Media Paling Terpukul Akibat Transformasi Digitalisasi
loading...
A
A
A
Bagaimana kondisi media di era digital saat ini? Ismail mengatakan terjadi perubahan media yang sangat signifikan karena adanya penembusan batas-batas sebagai dampak dari adanya transformasi digital. Media menjadi sektor yang paling terimbas dari era digital, paling parah dampaknya akibat transformasi digital.
Ketika internet ini menjadi massif dan mudah dikoneksi oleh masyarakat dengan kualitas baik dan harga yang murah, maka industri media itu sudah mengalami perubahan. Semua orang bisa menjadi reporter, jadi wartawan, semua orang bisa menjadi pemilik media
Untuk menghadapi tantangan ini, lanjut Ismail, Pertama, setiap insan pers atau media harus mengetahui terlebih dahulu mengenai kondisinya. Sekarang atau ke depan akan seperti apa. Kondisi sekarang dan tren-tren ke depan itu insan media seharusnya berada pada posisi terdepan untuk memahami kondisi perubahan di era digital.
Kedua, setelah memetakan kondisi sekrang dan ke depan,insan media harus mengambil posisi untuk melakukan review dan peningkatan kompetensi. Tidak ada jalan lain, karena tanpa memiliki kompetensi dan pemahaman yang kuat, maka akan menjadi follower dan tertinggal. Ketiga, insan media harus dapat mengemas produknya secara menarik.
Dalam era digital seperti saat ini, praktik jurnalisme digital di Indonesia harus terus berupaya membangun iklim media yang disukai pembaca, stabil dan dinamis, sehingga muncul berbagai media dengan ciri khas konten segmentasi berdasarkan usia tertentu. Media perlu membangun kepercayaan di tengah informasi yang melimpah dan pengaruh media sosial yang kuat dalam menyebarkan informasi.
Era teknologi digital menjadi tantangan bagi media massa untuk bekerja lebih keras mengalahkan kecepatan informasi dari media sosial dengan data yang belum tentu dipastikan kebenaranya. "Transformasi Digital akan mengubah banyak peran dan pekerjaan di semua aspek kehidupan mulai dari industri hingga pelayanan publik. Pengembangan Sumber Daya yang tanggap teknologi perlu dilakukan oleh setiap organisasi untuk beradaptasi," kata Ismail.
Era digital merupakan suatu masa di mana sebagian besar masyarakat pada masa ini menggunakan sistem digital dalam kehidupan sehari-hari. Sistem analog menjadi sistem digital, ditandai transformasi produk: e-book, internet, koran digital, e-library, e-shop, dan sebagainya.
Perkembangan era digital memberi kemudahan untuk mengakses informasi dan menyebarkannya. Media massa perlu menyesuaikan diri dengan cepat untuk tetap menjaga kepercayaan publik. Perkembangan teknologi digital dan internet berdampak pada perubahan praktek jurnalistik yang mengharuskan media mengubah cara kerja, produksi konten, model bisnis dan struktur organisasi media. Perubahan gaya transaksional media ke arah interaksi membuat media terus mengoptimalkan terlibatnya pembaca.
Ketua Harian Serikat Perusahaan Pers Januar P. Ruswita mengatakan Inovasi Digital mengubah kehidupan manusia. Beragam aplikasi platfom digital telah merasuki dan melekat pada hampir semua aspek kehidupan. "Sebanyak 202,6 juta penduduk Indonesia adalah pengakses internet, Rata-rata 8 jam 52 menit / hari. Dampaknya, penetrasi media mainstream di Indonesia menurun Televisi 86%, Koran/majalah/tabloid 8%, Radio 13%," kata Januar.
Forum diskusi dan perbincangan antara Direktur Jenderal SDPPI Kominfo bertujuan untuk menyebarluaskan informasi kepada masyarakat, khususnya kepada media tentang tantangan masa depan di era digital. Kegiatan ini juga memberikan edukasi dan literasi kepada insan pers tentang transformasi digital dan masa depan media di era digital 4.0, dan mendukung kemerdekaan pers sebagai pilar demokrasi yang harus dijaga dan dipertahankan.
