Pemerintah Klaim Program Bansos Jangkau 60% Keluarga Indonesia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, program bantuan sosial ( bansos ) yang dikeluarkan pemerintah telah menjangkau 60% keluarga Indonesia.
Di mana hal ini hanya program yang berasal dari pemerintah pusat, belum termasuk program bansos di lingkungan pemerintah daerah (pemda). Dia berharap ini dapat membantu masyarakat yang terdampak Covid-19.
“Melalui bansos Covid-19 dan dukungan BLT desa, pemerintah telah memberikan perlindungan sosial kepada sekitar 60% keluarga Indonesia yang terdampak secara ekonomi sosial sebagai akibat Covid-19,” katanya saat konferensi pers di Kantor Presiden, Rabu (17/6/2020). (Baca juga: Audiensi dengan BNPB, Ini Tiga Poin Masukan KM ITB soal COVID-19)
Menurut dia, ada dua program bansos yang dikeluarkan pemerintah yaitu reguler dan nonreguler. Di mana program reguler meliputi program keluarga harapan (PKH) dan bantuan pangan non tunai (BNPT). “Kemudian disamping itu ada program bansos reguler, selama covid ini juga ada bantuan berupa bansos nonreguler yang sumbernya dari Kementerian Sosial, dari Kementerian Desa, dan dari daerah baik kabupaten/kota maupun provinsi yang diambilkan dari program refocusing dan realokasi anggaran yang ada di APBD masing-masing,” paparnya.
Menteri Sosial (Mensos) Juliari P Batubara menyebut bahwa untuk PKH realisasinya per Juni 2020 sudah 95,4% . Di mana ada 9.543.329 keluarga penerima manfaat (KPM) yang sudah menerima PKH dengan dana total Rp2,42 triliun. “Sisa untuk Juni masih ada 456.671 keluarga yang belum menerima bantuan atau dana kurang lebih sekitar Rp130 miliar. Insya Allah sampai akhir bulan akan tersalurkan. Sehingga pencapaian bisa 100% yakni 10 juta keluarga penerima manfaat,” ungkapnya.
Sementara itu untuk BNPT, dari target 20 juta KPM yang sudah tersalurkan sebanyak 18.331.273 KPM. Dia mengatakan target ini belum bisa tercapai 100% dan harus menyesuaikan dengan protokol kesehatan. Sebagian besar sisa target penerima manfaat ini berada di wilayah mudah terjangkau. “Insya Allah bulan depan kita bisa mencapai 20 juta keluarga untuk BPNT sehingga target 20 juta KPM bisa tercapai,” katanya.
Lalu untuk bantuan sembako, Jabodetabek bulan April-Juni disalurkan dalam enam tahap. Di mana sampai saat ini sudah selesai empat tahap penyaluran. “Sekarang sudah masuk tahap kelima, 15 Juni-29 Juni. Dan pada sekitar 14 Juli nanti akan selesai untuk gelombang pertama progress report di wilayah Jabodetabek dengan target 1,9 juta KPM,” jelasnya.
Sementara untuk bansos tunai sudah masuk tahap dua penyaluran. Di mana sampai dengan hari ini realisasi kurang lebih 73,3% dari target 9 juta. “(Yang tersalurkan) yakni 6,597 juta keluarga atau senilai Rp3,96 triliun yang sudah diserahkan kepada keluarga yang masuk dalam data kami,” paparnya.
Di mana hal ini hanya program yang berasal dari pemerintah pusat, belum termasuk program bansos di lingkungan pemerintah daerah (pemda). Dia berharap ini dapat membantu masyarakat yang terdampak Covid-19.
“Melalui bansos Covid-19 dan dukungan BLT desa, pemerintah telah memberikan perlindungan sosial kepada sekitar 60% keluarga Indonesia yang terdampak secara ekonomi sosial sebagai akibat Covid-19,” katanya saat konferensi pers di Kantor Presiden, Rabu (17/6/2020). (Baca juga: Audiensi dengan BNPB, Ini Tiga Poin Masukan KM ITB soal COVID-19)
Menurut dia, ada dua program bansos yang dikeluarkan pemerintah yaitu reguler dan nonreguler. Di mana program reguler meliputi program keluarga harapan (PKH) dan bantuan pangan non tunai (BNPT). “Kemudian disamping itu ada program bansos reguler, selama covid ini juga ada bantuan berupa bansos nonreguler yang sumbernya dari Kementerian Sosial, dari Kementerian Desa, dan dari daerah baik kabupaten/kota maupun provinsi yang diambilkan dari program refocusing dan realokasi anggaran yang ada di APBD masing-masing,” paparnya.
Menteri Sosial (Mensos) Juliari P Batubara menyebut bahwa untuk PKH realisasinya per Juni 2020 sudah 95,4% . Di mana ada 9.543.329 keluarga penerima manfaat (KPM) yang sudah menerima PKH dengan dana total Rp2,42 triliun. “Sisa untuk Juni masih ada 456.671 keluarga yang belum menerima bantuan atau dana kurang lebih sekitar Rp130 miliar. Insya Allah sampai akhir bulan akan tersalurkan. Sehingga pencapaian bisa 100% yakni 10 juta keluarga penerima manfaat,” ungkapnya.
Sementara itu untuk BNPT, dari target 20 juta KPM yang sudah tersalurkan sebanyak 18.331.273 KPM. Dia mengatakan target ini belum bisa tercapai 100% dan harus menyesuaikan dengan protokol kesehatan. Sebagian besar sisa target penerima manfaat ini berada di wilayah mudah terjangkau. “Insya Allah bulan depan kita bisa mencapai 20 juta keluarga untuk BPNT sehingga target 20 juta KPM bisa tercapai,” katanya.
Lalu untuk bantuan sembako, Jabodetabek bulan April-Juni disalurkan dalam enam tahap. Di mana sampai saat ini sudah selesai empat tahap penyaluran. “Sekarang sudah masuk tahap kelima, 15 Juni-29 Juni. Dan pada sekitar 14 Juli nanti akan selesai untuk gelombang pertama progress report di wilayah Jabodetabek dengan target 1,9 juta KPM,” jelasnya.
Sementara untuk bansos tunai sudah masuk tahap dua penyaluran. Di mana sampai dengan hari ini realisasi kurang lebih 73,3% dari target 9 juta. “(Yang tersalurkan) yakni 6,597 juta keluarga atau senilai Rp3,96 triliun yang sudah diserahkan kepada keluarga yang masuk dalam data kami,” paparnya.
(nbs)