Din Syamsuddin Sebut Digitalisasi Harus Didesain untuk Kemajuan Peradaban

Jum'at, 31 Desember 2021 - 03:15 WIB
loading...
Din Syamsuddin Sebut Digitalisasi Harus Didesain untuk Kemajuan Peradaban
mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof Din Syamsuddin, saat mengunjungi Universitas Insan Cita Indonesia (UICI), Rabu (29/12/2021). Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Era digitalisasi yang berlangsung dengan massif, dinilai harus didesain untuk kebangkitan peradaban. Hal ini dikatakan mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof Din Syamsuddin , saat mengunjungi Universitas Insan Cita Indonesia (UICI), Rabu (29/12/2021).

Baca Juga: Din Syamsuddin
Baca juga: Din Syamsuddin Ungkap Wabah Adalah Musibah, Sikapi dengan Muhasabah

Kunjungan Din Syamsuddin itu disambut hangat oleh Rektor UICI Prof Laode Masihu Kamaludin, Wakil Rektor I Jaswar Koto, Wakil Rektor II Lely Pelitasari Soebekti, dan Wakil Rektor III Prof Achmad Syahid.
Din Syamsuddin Sebut Digitalisasi Harus Didesain untuk Kemajuan Peradaban

Hadir juga dalam kesempatan itu anggota Majelis Pendidikan Tinggi Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MPT KAHMI) Ir Subandrio dan Prof Siti Zuhro. Kunjungan Din ke UICI tersebut dalam rangka mendiskusikan masalah pendidikan dan peradaban.

Din menyampaikan, kehadiran UICI ini inline dengan Islam. Menurut Din, UICI telah mengimplementasikan wahyu pertama yang turun kepada Nabi Muhammad SAW, yakni perintah iqra atau membaca.

Selain itu lanjut Din, kehadiran UICI juga inline dengan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, yakni turut mencerdaskan bangsa. "Mencerdaskan itu enlightenment. Mencerdaskan itu juga harus mencerahkan," ucap Din.

Din mengapresiasi kehadiran UICI yang mengusung brand kampus digital. Ia mengatakan, UICI tidak hanya menjadikan digital sebagai tools, tetapi telah menjadikan digital sebagai mindset.

"Oleh karena itu, kalau boleh saya mengusulkan agar UICI mendesain kurikulum yang unik, kurikulum yang khas. Sehingga benar-benar UICI ini menjadi jawaban kebangkitan peradaban," jelasnya.

Sementara itu Rektor UICI Prof Laode Masihu Kamaludin menyampaikan UICI merupakan kampus digital pertama di Indonesia dan kelima di dunia.

Proses pembelajaran di UICI bisa diakses dari mana saja, sehingga sangat sesuai dengan kondisi geografis di Indonesia yang terdiri dari banyak pulau.

"Karena di UICI proses pembelajarannya full digital sehingga bisa diakses dari mana saja dan kapan saja. Tidak ada kelas dan dosen. Mahasiswa nanti belajar dengan mesin," jelas Prof Laode.

Wakil Rektor I Dr Jaswar Koto menambahkan, platform pembelajaran UICI menggunakan artificial intelligence (AI) dan voice recognition digital simulator teaching learning system (VR DSTLS).

Dengan platform pembelajaran ini, lanjut Jaswar, di UICI dalam proses pembelajarannya memungkinkan untuk tidak ada interaksi langsung antara dosen dengan mahasiswa.
(maf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0957 seconds (0.1#10.140)