, Anies Baswedan 17,2%, Prabowo Subianto 16,2%. Lalu Andika Perkasa 14,9% responden, Dudung Abdurachman 14,6%, Muldoko 12,8%, La Nyala Mataliti 10,8%, Muhaimin Iskandar 9,7%, Erick Thohir 9,2%, dan Sandiaga Uno 7,9%.
Pertanyaan kemudian dilanjutkan dengan dari tokoh-tokoh itu siapa yang akan dipilih jika Pilpres digelar hari ini. Lagi-lagi Airlangga Hartarto menjadi tokoh yang paling banyak dipilih, sebanyak 20,1% responden, disusul Prabowo Subianto 17,2%, Ganjar Pranowo 9,2%, Khofifah Indar Parawansa 6,3%, Anies Baswedan 5,7%, dan Puan Maharani 5,4%. Lalu di belakangnya ada Andika Perkasa 5,2%, Budi Gunawan 4,2%, Moeldoko 3,9%, Dudung Abdurachman 3,6%, Muhaimin Iskandar 1,7%, LaNyalla Mattalitti 1,6%, dan Erick Thohir 1,2%.
Baca juga: Airlangga Tegaskan Golkar Berkomitmen Kuat Kawal IKN
Selanjutnya survei dilanjutkan dengan pertanyaan tertutup dengan simulasi nama nama yang tertera dalam kertas kusioner. Hasilnya Airlangga Hartarto paling banyak diplih oleh 23,9% respoden, disusul Prabowo 18,6%, Ganjar Pranowo 9,8%, Anies Baswedan 4,9%, Khofifah Indar Parawansa 4,7%, Andika Perkasa 4,2%, Puan Maharani 5,1%, Dudung Abdurachman 3,3%. Lalu Gatot Nurmantyo 2,8%, Puan Maharani 2,7%, Budi Gunawan 2,6%, Moeldoko 2,6%, Agus Harimurti Yudhoyono 2,2%, Muhaimin Iskandar 2,1%, Ridwan Kamil 1,8%, LaNyalla Mattalitti 1,2%, Sandiaga Uno 1,1%, dan Erick Thohir 0,9%.
"Responden tidak memberikan jawaban sebanyak 10,1%," kata Yohanes Romeo.
Untuk survei pilihan partai politik jika Pemilu digelar saat penelitian, hasilnya Partai meraih 17,7%, disusul Gerindra (16,3 %), PDIP (16,1 %), Partai Demokrat (7,8 %), PKB (4,7%), PAN (4,6%), NasDem (4,4%), PKS (4,3 %), PPP (4,1%), Perindo (3,1 %), Partai PRIMA (2,3 %), Garuda (1,1%), Gelora (0,6%), PBB (0,6%), PSI (0,6%), Partai Hanura (0,3%), Berkarya (0,2%), PKPI (0,2%), UMMAT (0,2%), Tidak mengisi jawaban (10,8%).
Menyikapi hasil survei TBRC itu, pengamat politik dari Universitas Sumatera Utara (USU), Warjio mengatakan, kinerja Airlangga Hartarto sebagai Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian cukup bagus. Airlangga dinilai mampu mengatasi persoalan ekonomi di tengah pandemi Covid-19.
"Airlangga telah bekerja dengan baik sebagai menteri perekonomian dalam penangan ekonomi di tengah pandemi Covid-19, meskipun kondisi ekonomi belum pulih secara utuh," kata Warjio, Minggu (19/6/2022).
Menurutnya, tingginya elektabilitas Airlangga di Pemilu 2024 dikarenakan sosoknya telah dikenal masyarakat Indonesia. Ini membuktikan bahwa Airlangga memiliki peluang besar di Pilpres 2024.
"Ya Airlangga masih memiliki peluang menang di Pemilu 2024 meskipun ada sosok Prabowo, Anies, Ganjar, Erick Thohir, karena Golkar partai besar sehingga memiliki cukup suara," katanya.
Airlangga juga telah membuktikan sebagai ketum Partai Golkar sebagai saat ini, yang membawa partai pohon beringin itu ke peringkat nomor satu. "Ini peluang Airlangga untuk memenangkan Pemilu 2024, asal beliau bisa terus menjaga Partai Golkar menjadi nomor satu dan tanpa harus berkoalisi dengan banyak partai," katanya.
Direktur Eksekutif TBRC Yohanes Romeo mengatakan pihaknya menggelar penelitian tentang persepsi masyarakat Indonesia terhadap partai politik dan tokoh-tokoh berpotensi menjadi pengganti Presiden Jokowi di Pemilu 2024. Survei digelar pada 29 Mei-12 Juni 2022 dengan jumlah responden sebanyak 2.200 orang.
Survei itu menanyakan tentang kebijakan tokoh bakal capres yang mempengaruhi kehidupan masyarakat dalam hal perekonomian keluarga.
