Lemhannas dan Kemlu Bersinergi Perkuat Ketahanan Nasional
loading...
A
A
A
JAKARTA - Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Ace Hasan Syadzily berkunjung ke Kementerian Luar Negeri ( Kemlu )di Jakarta, Senin (16/12/2024). Ace Hasan didampingi Sekretaris Utama Lemhannas Komjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak dan Deputi Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan Mayjen TNI Rido Hermawan.
Kedatangan Ace disambut langsung Menlu Sugiono , yang juga merupakan anggota Dewan Pengarah Lemhannas. Keduanya membahas pentingnya sinergi antara Lemhannas dan Kemlu dalam memperkuat ketahanan nasional melalui kajian geopolitik, diplomasi, serta pemantapan nilai-nilai kebangsaan.
Ace Hasan menjelaskan Lemhannas memiliki peran strategis dalam menyiapkan kader pemimpin tingkat nasional. Baik dari kalangan militer, Polri, maupun sipil dengan menitikberatkan pada wawasan geopolitik dan geostrategi.
Dalam kunjungan ini, ia menyoroti pentingnya kolaborasi dengan Kemlu RI untuk memperkuat posisi Indonesia di tengah dinamika global. Potensi kolaborasi antara Lemhannas dan Kemlu sangat besar, khususnya dalam pemantapan nilai-nilai kebangsaan bagi warga Indonesia di luar negeri serta pelaksanaan kajian-kajian strategis yang bertujuan memperkuat kebijakan luar negeri Presiden.
”Kajian tersebut mencakup isu-isu penting seperti kerja sama BRICS, Organization for Economic Cooperation and Development (OECD), dan kebijakan Amerika Serikat pasca pemilu,” katanya.
Ace menegaskan Lemhannas siap memberikan masukan berbasis akademik untuk mendukung diplomasi Indonesia di tingkat bilateral, multilateral, maupun global. Tujuannya agar kebijakan luar negeri Indonesia memiliki landasan yang kuat.
Menlu Sugiono menyambut antusias peluang kerja sama kedua lembaga. Menurutnya, Lemhannas memiliki nilai strategis sebagai lembaga yang mampu memberikan wawasan praktis dan akademik untuk mendukung politik luar negeri Indonesia.
Sugiono menuturkan, hubungan internasional yang dijalankan Kemenlu adalah garda terdepan dalam melihat secara langsung interaksi antara Indonesia dengan negara lain, baik di kawasan maupun secara global. Secara filosofis, kita perlu memahami bahwa kepentingan nasional dan hubungan luar negeri bangsa-bangsa di dunia selalu didasarkan pada pendekatan realistis.
”Untuk itu, Lemhannas, Kemlu, dan lembaga lainnya harus memiliki pemahaman atau frekuensi yang sama untuk melindungi segenap bangsa Indonesia,” ujarnya.
Sugiono juga menegaskan diplomasi yang dilakukan Kemlu harus selalu sejalan dengan visi pertahanan nasional. Menurutnya, kolaborasi dengan Lemhannas akan memperkuat pengambilan kebijakan strategis yang berbasis pada kajian mendalam.
Dalam pembahasan yang berlangsung, kedua pihak juga menyoroti isu geopolitik terkini, seperti dinamika kawasan Indo-Pasifik, Laut China Selatan, serta peran Indonesia dalam forum-forum global. Kajian tentang bagaimana Indonesia dapat memanfaatkan momentum geopolitik untuk mendukung kepentingan nasional juga menjadi salah satu fokus diskusi.
Kedatangan Ace disambut langsung Menlu Sugiono , yang juga merupakan anggota Dewan Pengarah Lemhannas. Keduanya membahas pentingnya sinergi antara Lemhannas dan Kemlu dalam memperkuat ketahanan nasional melalui kajian geopolitik, diplomasi, serta pemantapan nilai-nilai kebangsaan.
Ace Hasan menjelaskan Lemhannas memiliki peran strategis dalam menyiapkan kader pemimpin tingkat nasional. Baik dari kalangan militer, Polri, maupun sipil dengan menitikberatkan pada wawasan geopolitik dan geostrategi.
Dalam kunjungan ini, ia menyoroti pentingnya kolaborasi dengan Kemlu RI untuk memperkuat posisi Indonesia di tengah dinamika global. Potensi kolaborasi antara Lemhannas dan Kemlu sangat besar, khususnya dalam pemantapan nilai-nilai kebangsaan bagi warga Indonesia di luar negeri serta pelaksanaan kajian-kajian strategis yang bertujuan memperkuat kebijakan luar negeri Presiden.
”Kajian tersebut mencakup isu-isu penting seperti kerja sama BRICS, Organization for Economic Cooperation and Development (OECD), dan kebijakan Amerika Serikat pasca pemilu,” katanya.
Ace menegaskan Lemhannas siap memberikan masukan berbasis akademik untuk mendukung diplomasi Indonesia di tingkat bilateral, multilateral, maupun global. Tujuannya agar kebijakan luar negeri Indonesia memiliki landasan yang kuat.
Menlu Sugiono menyambut antusias peluang kerja sama kedua lembaga. Menurutnya, Lemhannas memiliki nilai strategis sebagai lembaga yang mampu memberikan wawasan praktis dan akademik untuk mendukung politik luar negeri Indonesia.
Sugiono menuturkan, hubungan internasional yang dijalankan Kemenlu adalah garda terdepan dalam melihat secara langsung interaksi antara Indonesia dengan negara lain, baik di kawasan maupun secara global. Secara filosofis, kita perlu memahami bahwa kepentingan nasional dan hubungan luar negeri bangsa-bangsa di dunia selalu didasarkan pada pendekatan realistis.
”Untuk itu, Lemhannas, Kemlu, dan lembaga lainnya harus memiliki pemahaman atau frekuensi yang sama untuk melindungi segenap bangsa Indonesia,” ujarnya.
Sugiono juga menegaskan diplomasi yang dilakukan Kemlu harus selalu sejalan dengan visi pertahanan nasional. Menurutnya, kolaborasi dengan Lemhannas akan memperkuat pengambilan kebijakan strategis yang berbasis pada kajian mendalam.
Dalam pembahasan yang berlangsung, kedua pihak juga menyoroti isu geopolitik terkini, seperti dinamika kawasan Indo-Pasifik, Laut China Selatan, serta peran Indonesia dalam forum-forum global. Kajian tentang bagaimana Indonesia dapat memanfaatkan momentum geopolitik untuk mendukung kepentingan nasional juga menjadi salah satu fokus diskusi.
(poe)