Isu 3 Periode Mencuat Lagi, Garuda: Seperti Pertandingan WWE
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kegaduhan terkait isu perpanjangan masa jabatan presiden menjadi tiga periode dinilai seperti pertandingan World Wrestling Entertainment ( WWE ). Diketahui, isu tiga periode itu kembali muncul pada perayaan 50 tahun Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) beberapa hari lalu.
Adapun isu tiga periode itu menuai pro dan kontra. "Yang satu akting ngotot Jokowi 3 periode, yang satunya lagi akting marah-marah jika Jokowi 3 periode. Ini sama seperti pertandingan WWE," kata Wakil Ketua Umum Partai Garuda Teddy Gusnaidi dalam keterangan tertulis, Selasa (14/6/2022).
Dia pun menjelaskan maksud seperti pertandingan WWE. "Terlihat bertanding tapi sebenarnya sedang berakting, semakin terlihat marah dan keras, maka semakin bagus pemberitaannya," tuturnya.
Teddy yang juga sebagai juru bicara Partai Garuda ini mengkritisi sejumlah elite politik yang terkait isu tiga periode itu. "Ada yang berebut pepesan kosong 3 periode, ada yang salah alamat menyalahkan pemerintah Jokowi akibat putusan MK, ada yang bicara hantu PKI dan banyak hal-hal konyol lainnya, yang secara akal sehat tidak dapat diterima," tuturnya.
Menurutnya, masyarakat awam yang menjadi korban dari kegaduhan isu tiga periode itu. "Yang jadi korban adalah masyarakat awam, mereka ikut berselisih akibat provokasi konyol yang sama sekali tidak ada ilmunya," pungkasnya.
Adapun isu tiga periode itu menuai pro dan kontra. "Yang satu akting ngotot Jokowi 3 periode, yang satunya lagi akting marah-marah jika Jokowi 3 periode. Ini sama seperti pertandingan WWE," kata Wakil Ketua Umum Partai Garuda Teddy Gusnaidi dalam keterangan tertulis, Selasa (14/6/2022).
Dia pun menjelaskan maksud seperti pertandingan WWE. "Terlihat bertanding tapi sebenarnya sedang berakting, semakin terlihat marah dan keras, maka semakin bagus pemberitaannya," tuturnya.
Teddy yang juga sebagai juru bicara Partai Garuda ini mengkritisi sejumlah elite politik yang terkait isu tiga periode itu. "Ada yang berebut pepesan kosong 3 periode, ada yang salah alamat menyalahkan pemerintah Jokowi akibat putusan MK, ada yang bicara hantu PKI dan banyak hal-hal konyol lainnya, yang secara akal sehat tidak dapat diterima," tuturnya.
Menurutnya, masyarakat awam yang menjadi korban dari kegaduhan isu tiga periode itu. "Yang jadi korban adalah masyarakat awam, mereka ikut berselisih akibat provokasi konyol yang sama sekali tidak ada ilmunya," pungkasnya.
(rca)