Dokter Reisa Jelaskan Penggunaan Dexamethasone Sesuai Saran WHO

Jum'at, 19 Juni 2020 - 17:06 WIB
loading...
Dokter Reisa Jelaskan...
Dokter Reisa Broto Asmoro, anggota tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Nasional Percepatan Penanganan Covid-19. Foto/inews
A A A
JAKARTA - Meskipun telah direkomendasikan badan kesehatan dunia atau WHO untuk pengobatan kasus berat Covid-19, penggunaan dexamethasone harus tepat. Masyarakat sebaiknya berkonsultasi dulu dengan dokter karena untuk penggunaan jangka panjang tetap memiliki efek samping

“Jadi ikuti saran WHO Indonesia,” kata Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Nasional Percepatan Penanganan Covid-19, dr. Reisa Broto Asmoro di Media Center Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Jakarta, Jumat (19/6/2020).

(Baca: WHO Rekomendasikan Dexamethasone, Dokter Reisa: Hati-hati)

Reisa menjelaskan, sesuai saran WHO obat ini direkomendasikan hanya untuk kasus terkonfirmasi berat dan kritis, yaitu pada pasien yang membutuhkan ventilator dan bantuan pernapasan. “Kedua, obat ini dianjurkan karena akan mengurangi jumlah kematian sebesar 20 sampai 30 persen dari kasus-kasus tersebut,” katanya.

Ketiga, lanjut Reisa, dexamethasone tidak berdampak atau efektif pada kasus-kasus ringan atau tanpa gejala. “Keempat, ini penting saudara-saudari, bapak-ibu, obat ini tidak memiliki khasiat pencegahan. Ini bukan penangkal Covid-19, ini bukan vaksin. Ini merupakan kombinasi obat-obatan,” ungkap Reisa.

(Baca: Dokter Reisa Ajak Lawan COVID-19 dengan Rajin Mencuci Tangan)

Reisa pun menjelaskan, pemakaian obat-obat steroid seperti dexamethasone untuk Covid-19 hanya dibolehkan dalam pengawasan ahli, para dokter dan dilakukan di sarana dengan fasilitas yang memadai untuk menangani efek samping yang dapat terjadi. Saat ini, kata Reisa, Badan Pengawasan Obat dan Makanan atau BPOM akan memantau peredaran dexamethasone.

“Maka, saudara-saudari sekalian, meski kita telah mendengar beberapa berita baik kemajuan dunia kesehatan baik dalam negeri, maupun dari luar negeri, internasional, WHO sampai saat ini belum menentukan obat atau regimen data kombinasi pengobatan yang tetap untuk perawatan pasien Covid-19,” kata Reisa.
(muh)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1863 seconds (0.1#10.140)