Menakar Peluang Andika Perkasa Melaju di Pilpres 2024
loading...
A
A
A
JAKARTA - Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menjadi salah satu tokoh yang direkomendasikan menjadi capres 2024 oleh Partai Nasdem. Rekomendasi hasil rapat kerja nasional Partai Nasdem itu diumumkan langsung oleh Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh pada Jumat (17/6/2022).
Sebanyak 13 DPW Nasdem yang mengusulkan nama Andika Perkasa. Nasdem bukan satu-satunya partai yang melirik Andika Perkasa.
Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid pernah mengungkapkan bahwa Andika Perkasa masuk dalam radar PKB untuk didukung maju ke Pilpres 2024. Nama Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) ini juga beberapa kali masuk bursa kandidat Pilpres 2024 di sejumlah lembaga survei.
Misalnya hasil survei Lembaga KedaiKOPI pada 16–24 November 2021 menunjukkan bahwa elektabilitas Jenderal Andika masuk 2 besar kandidat menjadi calon wakil presiden (cawapres) 2024 dengan 12,3 persen. Direktur Eksekutif KedaiKOPI Kunto A Wibowo mengatakan keterpilihan Jenderal Andika di nomor dua ini jika Presiden yang dipilih adalah Prabowo Subianto.
Selain itu, nama Andika Perkasa berada di urutan keempat kandidat Pilpres 2024 versi survei Indonesia Network Election Survey (INES) pada 13-28 April 2022 dengan 7,1%. Kemudian, nama Andika Perkasa di posisi ketujuh dalam bursa capres 2024 versi survei lembaga Parameter Politik dan Politika Research dan Consulting yang diumumkan pada Maret 2022 dengan skor 6,69.
Selanjutnya, pada survei yang dilakukan lembaga Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) pada 15-21 September 2021 dengan metode wawancara langsung atau tatap muka, Andika Perkasa di urutan ke-13 capres 2024 dengan 1,0%. Jenderal Andika Perkasa mulai menjabat menjadi perwira tinggi TNI AD sejak November 2018 sebagai KSAD.
Sebelum menjadi KSAD, Andika Perkasa telah melalui rentetan pengalaman di dunia militer. Lulus dari Akademi Militer dengan pangkat letnan dua pada 1987, menantu mantan Kepala Badan Inteleijen Negara (BIN) AM Hendropriyono ini langsung menjabat sebagai Komandan Peleton Grup 2/Para Komando Komando Kopassus.
Dia mengawali kariernya sebagai perwira pertama infanteri di jajaran korps baret merah atau Kopassus, tepatnya di Grup 2/Para Komando dan Satuan 81 Penanggulangan Teror (Gultor) selama 13 tahun. Andika kemudian melanjutkan pendidikan ke Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad) lalu lulus dengan predikat terbaik.
Pada tahun 2000, Andika masuk ke Departemen Pertahanan dan Keamanan (Dephankam) menjabat sebagai Kepala Seksi Kajian Strategi Hankam, Subdit Jaklak, Ditjakstra, Ditjen Strahan, Departemen Pertahanan. Setelah penugasan di Dephankam dan Mabes TNI-AD, Andika kembali bertugas di Kopassus sebagai Komandan Batalyon 32/Apta Sandhi Prayuda Utama, Grup 3/Sandhi Yudha, Kopassus pada tahun 2002.
Sebagai perwira menengah (Pamen) TNI pada kepangkatan Kolonel (Inf), Andika tercatat pernah menduduki Sespri Kepala Staf Umum (Kasum) TNI, Komandan Resimen Induk (Danrindam) Kodam Jaya/Jayakarta di Jakarta, Komandan Resor Militer (Danrem) 023/Kawal Samudera Kodam I/Bukit Barisan berkedudukan di Kota Sibolga, Provinsi Sumatera Utara.
Kemudian Andika mendapat promosi jabatan menjadi perwira tinggi (Pati) TNI dengan pangkat Brigadir Jenderal (Brigjen) TNI sebagai Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) pada tanggal 25 November 2013 berdasarkan Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/871/XI/2013 tanggal 8 November 2013.
Setahun berselang pada 2014, Andika naik pangkat menjadi bintang dua atau Mayor Jenderal (Mayjen) yakni Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres) selama dua tahun. Kemudian tahun 2016, Andika dipercaya mengisi posisi Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XII/Tanjungpura.