"Menurut pendapat dan persepsi masyarakat nama Menko Perekonomian Airlangga Hartarto disebut oleh 71,9% responden sebagai tokoh bakal capres yang kebijakan dan kinerjanya berdampak positif terhadap kehidupan keluarga, terutama terkait perekonomian keluarga masyarakat di saat pandemi Covid-19," kata Yohannes Romeo dalam keterangan tertulis, Minggu (19/6/2022).
Tokoh berikutnya adalah Puan Maharani yang disebut oleh 29,7% responden, Budi Gunawan 27,7%, Khofifah Indarparawansa 26,7%, Ridwan Kamil 27,8%, Ganjar Pranowo 19,8%, Anies Baswedan 17,2%, Prabowo Subianto 16,2%. Lalu Andika Perkasa 14,9% responden, Dudung Abdurachman 14,6%, Muldoko 12,8%, La Nyala Mataliti 10,8%, Muhaimin Iskandar 9,7%, Erick Thohir 9,2%, dan Sandiaga Uno 7,9%.
Pertanyaan kemudian dilanjutkan dengan dari tokoh-tokoh itu siapa yang akan dipilih jika Pilpres digelar hari ini. Lagi-lagi Airlangga Hartarto menjadi tokoh yang paling banyak dipilih, sebanyak 20,1% responden, disusul Prabowo Subianto 17,2%, Ganjar Pranowo 9,2%, Khofifah Indar Parawansa 6,3%, Anies Baswedan 5,7%, dan Puan Maharani 5,4%. Lalu di belakangnya ada Andika Perkasa 5,2%, Budi Gunawan 4,2%, Moeldoko 3,9%, Dudung Abdurachman 3,6%, Muhaimin Iskandar 1,7%, LaNyalla Mattalitti 1,6%, dan Erick Thohir 1,2%.
Baca juga: Airlangga Tegaskan Golkar Berkomitmen Kuat Kawal IKN
Selanjutnya survei dilanjutkan dengan pertanyaan tertutup dengan simulasi nama nama yang tertera dalam kertas kusioner. Hasilnya Airlangga Hartarto paling banyak diplih oleh 23,9% respoden, disusul Prabowo 18,6%, Ganjar Pranowo 9,8%, Anies Baswedan 4,9%, Khofifah Indar Parawansa 4,7%, Andika Perkasa 4,2%, Puan Maharani 5,1%, Dudung Abdurachman 3,3%. Lalu Gatot Nurmantyo 2,8%, Puan Maharani 2,7%, Budi Gunawan 2,6%, Moeldoko 2,6%, Agus Harimurti Yudhoyono 2,2%, Muhaimin Iskandar 2,1%, Ridwan Kamil 1,8%, LaNyalla Mattalitti 1,2%, Sandiaga Uno 1,1%, dan Erick Thohir 0,9%.
"Responden tidak memberikan jawaban sebanyak 10,1%," kata Yohanes Romeo.
Untuk survei pilihan partai politik jika Pemilu digelar saat penelitian, hasilnya Partai meraih 17,7%, disusul Gerindra (16,3 %), PDIP (16,1 %), Partai Demokrat (7,8 %), PKB (4,7%), PAN (4,6%), NasDem (4,4%), PKS (4,3 %), PPP (4,1%), Perindo (3,1 %), Partai PRIMA (2,3 %), Garuda (1,1%), Gelora (0,6%), PBB (0,6%), PSI (0,6%), Partai Hanura (0,3%), Berkarya (0,2%), PKPI (0,2%), UMMAT (0,2%), Tidak mengisi jawaban (10,8%).
Menyikapi hasil survei TBRC itu, pengamat politik dari Universitas Sumatera Utara (USU), Warjio mengatakan, kinerja Airlangga Hartarto sebagai Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian cukup bagus. Airlangga dinilai mampu mengatasi persoalan ekonomi di tengah pandemi Covid-19.
"Airlangga telah bekerja dengan baik sebagai menteri perekonomian dalam penangan ekonomi di tengah pandemi Covid-19, meskipun kondisi ekonomi belum pulih secara utuh," kata Warjio, Minggu (19/6/2022).
Menurutnya, tingginya elektabilitas Airlangga di Pemilu 2024 dikarenakan sosoknya telah dikenal masyarakat Indonesia. Ini membuktikan bahwa Airlangga memiliki peluang besar di Pilpres 2024.
"Ya Airlangga masih memiliki peluang menang di Pemilu 2024 meskipun ada sosok Prabowo, Anies, Ganjar, Erick Thohir, karena Golkar partai besar sehingga memiliki cukup suara," katanya.
Airlangga juga telah membuktikan sebagai ketum Partai Golkar sebagai saat ini, yang membawa partai pohon beringin itu ke peringkat nomor satu. "Ini peluang Airlangga untuk memenangkan Pemilu 2024, asal beliau bisa terus menjaga Partai Golkar menjadi nomor satu dan tanpa harus berkoalisi dengan banyak partai," katanya.
(abd)