Pemerintah Dukung Penuh Unair Kembangkan Obat Corona
loading...
A
A
A
SURABAYA - Pemerintah mendukung penuh semua pihak yang berupaya membuat vaksin virus corona jenis baru, COVID-19. Salah satunya tim peneliti Universitas Airlangga ( Unair ) Surabaya, Jawa Timur yang sedang mengembangkan obat untuk penyakit akibat virus corona .
"Saya sudah berdiskusi dengan tim (peneliti Unair ) mengenai langkah-langkah yang sudah dilakukan, dan kira-kira nanti apa yang diperlukan, terutama yang perlu dukungan dari pemerintah, terutama berkaitan dengan proses," kata Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy saat meninjau laboratorium Unair bersama jajaran petinggi Kampus Unair seperti tertulis di siaran persnya, Selasa (16/6/2020).
Muhadjir memuji ide yang ditelurkan para peneliti Unair sebagai ide yang brilian. Dia berharap, proses pengembangan obat Covid-19 ciptaan anak negeri bisa ditindaklanjuti di tengah ketidakpastian kapan pandemi corona berakhir. ( )
"Sehingga bisa memberikan kontibusi nyata dalam upaya kita untuk menangani COVID-19 terutama dalam mengurangi tingkat fatalitas yang di Indonesia ini masih tergolong tinggi," katanya.
Dalam kunjungan itu, Menko Muhadjir juga meninjau fasilitas untuk uji spesimen COVID-19 yang ada di laboratorium Unair. "Saya sudah cek, fasilitasnya sudah sangat bagus. Kemudian di sini ada RS khusus covid dengan kapasitas hampir 300 bed dengan fasilitas yang sangat memadai," katanya.
Muhadjir mengatakan, Unair merupakan salah satu perguruan tinggi yang menjadi andalan untuk mendukung uji spesimen di wilayah Jawa Timur, khususnya Surabaya. "Itu karena di sini ada fasilitas laboratorium BSL-3 yang tingkat keamanannya untuk uji spesimen bisa dibilang 99%, termasuk akurasinya," katanya.( )
Untuk diketahui, tim peneliti Universitas Airlangga dengan didukung dari BNPB dan BIN berhasil menemukan obat yang berpotensi untuk mengobati pasien COVID-19. Dikutip dari laman news.unair.id, Ketua Pusat Penelitian dan Pengembangan Stem Cell Universitas Airlangga, Purwati menjelaskan, obat tersebut terdiri dari lima kombinasi regimen obat dari obat-obat yang sudah beredar di pasaran yakni Lopinavir/ritonavir dengan azithromicyne; Lopinavir/ritonavir dengan doxycyline; Lopinavir/ritonavir dengan chlaritromycine; Hydroxychloroquine dengan azithromicyne; dan Hydroxychloroquine dengan doxycycline.
Dijelaskan Purwati, regimen kombinasi obat corona tersebut tidak untuk diperjualbelikan secara bebas.
"Saya sudah berdiskusi dengan tim (peneliti Unair ) mengenai langkah-langkah yang sudah dilakukan, dan kira-kira nanti apa yang diperlukan, terutama yang perlu dukungan dari pemerintah, terutama berkaitan dengan proses," kata Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy saat meninjau laboratorium Unair bersama jajaran petinggi Kampus Unair seperti tertulis di siaran persnya, Selasa (16/6/2020).
Muhadjir memuji ide yang ditelurkan para peneliti Unair sebagai ide yang brilian. Dia berharap, proses pengembangan obat Covid-19 ciptaan anak negeri bisa ditindaklanjuti di tengah ketidakpastian kapan pandemi corona berakhir. ( )
"Sehingga bisa memberikan kontibusi nyata dalam upaya kita untuk menangani COVID-19 terutama dalam mengurangi tingkat fatalitas yang di Indonesia ini masih tergolong tinggi," katanya.
Dalam kunjungan itu, Menko Muhadjir juga meninjau fasilitas untuk uji spesimen COVID-19 yang ada di laboratorium Unair. "Saya sudah cek, fasilitasnya sudah sangat bagus. Kemudian di sini ada RS khusus covid dengan kapasitas hampir 300 bed dengan fasilitas yang sangat memadai," katanya.
Muhadjir mengatakan, Unair merupakan salah satu perguruan tinggi yang menjadi andalan untuk mendukung uji spesimen di wilayah Jawa Timur, khususnya Surabaya. "Itu karena di sini ada fasilitas laboratorium BSL-3 yang tingkat keamanannya untuk uji spesimen bisa dibilang 99%, termasuk akurasinya," katanya.( )
Untuk diketahui, tim peneliti Universitas Airlangga dengan didukung dari BNPB dan BIN berhasil menemukan obat yang berpotensi untuk mengobati pasien COVID-19. Dikutip dari laman news.unair.id, Ketua Pusat Penelitian dan Pengembangan Stem Cell Universitas Airlangga, Purwati menjelaskan, obat tersebut terdiri dari lima kombinasi regimen obat dari obat-obat yang sudah beredar di pasaran yakni Lopinavir/ritonavir dengan azithromicyne; Lopinavir/ritonavir dengan doxycyline; Lopinavir/ritonavir dengan chlaritromycine; Hydroxychloroquine dengan azithromicyne; dan Hydroxychloroquine dengan doxycycline.
Dijelaskan Purwati, regimen kombinasi obat corona tersebut tidak untuk diperjualbelikan secara bebas.
(abd)