Ketika internet ini menjadi massif dan mudah dikoneksi oleh masyarakat dengan kualitas baik dan harga yang murah, maka industri media itu sudah mengalami perubahan. Semua orang bisa menjadi reporter, jadi wartawan, semua orang bisa menjadi pemilik media
Untuk menghadapi tantangan ini, lanjut Ismail, Pertama, setiap insan pers atau media harus mengetahui terlebih dahulu mengenai kondisinya. Sekarang atau ke depan akan seperti apa. Kondisi sekarang dan tren-tren ke depan itu insan media seharusnya berada pada posisi terdepan untuk memahami kondisi perubahan di era digital.
Kedua, setelah memetakan kondisi sekrang dan ke depan,insan media harus mengambil posisi untuk melakukan review dan peningkatan kompetensi. Tidak ada jalan lain, karena tanpa memiliki kompetensi dan pemahaman yang kuat, maka akan menjadi follower dan tertinggal. Ketiga, insan media harus dapat mengemas produknya secara menarik.
Dalam era digital seperti saat ini, praktik jurnalisme digital di Indonesia harus terus berupaya membangun iklim media yang disukai pembaca, stabil dan dinamis, sehingga muncul berbagai media dengan ciri khas konten segmentasi berdasarkan usia tertentu. Media perlu membangun kepercayaan di tengah informasi yang melimpah dan pengaruh media sosial yang kuat dalam menyebarkan informasi.
Era teknologi digital menjadi tantangan bagi media massa untuk bekerja lebih keras mengalahkan kecepatan informasi dari media sosial dengan data yang belum tentu dipastikan kebenaranya. "Transformasi Digital akan mengubah banyak peran dan pekerjaan di semua aspek kehidupan mulai dari industri hingga pelayanan publik. Pengembangan Sumber Daya yang tanggap teknologi perlu dilakukan oleh setiap organisasi untuk beradaptasi," kata Ismail.
Era digital merupakan suatu masa di mana sebagian besar masyarakat pada masa ini menggunakan sistem digital dalam kehidupan sehari-hari. Sistem analog menjadi sistem digital, ditandai transformasi produk: e-book, internet, koran digital, e-library, e-shop, dan sebagainya.
Perkembangan era digital memberi kemudahan untuk mengakses informasi dan menyebarkannya. Media massa perlu menyesuaikan diri dengan cepat untuk tetap menjaga kepercayaan publik. Perkembangan teknologi digital dan internet berdampak pada perubahan praktek jurnalistik yang mengharuskan media mengubah cara kerja, produksi konten, model bisnis dan struktur organisasi media. Perubahan gaya transaksional media ke arah interaksi membuat media terus mengoptimalkan terlibatnya pembaca.
Ketua Harian Serikat Perusahaan Pers Januar P. Ruswita mengatakan Inovasi Digital mengubah kehidupan manusia. Beragam aplikasi platfom digital telah merasuki dan melekat pada hampir semua aspek kehidupan. "Sebanyak 202,6 juta penduduk Indonesia adalah pengakses internet, Rata-rata 8 jam 52 menit / hari. Dampaknya, penetrasi media mainstream di Indonesia menurun Televisi 86%, Koran/majalah/tabloid 8%, Radio 13%," kata Januar.
Forum diskusi dan perbincangan antara Direktur Jenderal SDPPI Kominfo bertujuan untuk menyebarluaskan informasi kepada masyarakat, khususnya kepada media tentang tantangan masa depan di era digital. Kegiatan ini juga memberikan edukasi dan literasi kepada insan pers tentang transformasi digital dan masa depan media di era digital 4.0, dan mendukung kemerdekaan pers sebagai pilar demokrasi yang harus dijaga dan dipertahankan.