Kata Ali Masykur Musa soal Covid-19: New Life and New Civilization

Senin, 15 Juni 2020 - 18:17 WIB
loading...
Kata Ali Masykur Musa soal Covid-19: New Life and New Civilization
Ketua Umum PP Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Ali Masykur Musa. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Ketua Umum PP Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Ali Masykur Musa mengungkapkan ada hikmah di balik pandemi virus Corona (Covid-19).

Dia mengatakan, Pandemi Covid-19 adalah kehendak Allah. "Allah akan memberikan hikmah apa di balik makna musibah yang sangat luar biasa ini, dan di sini Allah akan memberi petunjuk, petunjuk ternyata salah satunya kita harus melalui proses yang disebut new normal. Lebih jauh dari itu saya mengartikan sebagai new life and new civilization," tutur Ali Masykur Musa saat berbincang dalam program IG Live SINDOnews Bertajuk New Normal dalam Perspektif Cendekiawan Muslim, Senin (15/6/2020).

Dia mengatakan, new life adalah pandangan baru di dalam sistem kehidupan bermasyarakat dan berhubungan sosial, termasuk di dalam keluarga.

Kedua, kata dia, new civilization atau peradaban baru manusia setelah pasca Covid-19 atau proses transis i."Misalkan cara untuk menghormat orang, tidak lagi langsung setiap saat bisa bertemu, tetapi secara tidak langsung setiap saat bertemu, ini adalah hikmah pertama. Hikmah kedua, adalah oh ternyata manusia kamu tuh harus kembali ke ajarannya, namanya kebersihan, suci, itu menjadi bagian dari iman," tuturnya.( )

Dia mengatakan, dalam belajar agama, salah satu babnya mengenai suci atau bersih. "Cara wudhu, cara pakaian, menyuci dan cara mandinya, cara makannya semua diatur dan itu harus suci, sementara ini orang lupa terhadap cara hidup bersih seperti itu," tutur pria yang biasa disapa Cak Ali ini.

Lebih lanjut dia mengatakan hikmah di balik pandemi Covid-19 bidang ekonomi. "Jadi kalau orang berekonomi hanya dengan cara konvensional, ini sudah enggak zamannya. Karena itu orang dipaksa dalam berekonomi itu harus dengan online pakai e-commerce, dan e-payment, dan e-billing, tanpa itu orang ketinggalan," katanya.

"Ini makna di balik ini semua bahwa orang harus mengejar TI (teknologi informasi) jangan sampai di dalam masa transisi ini TI dikuasai orang asing, ekonomi harus tetap jalan, kemudian memperkaya mereka yang punya TI," sambungnya.
(dam)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.5003 seconds (0.1#10.140)