Luhut Tegaskan Pandemi Belum Berakhir dan Jangan Panik
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Koordinator Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, pandemi belum berakhir, tapi jangan juga panik. Hal ini dikatakan Luhut dalam seminar internasional bertajuk Toward Covid-19 Endemic Readiness.
"Keberhasilan Indonesia mengendalikan Covid-19 berkat kerja sama semua elemen bangsa. Termasuk akademisi yang telah berkontribusi dalam mendesain strategi berdasarkan knowledge dan evidence," kata Luhut, Kamis (23/12/2021).
Luhut mengungkapkan, dengan adanya potensi varian baru pun, Indonesia sudah dinilai siap menghadapi keberadaan varian seperti Omicron.
"Berkat upaya pengendalian melalui testing, tracing dan vaksinasi serta kesiapsiagaan fasilitas dan layanan kesehatan (fasyankes) yang upaya transformasinya juga sedang digalakkan," jelas Luhut.
Sementara Menteri Kesehatan (Menkes) yang diwakili dr Dante Saksono selaku Wakil Menkes menjelaskan, upaya transformasi sistem kesehatan nasional atau National Health System Transformation diharapkan dapat semakin membuat layanan kesehatan dan distribusinya merata.
"Serta membuat pembiayaan semakin mudah diakses berbagai kalangan bahkan setelah badai Covid-19 berlalu," ujarnya.
Diketahui, seminar ini selain dihadiri Menko Marves dan Wamenkes untuk membawakan pidato kunci, juga mengadakan sesi panel diisi oleh Direktur Pelayanan Kesehatan Tradisional, I Gede Made Wirabrata, Dian Kusuma seorang peneliti dari Imperial College London, dan Kelly Johnstone yang merupakan pakar Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dari The University of Queensland, Australia.
Pada sesi seminar yang didukung oleh PT Waskita Karya Tbk ini, ketiga panelis memaparkan tentang perubahan-perubahan pada sistem kesehatan sekaligus keselamatan kerja dengan adanya Covid-19 serta upaya-upaya vaksinasi di tingkat dunia dan dampaknya ke-depan.
Selain mendapatkan dukungan sertifikasi oleh organisasi profesi seperti IAKMI, PAKKI dan PPPKMI, PT. Chandra Asri Petrochemical, PT Wijaya Karya, PT Pertamina Gas, PT Pertamina PDC, PT Telkom Indonesia, PT Elnusa serta Rumah Sakit Hj Bunda Halimah Batam turut mendukung kegiatan ini.
"Keberhasilan Indonesia mengendalikan Covid-19 berkat kerja sama semua elemen bangsa. Termasuk akademisi yang telah berkontribusi dalam mendesain strategi berdasarkan knowledge dan evidence," kata Luhut, Kamis (23/12/2021).
Luhut mengungkapkan, dengan adanya potensi varian baru pun, Indonesia sudah dinilai siap menghadapi keberadaan varian seperti Omicron.
"Berkat upaya pengendalian melalui testing, tracing dan vaksinasi serta kesiapsiagaan fasilitas dan layanan kesehatan (fasyankes) yang upaya transformasinya juga sedang digalakkan," jelas Luhut.
Sementara Menteri Kesehatan (Menkes) yang diwakili dr Dante Saksono selaku Wakil Menkes menjelaskan, upaya transformasi sistem kesehatan nasional atau National Health System Transformation diharapkan dapat semakin membuat layanan kesehatan dan distribusinya merata.
"Serta membuat pembiayaan semakin mudah diakses berbagai kalangan bahkan setelah badai Covid-19 berlalu," ujarnya.
Diketahui, seminar ini selain dihadiri Menko Marves dan Wamenkes untuk membawakan pidato kunci, juga mengadakan sesi panel diisi oleh Direktur Pelayanan Kesehatan Tradisional, I Gede Made Wirabrata, Dian Kusuma seorang peneliti dari Imperial College London, dan Kelly Johnstone yang merupakan pakar Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dari The University of Queensland, Australia.
Pada sesi seminar yang didukung oleh PT Waskita Karya Tbk ini, ketiga panelis memaparkan tentang perubahan-perubahan pada sistem kesehatan sekaligus keselamatan kerja dengan adanya Covid-19 serta upaya-upaya vaksinasi di tingkat dunia dan dampaknya ke-depan.
Selain mendapatkan dukungan sertifikasi oleh organisasi profesi seperti IAKMI, PAKKI dan PPPKMI, PT. Chandra Asri Petrochemical, PT Wijaya Karya, PT Pertamina Gas, PT Pertamina PDC, PT Telkom Indonesia, PT Elnusa serta Rumah Sakit Hj Bunda Halimah Batam turut mendukung kegiatan ini.
(maf)