Dua tahun berselang, Andika kembali naik jabatan menjadi Komandan Komando Pembina Doktrin, Pendidikan dan Latihan Angkatan Darat (Dankodiklatad) dengan pangkat Letnan Jenderal (Letjen) TNI Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad). Diketahui, Andika Perkasa akan memasuki masa pensiun pada 21 Desember 2022.
Sementara itu, pendaftaran calon presiden dan wakil presiden 2024 bakal dibuka Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 19 Oktober hingga 25 November 2023. Lalu, bagaimana peluang Andika Perkasa di Pilpres 2024?
“Bagus-bagus saja jika banyak tokoh bisa jadi capres karena siapa pun dari anak bangsa ini yang memiliki prestasi, mesti dibuka ruang untuk bisa jadi capres, siapapun dia, termasuk Andika,” kata Pengamat Politik dari Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin kepada SINDOnews, Minggu (19/6/2022).
Namun, kata Ujang, Andika saat ini masih aktif menjadi Panglima TNI. Sehingga, menurutnya, sebaiknya jangan menarik-narik Andika Perkasa masuk ke politik. Ujang berpendapat bahwa bisa saja jabatan Panglima TNI yang menjadi faktor Andika Perkasa masuk bursa capres saat ini.
“Namun ketika pensiun nanti di akhir tahun ini, ketika tak punya jabatan, seiring dengan itu, maka kekuatan politiknya akan melemah. Sedangkan jalan pencapresan masih panjang. Jika tak punya jabatan, maka akan sulit untuk bisa punya bargaining dan sulit untuk bisa bersaing,” kata Ujang.
Ujang memberikan contoh Gatot Nurmantyo yang santer disebut-sebut sebagai capres terkuat dan mendapat banyak dukungan ketika masih menjabat Panglima TNI. “Namun ketika sudah tak menjabat lagi, maka posisinya pun melemah, dan Pilpres 2019 lalu tanpa Gatot,” pungkasnya.
Pendapat berbeda dikatakan oleh Pengamat Politik dan Direktur IndoStrategi Research and Consulting Arif Nurul Imam. “Jenderal Andika Perkasa merupakan salah satu tokoh potensial yang bisa ikut dalam laga Pilpres 2024. Setidaknya potensi maju sebagai cawapres. Selain itu, potensi lainnya Jenderal Andika juga dilirik parpol seperti Nasdem,” kata Arif.
Sebanyak 13 DPW Nasdem yang mengusulkan nama Andika Perkasa. Nasdem bukan satu-satunya partai yang melirik Andika Perkasa.
Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid pernah mengungkapkan bahwa Andika Perkasa masuk dalam radar PKB untuk didukung maju ke Pilpres 2024. Nama Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) ini juga beberapa kali masuk bursa kandidat Pilpres 2024 di sejumlah lembaga survei.
Misalnya hasil survei Lembaga KedaiKOPI pada 16–24 November 2021 menunjukkan bahwa elektabilitas Jenderal Andika masuk 2 besar kandidat menjadi calon wakil presiden (cawapres) 2024 dengan 12,3 persen. Direktur Eksekutif KedaiKOPI Kunto A Wibowo mengatakan keterpilihan Jenderal Andika di nomor dua ini jika Presiden yang dipilih adalah Prabowo Subianto.
Selain itu, nama Andika Perkasa berada di urutan keempat kandidat Pilpres 2024 versi survei Indonesia Network Election Survey (INES) pada 13-28 April 2022 dengan 7,1%. Kemudian, nama Andika Perkasa di posisi ketujuh dalam bursa capres 2024 versi survei lembaga Parameter Politik dan Politika Research dan Consulting yang diumumkan pada Maret 2022 dengan skor 6,69.
Selanjutnya, pada survei yang dilakukan lembaga Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) pada 15-21 September 2021 dengan metode wawancara langsung atau tatap muka, Andika Perkasa di urutan ke-13 capres 2024 dengan 1,0%. Jenderal Andika Perkasa mulai menjabat menjadi perwira tinggi TNI AD sejak November 2018 sebagai KSAD.
Sebelum menjadi KSAD, Andika Perkasa telah melalui rentetan pengalaman di dunia militer. Lulus dari Akademi Militer dengan pangkat letnan dua pada 1987, menantu mantan Kepala Badan Inteleijen Negara (BIN) AM Hendropriyono ini langsung menjabat sebagai Komandan Peleton Grup 2/Para Komando Komando Kopassus.
