Pemerintah Minta Masyarakat Tak Perlu Panik dengan Omicron

Jum'at, 24 Desember 2021 - 21:25 WIB
loading...
Pemerintah Minta Masyarakat Tak Perlu Panik dengan Omicron
Angggota Komunitas Aku Badut Indonesia (ABI) melakukan aksi kampanye untuk menggunakan masker di Kawasan Fatmawati, Jakarta Selatan, Senin (12/7/2021). FOTO: MPI/Faisal Rahman
A A A
JAKARTA - Pemerintah meminta masyarakat tidak perlu panik dengan masuknya varian Omicron ke Tanah Air. Sebab, kepanikan tidak akan memecahkan masalah.

Terlebih, pencegahannya telah dilakukan masyarakat sejak awal pandemi di Indonesia. “Tetapi harus tetap waspada dengan menjalankan protokol kesehatan," kata Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi, Jumat (24/12/2021).

Masyarakat tidak boleh abai menjalankan protokol kesehatan . "Masyarakat harus terus melakukan perubahan perilaku dengan menjalankan protokol kesehatan, kendati aktivitas sudah bisa dijalankan," katanya.



Dia mengungkapkan upaya efektif yang bisa dilakukan untuk mencegah varian Covid-19 apa pun adalah dengan menerapkan protokol kesehatan, yakni memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak atau 3M, serta melakukan upaya testing, tracing, dan treatment 3T sekaligus vaksinasi.

Epidemiolog utama Perhimpunan Ahli Epidemilogi Indonesia (PAEI) Masdalina Pane yakin penyebaran Omicron belum meluas atau baru di pintu masuk Indonesia. Pasalnya, deteksi yang dilakukan pemerintah sejauh ini terbilang cukup baik.

Dia berharap semua pihak bisa bekerja sama dalam mencegah varian Omicron yang sudah masuk ke Tanah Air. Kata dia, pengawasan di pintu-pintu masuk wilayah negara ini harus terus diperkuat.

“Protokol kesehatan harus senantiasa dilakukan secara disiplin, meningkatkan cakupan vaksinasi, dan memperkuat 3T," ujarnya.

Pemerintah juga diharapkan memperhatikan program vaksinasi Covid-19. Walaupun capaian angka vaksinasi secara penuh sudah lebih dari 100 juta, namun kalau melihat persentasenya masih berada di bawah target. Padahal, menurut dia, vaksinasi Covid-19 penting untuk mewujudkan kekebalan kelompok.

Wakil Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Anggawira menilai kunci utama membendung transmisi Omicron adalah dengan tetap melakukan tracing dan testing secara terus-menerus. Selain itu, bagaimana hal-hal yang sudah dibangun tetap dilakukan dilakukan secara masif.

Menurut dia, kolaborasi langkah yang dilakukan pemerintah dan para pihak bisa mengatasi dampak negatif dari pandemi Covid-19. "Situasi saat ini saya rasa tidak bisa dibilang sudah sempurna. Tetapi tentunya kita perlu melakukan langkah-langkah continuous improvement dari apa yang sudah kita lakukan. Jadi, kuncinya tadi, adanya collaborative action,” pungkasnya.
(rca)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1752 seconds (0.1#10.140)