Kolaborasi Militer dan Sipil Terbukti Efektif Menanggulangi Pandemi Covid-19
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kepala Pusat Kesehatan (Kapuskes) TNI Mayjen TNI Budiman mengungkapkan bahwa kolaborasi antara militer dan sipil telah terbukti efektif dalam menanggulangi pandemi Covid-19 . Adapun implementasinya tertuang dalam konsep penta-helix yang diusung pemerintah.
Budiman mengatakan, keberhasilan kolaborasi dua unsur itu terlihat jelas dalam pengoperasian Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat. "Perwujudan kolaborasi sipil-militer yang baik adalah pengoperasian RSDC Wisma Atlet. Rumah Sakit Darurat Covid-19 ini dalam perjalanannya menggabungkan Wisma Atlet Kemayoran dan Wisma Atlet Pademangan," katanya saat membuka Rapat Koordinasi Teknis Kesehatan (Rakorniskes) TNI Tahun 2022 di Aula Gatot Soebroto, Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (13/4/2022).
Dia menjelaskan bahwa RSDC Wisma Atlet merupakan rumah sakit darurat khusus Covid-19 terbesar di dunia. Jika diakumulasikan, jumlah kapasitas tempat tidur dari rumah sakit dadakan itu mencapai 12 ribu.
"Total kapasitas bed sebanyak 12.493. Dengan demikian RS Covid-19 Wisma Atlet adalah merupakan rumah sakit khusus Covid-19 yang terbesar di dunia," tuturnya.
Bahkan, kata Budiman, saat varian Covid-19 delta merebak di Indonesia, dalam satu hari RSDC Wisma Atlet Kemayoran bisa menampung sekora 7.000 pasien. Menurut dia, jumlah itu amat besar untuk suatu rumah sakit yang menangani pasien.
"Di mana pada masa varian delta, RSDC pernah merawat lebih dari 7.000 pasien. Ini suatu angka yang fantastis bagi rumah sakit untuk dapat merawat pasien sebanyak itu," ungkapnya.
Dia mengatakan, TNI memiliki tugas pokok untuk melindungi segenap bangsa dari segala ancaman. Salah satunya yaitu ancaman Covid-19 yang dampaknya sudah benar-benar nyata dan dirasakan saat ini.
"Kolaborasi sipil-militer telah lama terwujud sejak zaman perang kemerdekaan dan kolaborasi ini telah teruji dan dapat terjaga utuh sampai kapan pun," katanya.
Budiman mengatakan, keberhasilan kolaborasi dua unsur itu terlihat jelas dalam pengoperasian Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat. "Perwujudan kolaborasi sipil-militer yang baik adalah pengoperasian RSDC Wisma Atlet. Rumah Sakit Darurat Covid-19 ini dalam perjalanannya menggabungkan Wisma Atlet Kemayoran dan Wisma Atlet Pademangan," katanya saat membuka Rapat Koordinasi Teknis Kesehatan (Rakorniskes) TNI Tahun 2022 di Aula Gatot Soebroto, Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (13/4/2022).
Dia menjelaskan bahwa RSDC Wisma Atlet merupakan rumah sakit darurat khusus Covid-19 terbesar di dunia. Jika diakumulasikan, jumlah kapasitas tempat tidur dari rumah sakit dadakan itu mencapai 12 ribu.
"Total kapasitas bed sebanyak 12.493. Dengan demikian RS Covid-19 Wisma Atlet adalah merupakan rumah sakit khusus Covid-19 yang terbesar di dunia," tuturnya.
Bahkan, kata Budiman, saat varian Covid-19 delta merebak di Indonesia, dalam satu hari RSDC Wisma Atlet Kemayoran bisa menampung sekora 7.000 pasien. Menurut dia, jumlah itu amat besar untuk suatu rumah sakit yang menangani pasien.
"Di mana pada masa varian delta, RSDC pernah merawat lebih dari 7.000 pasien. Ini suatu angka yang fantastis bagi rumah sakit untuk dapat merawat pasien sebanyak itu," ungkapnya.
Dia mengatakan, TNI memiliki tugas pokok untuk melindungi segenap bangsa dari segala ancaman. Salah satunya yaitu ancaman Covid-19 yang dampaknya sudah benar-benar nyata dan dirasakan saat ini.
"Kolaborasi sipil-militer telah lama terwujud sejak zaman perang kemerdekaan dan kolaborasi ini telah teruji dan dapat terjaga utuh sampai kapan pun," katanya.
(rca)