Jejak Jenderal Andika: Dari Baret Merah, Perisai Presiden hingga Calon Panglima TNI
loading...

Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa resmi ditunjuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi calon tunggal Panglima TNI. Foto/SINDOnews
A
A
A
JAKARTA - Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa resmi ditunjuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi calon tunggal Panglima TNI . Andika diusulkan ke DPR menjadi pengganti Marsekal TNI Hadi Tjahjanto yang akan memasuki masa pensiun pada akhir November 2021.
Lantas, siapa Andika Perkasa? Bagaimana kiprahnya di korps Tentara Nasional Indonesia (TNI)? Berikut rangkuman singkatnya. Baca juga: Ini Kekayaan Calon Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa Rp179 Miliar
Jenderal Andika Perkasa mulai menjabat menjadi perwira tinggi TNI AD sejak November 2018 sebagai KSAD. Sebelum menjadi KSAD, Andika Perkasa telah melalui rentetan pengalaman di dunia militer.
Lulus dari Akademi Militer dengan pangkat letnan dua pada 1987, menantu mantan Kepala Badan Inteleijen Negara (BIN) AM Hendropriyono ini langsung menjabat sebagai Komandan Peleton Grup 2/Para Komando Komando Kopassus. Dia mengawali kariernya sebagai perwira pertama infanteri di jajaran korps baret merah atau Kopassus, tepatnya di Grup 2/Para Komando dan Satuan 81 Penanggulangan Teror (Gultor) selama 13 tahun.
Andika kemudian melanjutkan pendidikan ke Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad) lalu lulus dengan predikat terbaik. Pada tahun 2000, Andika masuk ke Departemen Pertahanan dan Keamanan (Dephankam) menjabat sebagai Kepala Seksi Kajian Strategi Hankam, Subdit Jaklak, Ditjakstra, Ditjen Strahan, Departemen Pertahanan.
Lantas, siapa Andika Perkasa? Bagaimana kiprahnya di korps Tentara Nasional Indonesia (TNI)? Berikut rangkuman singkatnya. Baca juga: Ini Kekayaan Calon Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa Rp179 Miliar
Jenderal Andika Perkasa mulai menjabat menjadi perwira tinggi TNI AD sejak November 2018 sebagai KSAD. Sebelum menjadi KSAD, Andika Perkasa telah melalui rentetan pengalaman di dunia militer.
Lulus dari Akademi Militer dengan pangkat letnan dua pada 1987, menantu mantan Kepala Badan Inteleijen Negara (BIN) AM Hendropriyono ini langsung menjabat sebagai Komandan Peleton Grup 2/Para Komando Komando Kopassus. Dia mengawali kariernya sebagai perwira pertama infanteri di jajaran korps baret merah atau Kopassus, tepatnya di Grup 2/Para Komando dan Satuan 81 Penanggulangan Teror (Gultor) selama 13 tahun.
Andika kemudian melanjutkan pendidikan ke Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad) lalu lulus dengan predikat terbaik. Pada tahun 2000, Andika masuk ke Departemen Pertahanan dan Keamanan (Dephankam) menjabat sebagai Kepala Seksi Kajian Strategi Hankam, Subdit Jaklak, Ditjakstra, Ditjen Strahan, Departemen Pertahanan.
Lihat Juga :