2 Mantan KSAD Menjadi Wapres Era Soeharto, Ini Profilnya

Rabu, 08 Juni 2022 - 12:32 WIB
loading...
A A A
Umar juga menjadi Wakas Res. X Tasikmalaya (1946) dengan pangkat kapten. Kemudian, menjadi Ajudan Panglima Kodam (Pangdam) VI Siliwangi, yang ketika itu dijabat AH Nasution.

Umar juga menduduki sejumlah jabatan lainnya seperti Komandan Batalyon (Danyon) 1-U/III Cirebon (1947) hingga Pangdam V/Jaya-1 (1961-l965). Saat menjabat Pangdam V/Jaya, Umar turut menumpas G-30-S/PKI.

Keandalannya mendukung Panglima Kostrad Mayjen Soeharto menumpas Partai Komunis Indonesia (PKI), membuat Umar dipercaya menjabat Pangkostrad pada 1965-1967. Dia menggantikan Mayjen Soeharto. Umar diangkat sebagai Pangkostrad berdasarkan Surat Keputusan Men/Pangad: Kep.138/12/65 tertanggal 2 Desember 1965. Umar juga diangkat menjadi Pangkolaga pada 1966.

Karier militernya makin meroket setelah menjadi Wakil Panglima Angkatan Darat (Wapangad) (1967-1969). Jabatan Kepala Staf AD pada Desember 1969-April 1973 menjadi puncak karier militernya.

Setelah itu, Umar menjadi Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) selama 10 tahun (1973-l983). Kemudian, pada Jumat, 11 Maret 1983 Umar terpilih dan dilantik menjadi Wakil Presiden RI 1983-1988 mendampingi Presiden Soeharto .

Umar menjadi wapres berdasarkan Ketetapan Nomor VIII/MPR/1983. Umar merupakan Wapres ke-4 Indonesia setelah Mohammad Hatta, Sri Sultan Hamengku Buwono IX, dan Adam Malik . Setelah Umar Wirahadikusumah menyelesaikan tugasnya pada 1988, kursi wapres diduduki Sudharmono.

2. Try Sutrisno
Try Sutrisno diangkat menjadi KSAD pada 7 Juni 1986. Try yang sebelumnya menjabat Wakil KSAD, diangkat menjadi KSAD menggantikan Jenderal TNI Rudini.

Try Sutrisno lahir di Surabaya, 15 November 1935. Try merupakan anak ketiga dari pasangan Soebandi dan Mardiyah.



Sebelum menjadi KSAD, Try menduduki sejumlah jabatan strategis khususnya di TNI Angkatan Darat (AD). Di antaranya, Kasdam XVI/Udayana, Pangdam IV/Sriwijaya, kemudian Pangdam Jaya/Jayakarta, dan Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (Wakasad). Karier militer tertingginya adalah Panglima ABRI (Pangab) pada 1988-1993.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1432 seconds (0.1#10.140)