5 Pernyataan Politisi Senayan Paling Kontroversial Sepanjang 2021
loading...
A
A
A
Arteria Dahlan menyatakan polisi, hakim, dan jaksa tidak boleh di-OTT. Foto/dok.SINDOnews
Politikus PDIP Arteria Dahlan seperti tak bisa lepas dari kontroversi. Tahun ini, Arteria membuat pernyataan kontroversial bahwa aparat penegak hukum boleh ditangkap dalam operasi tangkap tangan (OTT). Dia berasalan bahwa polisi, hakim, hingga jaksa merupakan simbol negara.
"Saya pribadi, saya sangat meyakini yang namanya polisi, hakim, jaksa itu tidak boleh di-OTT," kata Arteria Dahlan dalam sebuah webinar yang digelar Fakultas Hukum Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) dengan Kejaksaan Agung, Kamis (18/11).
Kontan pernyataan itu menimbulkan pro dan kontra. Budayawan Sudjiwo Tedjo secara satire menyebut bahwa alasan dan logika Arteria juga berlaku untuk seorang pencuri. Bagi dia, maling pun tidak boleh di-OTT. "Maling juga simbol negara. Suatu Wilayah tanpa maling berarti tanpa darkside, tidak utuh, tak sah disebut negara. Maling tak boleh di-OTT," kata Sudjowi Tedjo.
Arteria sendiri bukan kali ini saja membuat pernyataan kontroversial. Pada 2017, dalam rapat komisi III dengan KPK, Arteria memprotes pimpinan lembaga antirasuah itu karena tidak memanggil angota Komisi III dengan Yang Terhormat. Dia juga pernah menuding Emil Salim sebagai profesor sesat.
5. Minta TNI Jadi Ajudan Anggota DPR
Politikus Nasdem Brigita Lasut membuat kontroversi dengan meminta ajudan dari unsur TNI. Foto/ist
Anggota DPR termuda dari Partai Nasdem membuat kontroversi dengan meminta KSAD mengirimkan anggota TNI sebagai ajudannya. Permintaan itu disampaikannya melalui surat resmi dengan dalih telah diatur dalam Permen Nomor 85 Tahun 2014.
Perempuan berparas ayu ini mengaku sudah lama ingin meminta bantuan pengamanan dari TNI karena secara fisik dan mental siap untuk keadaan darurat. Lagi pula, dia juga merasa terlalu sering merepotkan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo kalau terus meminta bantuan dari kepolisian.