Mengenal 4 Faktor Penghambat dan Pendorong Integrasi Nasional
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sedikitnya terdapat empat faktor penghambat dan pendorong integrasi nasional yang perlu diketahui. Integrasi nasional dalam hal ini berperan untuk bisa menyatukan segala bentuk perbedaan yang ada.
Integrasi nasional bisa diartikan sebagai bentuk atau proses untuk mempersatukan segala perbedaan yang ada di masyarakat. Tujuannya adalah agar tercipta keharmonisan dan keserasian antar warga masyarakat secara nasional.
Seperti yang diketahui bersama, Indonesia dengan keberagaman yang dimiliki terhimpun dari penduduk-penduduk dengan latar belakang berbeda-beda. Integrasi nasional dalam hal ini akan berperan untuk bisa menyatukan segala bentuk perbedaan yang ada.
Namun, perlu diketahui juga bahwa terdapat faktor penghambat dan pendorong integrasi nasional yang cukup berpengaruh bagi kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia .
Bersumber dari salah satu jurnal SIMDOS (Sistem Informasi Manajemen Dosen) karya Dr. I Putu Ari Astawa, S.Pt, MP Universitas Udayana, berikut ulasannya :
Baca juga : Ancaman Terhadap Integrasi Nasional dan Semboyan Bhineka Tunggal Ika
A. Faktor Penghambat Integrasi Nasional
Faktor penghambat ini bisa juga diartikan sebagai bentuk halangan terhadap tindakan menuju terwujudnya integrasi nasional.
1. Kurangnya Sikap Toleransi
Toleransi biasanya menjadi masalah yang sering muncul dalam keberagaman atau terlalu banyaknya entitas yang berbeda di masyarakat. Secara tidak langsung, kurangnya sikap toleransi ini bisa menjadi penyebab terhambatnya proses integrasi nasional.
Konflik yang muncul akibat faktor ini bisa berujung pada lunturnya rasa persatuan dan kesatuan bangsa. Sehingga bisa berpotensi menghambat laju integrasi nasional. Bahkan, apabila hal ini menjadi masalah berkepanjangan, bukan tidak mungkin suatu bangsa akan hancur dengan sendirinya.
2. Muncul Sikap Ketidakpuasan Atas Pembangunan yang Tidak Merata
Salah satu kebijakan pemerintah Indonesia yang muncul adalah program otonomi daerah. Program ini menjadikan pemerintah daerah turut berwenang dan bertanggung jawab atas sebagian kebijakan yang dilakukan di daerahnya.
Hal ini tentu memungkinkan akan terciptanya ketimpangan dalam berbagai aspek yang dialami antar daerah. Ketimpangan ini bisa menjurus pada terhambatnya proses integrasi nasional.
3. Kurangnya Perhatian atau Apresiasi terhadap Kemajemukan
Faktor penghambat berikutnya adalah kurangnya apresiasi yang dilakukan pemerintah. Dalam hal ini, muncul berbagai persepsi dari masyarakat tentang keberagaman yang dimiliki Indonesia.
Ada sebagian entitas atau kelompok yang merasa kurang mendapat perhatian oleh pemerintah, terutama pada hal yang berkaitan dengan kebudayaan setempat. Hal ini tentu bisa memunculkan kecemburuan sosial yang bisa berdampak pada terkikisnya nilai persatuan dan kesatuan bangsa, serta menghambat laju integrasi nasional.
Baca juga : Erick Thohir: Satgas Bencana Nasional BUMN, Perkuat Integrasi Sistem & Peran untuk Indonesia
4. Kurangnya Kesadaran Diri Masyarakat
Terkadang, seseorang merasa dirinya berbuat benar dan baik, padahal faktanya berkebalikan. Salah satunya adalah sikap individualis. Munculnya sikap individualis ini membuat orang enggan untuk peduli terhadap kondisi sekitarnya.
Sikap ini tentu akan mempersulit proses integrasi nasional, karena tidak adanya kesadaran akan pentingnya memperhatikan kondisi sekitar. Selain itu, akan semakin sulit juga untuk menyatukan berbagai entitas atau kelompok yang beraneka ragam di Indonesia, apabila mereka ini tak kunjung sadar dengan perbuatannya.
B. Faktor Pendorong Integrasi Nasional
Baca juga : Kemenhub Upayakan Percepatan Integrasi Layanan Logistik Nasional
Setelah memahami faktor penghambat integrasi nasional, anda juga perlu mengetahui faktor yang bisa menjadi pendorong terwujudnya integrasi nasional.
1. Muncul Keinginan untuk Bersatu
Perbedaan yang ada di masyarakat sebenarnya bukanlah masalah besar, selagi setiap warganya memiliki kemauan untuk bersatu. Hanya saja, satu pertanyaan yang muncul adalah maukah masyarakat untuk benar-benar bersatu demi bangsa?.
Dalam sila ketiga Pancasila, sebenarnya sudah dijelaskan ‘Persatuan Indonesia’. Tinggal bagaimana masyarakat sendiri terketuk hatinya untuk turut andil dalam mewujudkan keinginan menyatukan bangsa Indonesia ini.
2. Adanya Perasaan Senasib dan Seperjuangan
Jika berbicara tentang pendorong integrasi nasional, mungkin faktor inilah yang paling bisa direalisasikan. Sejarah kelam yang menimpa bangsa tentunya menjadi kenangan pahit bersama. Hingga pada akhirnya, 17 Agustus 1945, perjuangan yang dilakukan semua elemen masyarakat membuahkan hasil dalam bentuk kemerdekaan.
Masyarakat harus bisa mempertahankan rasa senasib dan seperjuangan ini. Jika dahulu digunakan untuk berjuang mengusir penjajah dan merebut kemerdekaan. Maka saat ini, bisa digunakan untuk memperkuat stabilitas nasional, dengan harapan bisa mendorong atau mendukung terwujudnya integrasi nasional.
3. Muncul Ancaman dari Luar
Walaupun sudah merdeka, tetap tidak menutup kemungkinan bahwa akan munculnya sebuah ancaman suatu hari kelak. Maka dari itu, hendaknya semua masyarakat Indonesia turut serta dalam mengantisipasi ancaman-ancaman yang masuk.
4. Ideologi Nasional
Ideologi negara Indonesia adalah Pancasila. Meskipun terdiri dari beragam entitas atau kelompok yang berbeda, namun Pancasila tetap berfungsi sebagai pandangan hidup bangsa.
Implementasi nilai-nilai yang dimiliki Pancasila dalam kegiatan sehari-hari bisa turut membantu dan mendorong integrasi nasional. Sehingga proses terwujudnya persatuan ini bisa segera terealisasi.
Demikian penjelasan mengenai faktor penghambat dan pendorong integrasi nasional. Semoga bermanfaat dan dapat menambah wawasan anda.
Integrasi nasional bisa diartikan sebagai bentuk atau proses untuk mempersatukan segala perbedaan yang ada di masyarakat. Tujuannya adalah agar tercipta keharmonisan dan keserasian antar warga masyarakat secara nasional.
Seperti yang diketahui bersama, Indonesia dengan keberagaman yang dimiliki terhimpun dari penduduk-penduduk dengan latar belakang berbeda-beda. Integrasi nasional dalam hal ini akan berperan untuk bisa menyatukan segala bentuk perbedaan yang ada.
Namun, perlu diketahui juga bahwa terdapat faktor penghambat dan pendorong integrasi nasional yang cukup berpengaruh bagi kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia .
Bersumber dari salah satu jurnal SIMDOS (Sistem Informasi Manajemen Dosen) karya Dr. I Putu Ari Astawa, S.Pt, MP Universitas Udayana, berikut ulasannya :
Baca juga : Ancaman Terhadap Integrasi Nasional dan Semboyan Bhineka Tunggal Ika
A. Faktor Penghambat Integrasi Nasional
Faktor penghambat ini bisa juga diartikan sebagai bentuk halangan terhadap tindakan menuju terwujudnya integrasi nasional.
1. Kurangnya Sikap Toleransi
Toleransi biasanya menjadi masalah yang sering muncul dalam keberagaman atau terlalu banyaknya entitas yang berbeda di masyarakat. Secara tidak langsung, kurangnya sikap toleransi ini bisa menjadi penyebab terhambatnya proses integrasi nasional.
Konflik yang muncul akibat faktor ini bisa berujung pada lunturnya rasa persatuan dan kesatuan bangsa. Sehingga bisa berpotensi menghambat laju integrasi nasional. Bahkan, apabila hal ini menjadi masalah berkepanjangan, bukan tidak mungkin suatu bangsa akan hancur dengan sendirinya.
2. Muncul Sikap Ketidakpuasan Atas Pembangunan yang Tidak Merata
Salah satu kebijakan pemerintah Indonesia yang muncul adalah program otonomi daerah. Program ini menjadikan pemerintah daerah turut berwenang dan bertanggung jawab atas sebagian kebijakan yang dilakukan di daerahnya.
