Ormas Islam Dinilai Berperan Penting Cegah Paham Radikal Terorisme
loading...
A
A
A
Dia mengatakan, ormas-ormas ini ikut serta memberikan literasi kepada masyarakat di dunia maya, sehingga ruang publik di dunia maya tidak hanya diisi oleh orang-orang berpemahaman radikal.
“Kami lihat ormas-ormas Islam ini juga memiliki media sosial dan website. Tentu sangat kami dukung, dalam upaya ikut meliterasi sehingga ruang publik yang ada di dunia maya tidak dikuasai oleh kelompok-kelompok radikal yang tidak sesuai dengan pemahaman-pemaham ulama kita yang dulu membangun bangsa ini, Tentunya ini sangat kami apresiasi," tuturnya.
Boy Rafli berharap para ormas Islam untuk terus hadir di masyarakat sehingga bisa terus membantu dalam memoderasi masyarakat dari pikiran-pikiran yang salah.
“Kami memohon untuk terus hadir di masyarakat untuk ikut serta memoderasi pikiran-pikiran tidak lazim tersebut agar kembali ke metode dakwah Islam yang rahmatan lil alammin,” ujarnya.
Sementara itu Ketua Umum LPOI KH Said Aqil Siraj mengatakan, ormas Islam yang tergabung dalam LPOI siap bekerja sama dan membantu BNPT, baik dalam pencegahan paham radikal terorisme, maupun penguatan empat pilar kebangsaan di lingkungan masyarakat.
“Insya Allah kami siap bekerja sama dengan BNPT untuk membantu mencegah penyebaran paham raikal terorimse dan memperkuat empat pilar agar nantinya bisa dihayati oleh masyarakat,” ungkap Said Aqil Siraj.
Said Agil menjelaskan, ormas Islam yang ada di Indonesia ini merupakan kekuatan civil society non politik yang sangat penting di masyarakat. Ormas Islam ini tidak berkaitan dengan partai politik ataupun pemerintah. Namun demikian ormas Islam ini memiliki fungsi yang cukup besar dalam merekatkan persatuan di masyarakat.
“Ormas-ormas ini adalah kekuatan civil society non-politik. Karena negara besar seperti negara kuat apapun, pasti juga sangat membutuhkan kekuatan civil society. Jadi tidak hanya kekuatan partai politik atau kekuatan pemerintah saja. Tetapi ada juga kekuatan masyarakat non politik, non-government sebagai perekat dan pemersatu masyarakat, yaitu Ormas salah satunya ormas-ormas Islam,” ungkap Said Aqil.
Dia mengapresiasi kegiatan Halal Bihalal dan Silaturahmi Kebangsaan yang diselenggarakan BNPT tersebut bersama tokoh ormas Islam yang tergabung dalam wadah LPOI ini. Dan berharap silaturahmi ini bisa terus berkelanjutan.
Sementara itu Deputi I bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalsasi BNPT, Mayjen TNI Hendri Paruhuman Lubis mengatakan, ada dua hal penting mengapa ormas keagamaan yang ada di Indonesia ini menjadi kunci dalam upaya pencegahan paham radikal terorisme di Indonesia. Pertama, ormas keagamaan memiliki basis dan akar kuat di tengah masyarakat.
“Kami lihat ormas-ormas Islam ini juga memiliki media sosial dan website. Tentu sangat kami dukung, dalam upaya ikut meliterasi sehingga ruang publik yang ada di dunia maya tidak dikuasai oleh kelompok-kelompok radikal yang tidak sesuai dengan pemahaman-pemaham ulama kita yang dulu membangun bangsa ini, Tentunya ini sangat kami apresiasi," tuturnya.
Boy Rafli berharap para ormas Islam untuk terus hadir di masyarakat sehingga bisa terus membantu dalam memoderasi masyarakat dari pikiran-pikiran yang salah.
“Kami memohon untuk terus hadir di masyarakat untuk ikut serta memoderasi pikiran-pikiran tidak lazim tersebut agar kembali ke metode dakwah Islam yang rahmatan lil alammin,” ujarnya.
Sementara itu Ketua Umum LPOI KH Said Aqil Siraj mengatakan, ormas Islam yang tergabung dalam LPOI siap bekerja sama dan membantu BNPT, baik dalam pencegahan paham radikal terorisme, maupun penguatan empat pilar kebangsaan di lingkungan masyarakat.
“Insya Allah kami siap bekerja sama dengan BNPT untuk membantu mencegah penyebaran paham raikal terorimse dan memperkuat empat pilar agar nantinya bisa dihayati oleh masyarakat,” ungkap Said Aqil Siraj.
Said Agil menjelaskan, ormas Islam yang ada di Indonesia ini merupakan kekuatan civil society non politik yang sangat penting di masyarakat. Ormas Islam ini tidak berkaitan dengan partai politik ataupun pemerintah. Namun demikian ormas Islam ini memiliki fungsi yang cukup besar dalam merekatkan persatuan di masyarakat.
“Ormas-ormas ini adalah kekuatan civil society non-politik. Karena negara besar seperti negara kuat apapun, pasti juga sangat membutuhkan kekuatan civil society. Jadi tidak hanya kekuatan partai politik atau kekuatan pemerintah saja. Tetapi ada juga kekuatan masyarakat non politik, non-government sebagai perekat dan pemersatu masyarakat, yaitu Ormas salah satunya ormas-ormas Islam,” ungkap Said Aqil.
Dia mengapresiasi kegiatan Halal Bihalal dan Silaturahmi Kebangsaan yang diselenggarakan BNPT tersebut bersama tokoh ormas Islam yang tergabung dalam wadah LPOI ini. Dan berharap silaturahmi ini bisa terus berkelanjutan.
Sementara itu Deputi I bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalsasi BNPT, Mayjen TNI Hendri Paruhuman Lubis mengatakan, ada dua hal penting mengapa ormas keagamaan yang ada di Indonesia ini menjadi kunci dalam upaya pencegahan paham radikal terorisme di Indonesia. Pertama, ormas keagamaan memiliki basis dan akar kuat di tengah masyarakat.