Pemerintah Diingatkan Jangan Andalkan Utang Luar Negeri

Selasa, 23 Juni 2020 - 21:15 WIB
loading...
Pemerintah Diingatkan...
Ketua Umum Hidupkan Masyarakat Sejahtera (HMS) Center, Hardjuno Wiwoho. Foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - Ketua Umum Hidupkan Masyarakat Sejahtera (HMS) Center, Hardjuno Wiwoho menyoroti pemerintah memperoyeksikan terjadi peningkatan defisit APBN 2020 dari sebelumnya Rp852,9 triliun atau sekitar 5,07% dari Produk Domestik Bruto (PDB) dalam Perpres Nomor 54/2020, menjadi Rp1.039,2 triliun atau menjadi 6,34% dari PDB.

Menurut Hardjuno, proyeksi tersebut seperti menyimpan bom waktu bagi bangsa Indonesia hingga 10 tahun ke depan. Uang pajak rakyat yang dikumpulkan melalui APBN harus menanggung beban akibat melebarnya defisit APBN 2020.

Hardjuno menanggapi pernyataan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) bahwa besaran defisit anggaran fiskal tahun ini akan menjadi beban pemerintah selama 10 tahun ke depan.

Dia menilai defisit anggaran yang dalam dan koreksi pertumbuhan ekonomi menjadi pemicu meningkatnya porsi utang pemerintah.

Peningkatan utang diproyeksi terjadi karena negara membutuhkan tambahan dana untuk membiayai pengeluaran yang tak sebanding dengan pendapatan.

Dia menjelaskan, saat ini saja utang sudah menjadi beban berat dan menggerus APBN. ”Anggaran negara dipakai membayar utang daripada untuk program rakyat,” tutur Hardjuno, Selasa (23/6/2020)

Dia mengingatkan Pemerintah Indonesia tidak selalu mengandalkan utang dari negara lain dalam mengatasi persoalan ekonomi. Pasalnya, bukan pemerintah yang akan menanggung beban tersebut, melainkan rakyat Indonesia hingga anak cucu.

”Jangan lupa yang membayar warisan utang ini adalah generasi sekarang dan mendatang,” ungkapnya. ( )

Diketahui, pelebaran defisit APBN tahun ini terjadi karena pemerintah membutuhkan dana besar untuk penanggulangan dampak pandemi Covid-19. Salah satu peruntukannya yaitu program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar Rp695,2 triliun.

Hardjuno menilai peningkatan defisit ini disebabkan Menteri Keuangan (Menkeu) tidak menghitung alokasi anggaran untuk pemulihan ekonomi atau untuk Covid-19 secara akurat. Akibatnya, tahun ini, alokasi anggaran dan program menumpuk pada APBN 2020 ini.

Menurut dia, lebih mengherankan lagi, ada program pemerintah yang justru tidak berkaitan dengan Covid-19 atau pemulihan ekonomi, namun diikutsertakan dalam program pemulihan ekonomi.

Misalnya dana talangan buat BUMN seperti Garuda dan BUMN lainnya. Padahal sebetulnya keuangan BUMN sudah jelek sebelum terjadi pandemi Covid-19, tetapi dimasukkan dalam APBN Covid-19.

”Makanya jangan heran kalau defisit APBN membengkak, dan saya kira Menkeu Sri Mulyani harus tanggung jawab sebagai bendahara negara,” katanya.
(dam)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Menjaga Utang Negara...
Menjaga Utang Negara Tetap Prudent dan Produktif
Keterbukaan Informasi...
Keterbukaan Informasi Dinilai Jadi Faktor Penting dalam Atasi Pandemi
Kemenkes Sebut Gelombang...
Kemenkes Sebut Gelombang Ketiga Corona Bisa Terjadi
Vaksinasi hingga Prokes...
Vaksinasi hingga Prokes Dinilai Jadi Cara Bangkit dari Pandemi
Pemilu 2024, Bawaslu...
Pemilu 2024, Bawaslu Perkirakan Pelanggaran Banyak Terjadi jika Masih Pandemi
Mendagri Apresiasi Sejumlah...
Mendagri Apresiasi Sejumlah Daerah Cukup Baik Tangani Pandemi
JSIT Indonesia Optimistis...
JSIT Indonesia Optimistis Hadapi Tantangan di Tengah Pandemi
Ketua MPR Tegaskan Vaksinasi...
Ketua MPR Tegaskan Vaksinasi Jadi Kunci Atasi Pandemi
Rakyat Diminta Bersatu...
Rakyat Diminta Bersatu Hadapi Pandemi, Hentikan Polemik Rp2 T Akidi Tio
Rekomendasi
Zoe Levana Bikin Heboh!...
Zoe Levana Bikin Heboh! Live Shopping Event NgeDealYuk Spesial Ramadan 2025 Penuh Kejutan & Diskon
Ramadan dan Lebaran...
Ramadan dan Lebaran Makin Istimewa bersama HONOR X9c 5G dan HONOR Pad 9
Event NgeDealYuk Special...
Event NgeDealYuk Special Ramadan 2025 Kolaborasi Spektakuler yang Telah Sukses Meriahkan Ramadan!
Berita Terkini
Kasus Dugaan Korupsi...
Kasus Dugaan Korupsi LPEI, Jimmy Masrin Siap Kooperatif dan Terbuka
5 menit yang lalu
Jumhur Bersama 30 Komunitas...
Jumhur Bersama 30 Komunitas Ojol Siap Perjuangkan Aspirasi Pekerja Transportasi Daring
1 jam yang lalu
Tekan Penggunaan Kendaraan...
Tekan Penggunaan Kendaraan Pribadi, PGN Berangkatkan 1.267 Pemudik Gratis
2 jam yang lalu
Prabowo dan Menlu Prancis...
Prabowo dan Menlu Prancis Perkuat Kerja Sama Pertahanan dan Modernisasi Alutsista
2 jam yang lalu
Ketum PB Lemkari, Mayjen...
Ketum PB Lemkari, Mayjen TNI Mar Purn Bambang Sutrisno Canangkan Panca Cipta Digdaya
2 jam yang lalu
Kapolri Buka Kemungkinan...
Kapolri Buka Kemungkinan Contraflow Tol Jakarta-Cikampek Mulai Diterapkan Hari Ini
2 jam yang lalu
Infografis
Ukraina Menolak Bayar...
Ukraina Menolak Bayar Utang Rp5.705 Triliun kepada AS
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved