Minta Tambahan Rp1,5 Triliun, Menag: Kenaikan Biaya Masyair di Luar Prediksi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengatakan kenaikan biaya paket pelayanan angkutan bus di Arafah, Muzdalifah dan Mina atau dikenal dengan Masyair di luar prediksi. Sebab kenaikan paket melonjak dratis hingga mencapai 5.656,87 ribu SAR atau setara Rp21,76 juta per jamaah.
"Pemerintah sudah mengantisipasi sebenarnya kenaikan masyair itu tetapi tidak pernah menduga kenaikannya setinggi ini. Karena memang dalam analisa dan diskusi kita memang di luar prediksi kita," ujarnya dalam rapat kerja bersama Komisi VIII DPR RI, Senin (30/5/2022).
Gus Yaqut menyampaikan, kenaikan tersebut diketahuinya saat tengah mengecek kesiapan pelaksanaan haji di Arab Saudi pada 18 Mei 2022 lalu. Di mana biaya tersebut biasanya dibahas dalam MoU penyelenggaraan haji atau yang biasa disebut dengan Ta'limatul Hajj, kini sekarang telah digitalisasi dalam bentuk E-hajj.
"Penyelenggaraan ibadah haji tahun lalu sebelum pandemi itu biaya-biaya tercantum pada Ta'limatul Hajj, sekarang kenaikan ini tercantum secara jelas di e-hajj karena mereka sudah mendigitalisasi persyaratan dan perjanjian yang dulu, biaya masyair ini menjadi 5.656,87 real,"kata dia.
Mendengar kenaikan tersebut, Menag pun langsung segera bertemu dengan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq F. Al-Rabiah dan melakukan negosiasi pada Jumat, 20 Mei 2022.
"Ketika mendengar atau tahu kenaikan ini kita ketemu menteri haji itu menunjukkan kekuatan diplomasi kita ke pemerintah Arab Saudi. Tapi memang selalu ada batas-batas di mana kita tidak bisa melakukan intervensi atas kebijakan pemerintah Arab Saudi lebih dalam,"ujarnya.
Pada pertemuan tersebut, pihak Arab Saudi menyampaikan kenaikan tersebut tidak hanya dibayarkan oleh jamaah haji Indonesia. Melainkan jamaah haji di seluruh dunia. "Mau diambil monggo kalau enggak ya enggak papa, dan mereka juga pintar last minute ini diputuskan. Sehingga kita tidak memiliki ruang gerak untuk melakukan manuver yang mungkin bisa menekan masyair ini,"tuturnya.
Diberitakan sebelumnya, Menag Yaqut Cholil Qoumas mengajukan permohonan penambahan anggaran operasional haji tahun 2022 sebesar Rp1,5 triliun kepada DPR. Hal itu disampaikan Ketua Komisi VIII DPR, Yandri Susanto saat membuka rapat kerja yang digelar hari ini, Senin (30/5/2022).
"Komisi VIII DPR telah menerima surat dari Menag dengan nomor B-165/MA/KU.00/05/2022 tanggal 27 Mei 2022 mengenai usulan tambahan anggaran operasional haji reguler dan khusus tahun 1443 Hijriah atau 2022 Masehi," kata Yandri.
Dalam surat tersebut disampaikan tambahan biaya operasional ditujukan untuk biaya pelayanan masyair (angkutan bus) pada penyelenggaraan ibadah haji 1443 H menggunakan sistem paket layanan sebagaimana merujuk kebijakan terkini dari pemerintahan kerajaan Arab Saudi yakni dengan tarif layanan sebesar 5.656,87 SAR per jamaah.
Selain itu, diperlukan juga tambahan biaya penerbangan yang ditangani oleh Saudi Arabia Airlines berupa biaya handling di Bandara Soekarno-Hatta, untuk jamaah dari embarkasi Surabaya serta biaya selisih kurs dengan adanya paket pelayanan masyair dan tambahan biaya penerbangan tersebut.
"Pemerintah sudah mengantisipasi sebenarnya kenaikan masyair itu tetapi tidak pernah menduga kenaikannya setinggi ini. Karena memang dalam analisa dan diskusi kita memang di luar prediksi kita," ujarnya dalam rapat kerja bersama Komisi VIII DPR RI, Senin (30/5/2022).
Gus Yaqut menyampaikan, kenaikan tersebut diketahuinya saat tengah mengecek kesiapan pelaksanaan haji di Arab Saudi pada 18 Mei 2022 lalu. Di mana biaya tersebut biasanya dibahas dalam MoU penyelenggaraan haji atau yang biasa disebut dengan Ta'limatul Hajj, kini sekarang telah digitalisasi dalam bentuk E-hajj.
"Penyelenggaraan ibadah haji tahun lalu sebelum pandemi itu biaya-biaya tercantum pada Ta'limatul Hajj, sekarang kenaikan ini tercantum secara jelas di e-hajj karena mereka sudah mendigitalisasi persyaratan dan perjanjian yang dulu, biaya masyair ini menjadi 5.656,87 real,"kata dia.
Mendengar kenaikan tersebut, Menag pun langsung segera bertemu dengan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq F. Al-Rabiah dan melakukan negosiasi pada Jumat, 20 Mei 2022.
"Ketika mendengar atau tahu kenaikan ini kita ketemu menteri haji itu menunjukkan kekuatan diplomasi kita ke pemerintah Arab Saudi. Tapi memang selalu ada batas-batas di mana kita tidak bisa melakukan intervensi atas kebijakan pemerintah Arab Saudi lebih dalam,"ujarnya.
Pada pertemuan tersebut, pihak Arab Saudi menyampaikan kenaikan tersebut tidak hanya dibayarkan oleh jamaah haji Indonesia. Melainkan jamaah haji di seluruh dunia. "Mau diambil monggo kalau enggak ya enggak papa, dan mereka juga pintar last minute ini diputuskan. Sehingga kita tidak memiliki ruang gerak untuk melakukan manuver yang mungkin bisa menekan masyair ini,"tuturnya.
Diberitakan sebelumnya, Menag Yaqut Cholil Qoumas mengajukan permohonan penambahan anggaran operasional haji tahun 2022 sebesar Rp1,5 triliun kepada DPR. Hal itu disampaikan Ketua Komisi VIII DPR, Yandri Susanto saat membuka rapat kerja yang digelar hari ini, Senin (30/5/2022).
"Komisi VIII DPR telah menerima surat dari Menag dengan nomor B-165/MA/KU.00/05/2022 tanggal 27 Mei 2022 mengenai usulan tambahan anggaran operasional haji reguler dan khusus tahun 1443 Hijriah atau 2022 Masehi," kata Yandri.
Dalam surat tersebut disampaikan tambahan biaya operasional ditujukan untuk biaya pelayanan masyair (angkutan bus) pada penyelenggaraan ibadah haji 1443 H menggunakan sistem paket layanan sebagaimana merujuk kebijakan terkini dari pemerintahan kerajaan Arab Saudi yakni dengan tarif layanan sebesar 5.656,87 SAR per jamaah.
Selain itu, diperlukan juga tambahan biaya penerbangan yang ditangani oleh Saudi Arabia Airlines berupa biaya handling di Bandara Soekarno-Hatta, untuk jamaah dari embarkasi Surabaya serta biaya selisih kurs dengan adanya paket pelayanan masyair dan tambahan biaya penerbangan tersebut.
(cip)