Hal ini tentu memungkinkan akan terciptanya ketimpangan dalam berbagai aspek yang dialami antar daerah. Ketimpangan ini bisa menjurus pada terhambatnya proses integrasi nasional.
3. Kurangnya Perhatian atau Apresiasi terhadap Kemajemukan
Faktor penghambat berikutnya adalah kurangnya apresiasi yang dilakukan pemerintah. Dalam hal ini, muncul berbagai persepsi dari masyarakat tentang keberagaman yang dimiliki Indonesia.
Ada sebagian entitas atau kelompok yang merasa kurang mendapat perhatian oleh pemerintah, terutama pada hal yang berkaitan dengan kebudayaan setempat. Hal ini tentu bisa memunculkan kecemburuan sosial yang bisa berdampak pada terkikisnya nilai persatuan dan kesatuan bangsa, serta menghambat laju integrasi nasional.
Baca juga : Erick Thohir: Satgas Bencana Nasional BUMN, Perkuat Integrasi Sistem & Peran untuk Indonesia
4. Kurangnya Kesadaran Diri Masyarakat
Terkadang, seseorang merasa dirinya berbuat benar dan baik, padahal faktanya berkebalikan. Salah satunya adalah sikap individualis. Munculnya sikap individualis ini membuat orang enggan untuk peduli terhadap kondisi sekitarnya.
Sikap ini tentu akan mempersulit proses integrasi nasional, karena tidak adanya kesadaran akan pentingnya memperhatikan kondisi sekitar. Selain itu, akan semakin sulit juga untuk menyatukan berbagai entitas atau kelompok yang beraneka ragam di Indonesia, apabila mereka ini tak kunjung sadar dengan perbuatannya.
B. Faktor Pendorong Integrasi Nasional
Baca juga : Kemenhub Upayakan Percepatan Integrasi Layanan Logistik Nasional
Setelah memahami faktor penghambat integrasi nasional, anda juga perlu mengetahui faktor yang bisa menjadi pendorong terwujudnya integrasi nasional.
1. Muncul Keinginan untuk Bersatu
Perbedaan yang ada di masyarakat sebenarnya bukanlah masalah besar, selagi setiap warganya memiliki kemauan untuk bersatu. Hanya saja, satu pertanyaan yang muncul adalah maukah masyarakat untuk benar-benar bersatu demi bangsa?.
Dalam sila ketiga Pancasila, sebenarnya sudah dijelaskan ‘Persatuan Indonesia’. Tinggal bagaimana masyarakat sendiri terketuk hatinya untuk turut andil dalam mewujudkan keinginan menyatukan bangsa Indonesia ini.
2. Adanya Perasaan Senasib dan Seperjuangan
Jika berbicara tentang pendorong integrasi nasional, mungkin faktor inilah yang paling bisa direalisasikan. Sejarah kelam yang menimpa bangsa tentunya menjadi kenangan pahit bersama. Hingga pada akhirnya, 17 Agustus 1945, perjuangan yang dilakukan semua elemen masyarakat membuahkan hasil dalam bentuk kemerdekaan.
Masyarakat harus bisa mempertahankan rasa senasib dan seperjuangan ini. Jika dahulu digunakan untuk berjuang mengusir penjajah dan merebut kemerdekaan. Maka saat ini, bisa digunakan untuk memperkuat stabilitas nasional, dengan harapan bisa mendorong atau mendukung terwujudnya integrasi nasional.
3. Muncul Ancaman dari Luar
Walaupun sudah merdeka, tetap tidak menutup kemungkinan bahwa akan munculnya sebuah ancaman suatu hari kelak. Maka dari itu, hendaknya semua masyarakat Indonesia turut serta dalam mengantisipasi ancaman-ancaman yang masuk.
4. Ideologi Nasional
Ideologi negara Indonesia adalah Pancasila. Meskipun terdiri dari beragam entitas atau kelompok yang berbeda, namun Pancasila tetap berfungsi sebagai pandangan hidup bangsa.
Implementasi nilai-nilai yang dimiliki Pancasila dalam kegiatan sehari-hari bisa turut membantu dan mendorong integrasi nasional. Sehingga proses terwujudnya persatuan ini bisa segera terealisasi.
Demikian penjelasan mengenai faktor penghambat dan pendorong integrasi nasional. Semoga bermanfaat dan dapat menambah wawasan anda.
(bim)