Dia mengawali kariernya sebagai perwira pertama infanteri di jajaran korps baret merah atau Kopassus, tepatnya di Grup 2/Para Komando dan Satuan 81 Penanggulangan Teror (Gultor) selama 13 tahun. Andika kemudian melanjutkan pendidikan ke Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad) lalu lulus dengan predikat terbaik.
Pada tahun 2000, Andika masuk ke Departemen Pertahanan dan Keamanan (Dephankam) menjabat sebagai Kepala Seksi Kajian Strategi Hankam, Subdit Jaklak, Ditjakstra, Ditjen Strahan, Departemen Pertahanan. Setelah penugasan di Dephankam dan Mabes TNI-AD, Andika kembali bertugas di Kopassus sebagai Komandan Batalyon 32/Apta Sandhi Prayuda Utama, Grup 3/Sandhi Yudha, Kopassus pada tahun 2002.
Sebagai perwira menengah (Pamen) TNI pada kepangkatan Kolonel (Inf), Andika tercatat pernah menduduki Sespri Kepala Staf Umum (Kasum) TNI, Komandan Resimen Induk (Danrindam) Kodam Jaya/Jayakarta di Jakarta, Komandan Resor Militer (Danrem) 023/Kawal Samudera Kodam I/Bukit Barisan berkedudukan di Kota Sibolga, Provinsi Sumatera Utara.
Kemudian Andika mendapat promosi jabatan menjadi perwira tinggi (Pati) TNI dengan pangkat Brigadir Jenderal (Brigjen) TNI sebagai Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) pada tanggal 25 November 2013 berdasarkan Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/871/XI/2013 tanggal 8 November 2013.
Setahun berselang pada 2014, Andika naik pangkat menjadi bintang dua atau Mayor Jenderal (Mayjen) yakni Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres) selama dua tahun. Kemudian tahun 2016, Andika dipercaya mengisi posisi Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XII/Tanjungpura.
Baca Juga
Dua tahun berselang, Andika kembali naik jabatan menjadi Komandan Komando Pembina Doktrin, Pendidikan dan Latihan Angkatan Darat (Dankodiklatad) dengan pangkat Letnan Jenderal (Letjen) TNI Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad). Diketahui, Andika Perkasa akan memasuki masa pensiun pada 21 Desember 2022.
Sementara itu, pendaftaran calon presiden dan wakil presiden 2024 bakal dibuka Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 19 Oktober hingga 25 November 2023. Lalu, bagaimana peluang Andika Perkasa di Pilpres 2024?
“Bagus-bagus saja jika banyak tokoh bisa jadi capres karena siapa pun dari anak bangsa ini yang memiliki prestasi, mesti dibuka ruang untuk bisa jadi capres, siapapun dia, termasuk Andika,” kata Pengamat Politik dari Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin kepada SINDOnews, Minggu (19/6/2022).
Namun, kata Ujang, Andika saat ini masih aktif menjadi Panglima TNI. Sehingga, menurutnya, sebaiknya jangan menarik-narik Andika Perkasa masuk ke politik. Ujang berpendapat bahwa bisa saja jabatan Panglima TNI yang menjadi faktor Andika Perkasa masuk bursa capres saat ini.
“Namun ketika pensiun nanti di akhir tahun ini, ketika tak punya jabatan, seiring dengan itu, maka kekuatan politiknya akan melemah. Sedangkan jalan pencapresan masih panjang. Jika tak punya jabatan, maka akan sulit untuk bisa punya bargaining dan sulit untuk bisa bersaing,” kata Ujang.
Ujang memberikan contoh Gatot Nurmantyo yang santer disebut-sebut sebagai capres terkuat dan mendapat banyak dukungan ketika masih menjabat Panglima TNI. “Namun ketika sudah tak menjabat lagi, maka posisinya pun melemah, dan Pilpres 2019 lalu tanpa Gatot,” pungkasnya.
Pendapat berbeda dikatakan oleh Pengamat Politik dan Direktur IndoStrategi Research and Consulting Arif Nurul Imam. “Jenderal Andika Perkasa merupakan salah satu tokoh potensial yang bisa ikut dalam laga Pilpres 2024. Setidaknya potensi maju sebagai cawapres. Selain itu, potensi lainnya Jenderal Andika juga dilirik parpol seperti Nasdem,” kata Arif.
(rca)